Rumah Lody

74 8 2
                                    

Lody tengah asyik menyusuri koridor sekolahnya dengan balutan seragam futsal miliknya yang telah basah oleh keringat. Dia telah selesai latihan, dan bersiap-siap untuk pulang ke rumah.

Langkahnya sedikit pelan saat matanya tak sengaja menangkap sosok Cinta yang baru keluar dari pintu gerbang, langkahnya sedikit lemas dan tak berdaya.

Tak ingin ambil pusing, Lody segera menyusul Cinta.

"Cin, lo baru pulang juga?" tanya Lody yang sudah menyejerkan badannya dengan Cinta.

"Menurut lo gue baru datang apa?!" ucap Cinta sedikit ngegas.

"Wiihh santai bro," ucap Lody sambil menepuk pundak Cinta.

"Apaan sih Lod, gue capek pengen cepat pulang!" omel Cinta.

Lody sedikit tertegun, baru kali ini dia kena omel cewek.

Tak habis akal, Lody lantas menarik lengan Cinta dan mencegahnya berjalan dahulu.

"Mau gue antar pulang?" tawar Lody, "gak baik cewek pulang sendiri dalam keadaan mood yang gak baik."

Cinta melepas tangan Lody kasar dari lengannya lantas berkata, "nggak! Mending sekarang lo pulang dan mandi, tubuh bau dan kotor kok dipelihara."

"Enak aja lo, gini-gini gue cowok sejati, mainnya dilapangan bukan dirumah," elak Lody tak terima.

"Alaahh udahlah, intinya gue gak mau bareng lo, mending lo pulang sendiri sana daripada ngarepin gue," ucap Cinta dan langsung menaiki taxi yang kebetulan berhenti.

Lody masih setia ditempatnya berada sembari menatap berlalunya taxi yang dinaiki Cinta, mood Cinta benar-benar tidak baik sehingga mau tak mau dia harus kena imbasnya.

***

"Arrghhh... capek banget nih otak!" umpat Cinta sambil melempar tasnya asal.

Kini dia terduduk di tepi tempat tidur miliknya, menatap kamarnya yang serba biru. Matanya berhenti di sebuah figura sedang yang berada di atas meja belajarnya, terdapat foto dirinya dan Geng Barber tengah tersenyum senang menatap arah kamera.

Dia lantas menghampiri meja belajarnya dan mengambil foto tersebut lantas kembali duduk di tempat tidurnya.

"Gue sampai gak ada waktu buat kalian, gue kangen, beberapa hari ini gue terlalu sibuk dengan pembinaan dan pembinaan sampai waktu luang pun gue pakai buat belajar," ucap Cinta sambil menatap nanar foto Geng Barber di tangannya.

Tubuhnya dia rebahkan ke atas kasur dengan sebuah foto figura yang dia peluk. Dia menatap langit-langit kamarnya, tubuhnya yang lelah seakan menguap begitu saja setelah menyentuh kasur.

Pikirannya kembali teringat tentang sikapnya pada Lody saat pulang sekolah tadi.

"Baru jadian aja sikap gue udah kayak gitu, kira-kira dia marah nggak ya sama gue?"

Cinta lantas bergidik, "gue jadi takut sendiri, ngebayangin matanya yang tajam saat marah aja bikin merinding, apalagi...." gumam Cinta mulai aneh.

Cinta seketika langsung terduduk saat ide cemerlang melintas di otaknya, dia lantas segera berlalu menuju kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya dan beristirahat sebentar dengan waktu yang tersisa.

***

Tok tok tok!!

"Abaaangggg buka pintu!!" teriak Luna yang terbaring seenak jidat di sofa ruang tamu sembari memainkan barbie miliknya.

Tok tok tok!!

Suara ketukan pintu kembali terdengar. Merasa tak mendapat respon dari abangnya, Luna akhirnya membuka sendiri pintu rumahnya. Luna mendongakkan wajahnya kepada orang yang datang bertamu kerumahnya, dia adalah Cinta.

Aku, Kamu dan Cinta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang