Pencarian (2)

93 8 1
                                    

Keadaan sudah tidak bisa lagi diprediksi, butuh pemikiran ekstra untuk mencapai hal yang diinginkan. Kedua geng sudah bersatu untuk mencari keberadaan Cinta, rencana akan dimulai, berharap dengan rencana ini semua akan berhasil.

Geng Langit sudah menuju ke pabrik minyak dimana gps dari ponsel Cinta menunjukkan tempat itu. Tidak ada aktivitas lain di pabrik itu selain para pegawai-pegawai pabrik yang berlalu lalang juga beberapa truk tangki yang terparkir rapi.

Tidak mudah melakukan pencarian di gedung pabrik yang masih beroperasi, itu akan dilarang oleh satpam yang berjaga di pabrik itu.

Geng Langit hanya memantau pabrik itu dari arah jauh, mereka sudah tahu kalau disana tidak ada apapun, ini semua hanyalah bagian dari rencana mereka.

Lody terlihat menunggu pesan dari Azkiyya, dia menunggu perkembangan dari sang pelaku. Disana juga terlihat Dinda mengawasi mereka dari arah jauh untuk mencari tahu si penggembala yang katanya mengikuti mereka.

Azki_Kiyya.
Perkebunan kopi!!

Setelah membaca pesan dari Azkiyya, Lody langsung memberitahu gengnya untuk menuju kesana.

Mereka telah sampai setelah dua puluh menit perjalanan, mereka masih berada di atas motornya masing-masing, kali ini mereka tidak akan mencari hal bodoh lagi.

"Sekarang gimana?" tanya Omri.

"Tetap dalam rencana, kita tunggu perubahan tempat selanjutnya."

Lima belas menit lamanya mereka berkutat pada pikirannya masing-masing, dan lagi-lagi ponsel Lody menandakan adanya pesan masuk.

Azki_Kiyya.
Arah pantai!!

Semua mulai terlihat sangat aneh dan jauh diperkiraan, arah pantai dengan perkebunan kopi lumayan jauh, dan mereka seakan dibuat mengitari di kawasan itu saja.

"Gimana?" tanya Femas.

"Pantai," jawab Lody singkat.

Terlihat raut terkejut dari para sahabatnya setelah mendengar tempat yang disebut Lody.

"Ini aneh Lod, ini sudah terlalu aneh. Sejauh ini kita mencari, dan sekarang berada di pantai tempat awal Cinta hilang? Ini tidak beres!" kesal Omri. Dalam benaknya hanya ada kekesalan yang luar biasa. Setelah beberapa jam mereka kesana kemari, tapi akhirnya mereka kembali lagi ke titik awal.

"Kita ikuti saja alurnya."

"Lod, lo nyadar sesuatu nggak sih?" tanya Raihan.

"...."

"Sebenarnya penggembalanya gak ngikutin kita, tapi lagi bersama Geng Barber, dia mengawasi mereka, karena mereka yang terus menerus menghubungi kita tentang gps itu," jelas Raihan.

Hening, semua kini memandang Raihan penuh minat.

"Penggembalanya ada dua, satu bersama kita sebagai petunjuk arah, dan satu bersama Geng Barber sebagai pengintai sekaligus pemberi info kepada yang satu," tambah Raihan.

"Tapi kenapa mereka bisa tahu kalau kita ke tempat tujuan atau tidak, buktinya saat di pabrik tadi, mereka menyangka kita ke pabrik itu tapi sebenarnya tidak," kata Anas.

"Karena sebenarnya penggembala yang bersama kita sedang menunggu kita, jika kita sudah terlihat dia langsung pergi ke tempat selanjutnya," jelas Raihan.

"Apa yang dikatakan Raihan ada benarnya juga Lod," timpal Omri.

Ponsel Lody bergetar tanda pesan masuk.

Azki_Kiyya.
Lo belum ke pantai? Gps nya masih hidup, itu tandanya dia masih disana, lo kemana?

Read!!

Aku, Kamu dan Cinta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang