Memulai rencana

26 4 0
                                    

"Jadi begitulah ceritanya," ucap Naufal.

"Makanya, gue gak ingin apa yang dialami oleh Lana dialami juga oleh Cinta. Gue berharap dia tak jatuh cinta terlalu dalam," lanjut Naufal.

Geng Langit terdiam, mereka tak menyangka bahwa kejadian yang dialami Naufal begitu peliknya. Kali ini mereka paham mengapa Naufal masih sangat peduli pada Cinta. Dia hanya ingin menjaga teman masa kecilnya yang masih bertahan dalam hatinya.

"Bukannya mereka sudah pacaran? Yaudah lah mungkin kali ini dia beneran serius dengan Cinta," ucap Ferdi.

"Tapi bukankah mereka baru kenal? Kalian tidak curiga gitu?"

"Nggak sih, Cintanya saja yang gampang baper jadi maklum saja kalau dia juga mudah nyaman dengan cowok baru," jawab Omri sinis.

Omri berhasil mendapatkan tatapan tajam dari Lody. "Kenapa? Betul kan?" bela Omri.

"Gue setuju, jadi buat apa kita bantu dia, dia juga gak bakal peduli sama si bos," ujar Ferdi.

Lody masih diam. Pikirannya sedang tak karuan, di satu sisi dia tak ingin Cinta dalam bahaya, namun di satu sisi dia kecewa dengan Cinta yang sama sekali tidak memikirkan perasaannya.

Tapi dari awal, dia sudah tidak suka dengan Arif. Pasalnya Arif mengirimkan hawa negatif dalam dirinya. Ditambah lagi dengan cerita Naufal yang semakin membuatnya yakin bahwa Arif memang tidak bisa dipercaya.

Terkadang perasaan orang tidak bisa ditebak, lain dimulut lain pula dihati. Mungkin dimulut mereka bisa mengatakan hal yang berlawanan dengan hati karena faktor kegoisan. Namun hati tidak bisa mereka tipu, karena hal yang berasal dari hati adalah murni dari sebuah kejujuran.

"Tapi gue rasa lo semua gak ingin membuat Geng Barber sedih kan?" tanya Lody

Geng Langit terdiam menatap Lody penuh arti. Hubungan mereka dengan Cinta memang sedikit terhambat, namun hubungan persahabatan antara Geng langit dan Geng Barber sejauh ini masih berjalan dengan baik, dan perkataan Lody mampu membuat mereka berpikir dua kali untuk tidak bersikap egois.

Naufal yang melihat raut perubahan dari Geng Langit sedikit tersenyum. Hatinya menghangat melihat ikatan persahabatan yang sangat erat berada di depannya. Ingin sekali dia berada di posisi mereka.

"Gue tau kalian tidak suka dengan sikap Cinta terhadap gue, tapi gue yakin lo semua masih peduli dengan Geng Barber. Gue gak ingin maksa lo semua buat bantu gue, tapi setidaknya bantu gue demi Geng Barber. Bukan berarti karena lo tidak suka dengan Cinta maka Geng Barber jadi korbannya. Mereka sudah kita anggap seperti keluarga sendiri, jadi gue harap lo semua bisa mengerti situasi," ucap Lody berusaha menghilangkan keegoisan dalam diri sahabatnya.

"Lo benar Lod, Cinta memang salah tapi Geng Barber tidak," jawab Omri.

"Kita akan bantu lo, tapi ini semua demi Geng Barber bukan Cinta. Gue mah bodo amat sama Cinta," ucap Ferdi masih sedikit kesal.

"Syukurlah kalau kalian semua mau bantu," ujar Naufal dengan raut wajah yang berseri.

"Tapi ini demi Geng Barber, ingat itu Fal!" jawab Femas.

Naufal mengangguk, "iya gue tau."

"Jadi sekarang gimana?" tanya Raihan sambil menatap Naufal dan Lody secara bergantian.

Naufal menatap Lody, dia menyerahkan semuanya pada Lody. Saat ini dirinya adalah hanya tokoh sampingan yang berusaha menyatukan kembali sebuah tokoh utama. Naufal lebih tenang jika Cinta bersama Lody, bukan Arif.

"Oke, jadi gini....."

***

Hari ini suasana SMA Nusa dipenuhi oleh wali murid. Untuk kelas X dan XI, mereka bersiap untuk mengambil hasil raport putra putrinya. Sementara untuk wali murid kelas XII untuk menghadiri rapat berkenaan untuk persiapan pisah kenang yang tak lama lagi akan segera dilaksanakan.

Aku, Kamu dan Cinta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang