Udara sejuk kota Jakarta mampu membuat semua orang merasa tenang di pagi yang sangat cerah ini. Pagi yang cerah, aktivitas jalanan kota Jakarta belum aktif, pepohonan masih segar dengan embun pagi di daunnya.
Kejadian kemarin sangatlah menguras tenaga, kini saatnya memulai aktivitas yang baru dengan tenaga yang baru.
Cinta sudah siap untuk berangkat sekolah, setelah berpamitan dia lantas keluar rumah menuju garasi, kali ini dia berniat untuk membawa mobilnya sendiri.
Namun, jalan nya sedikit terganggu dengan kotak kecil berwarna biru yang tergelatak di depan pintu rumahnya.
Dahinya mengkerut, dia celingukan kesana kemari untuk mencari sang pengirim, namun tidak ada siapa-siapa. Dengan keberaniannya dia lantas membuka kotak tersebut.
"Gelang??" gumam Cinta.
Sebuah gelang merah dengan satu mutiara cantik sebagai pemanis dia dapatkan dari kotak itu, secarik kertas juga berada di dalam sana.
[ Pakai gelang ini jika lo tak ingin celaka!! ]
Begitulah tulisan dari kertas tersebut, dahi Cinta kembali berkerut, dia bingung dengan apa yang dia terima, cuaca masih sepagi ini tak seharusnya dia menerima hal seperti itu.
"Kemarin gue jadi korban penculikan, sekarang apa lagi?" ucapnya sambil terlihat berpikir.
"Ah bodo ah, paling juga Lody yang ngirim."
Gelang tersebut akhirnya bertengger di lengan Cinta, dia menurut saja apa yang dituliskan di kertas itu. Lagi pula itu hanyalah sebuah gelang, sangat disayangkan jika gelang cantik itu harus dia buang.
Tak perlu waktu lama untuk sampai di sekolahnya, kini dia sudah berhasil memarkirkan mobilnya dan berlalu menuju kelasnya berada.
"Hai Cin," sapa Dinda.
"Hai," balasnya.
"Gimana? Lo udah baikan kan atas kejadian kemarin?" tanya Fitra.
"Tentu dong, karena gue cewek strong."
"Baguslah kalau gitu."
Sambil menunggu bel masuk, Cinta bercengkrama dengan para sahabatnya, kebiasaan wajib yang selalu dia lakukan bersama sahabatnya.
Braakk!!
"Cintaaa!!" teriaknya.
Suasana kelas dikejutkan oleh dobrakan pintu kelas yang ditutup separuh, dia Lody, wajahnya terlihat khawatir dan penuh amarah.
Merasa dirinya dipanggil, Cinta lantas menoleh ke ambang pintu. Yang ditatap kini sudah berjalan menuju bangku Cinta.
"Lepasin gelang itu!!" pinta Lody.
Ck, kok dia tiba-tiba marah sih? Ucapnya dalam hati.
"Emang kenapa?" tanya Cinta tak berdosa.
"Gue bilang lepas ya lepas!!" bentak Lody.
"Emangnya kenapa kalo gue pake gelang ini, apa urusannya sama lo, hah?" kesal Cinta tak kalah hebat.
"Gelang itu bahaya buat lo!"
"Setau apa sih lo tentang gelang ini, kalo gak tau jangan sok ngatur deh," cibir Cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu dan Cinta [END]
Teen Fiction#2 in fakesmile 12-29-18 Masa lalu mungkin bisa dilupakan, namun tak selamanya semua harus tentang masa lalu. Ada kalanya apa yang telah kau dapatkan hari ini haruslah diperjuangkan dan dipertahankan. Karena setiap orang memiliki prioritasnya masin...