Hilang!

90 8 1
                                    

Braakk!

"Astagfirullah hal'adzim!!" ucap Lody terkejut.

"Man!! Lo kira ini rumah lo sendiri apa, main banting pintu sembarangan," kesal Raihan.

Sedangkan yang punya rumah sudah kembali fokus pada ps-nya. Dia sama sekali tak mempedulikan keberadaan Luqman yang tiba-tiba datang. Saat ini adalah waktunya sahabat. Waktu yang hanya ada dirinya dan sahabat bukan orang lain.

"Yang punya rumah aja adem ayem, kok lo yang sewot," jawab Luqman langsung ngacir dan telentang di atas kasur Lody.

"Lo ngundang dia Lod?" tanya Femas setengah berbisik.

"Ya nggaklah, yang ada rusak nih kamar gue," Lody menjawab dengan santai dengan mata yang masih fokus pada layar ps-nya.

"Lah itu dia datang, gimana jadinya?"

"Tauk, dasar upil singa," jawab Lody enteng.

"Lagian siapa sih yang ngundang lo?" tanya Raihan.

"Gak ada, tapi feeling gue mengatakan kalau kalian bakal ngumpul disini tanpa ngajak gue."

"Nyari masalah mulu dah nih orang," kesal Raihan.

"Yee yang nyari masalah tuh kalian, ngumpul gak ngajak gue, emang selama ini gue dianggap apa sama kalian, hah?" Luqman melontarkan perkataannya pada orang-orang disana.

"Sampah," jawab Lody tak berdosa.

"Huaaaa jahat kali kau mamang, sakit hati akunya," alaynya sambil berdrama.

"Berisik njir!!" bentak Femas yang sudah melayangkan tatapan tajam kearah Luqman.

"Heh telor katak, dari tadi gak ada lo tuh adem dunia, ada lo panas nih," ucap Omri yang mulai terganggu akan kehadiran Luqman.

"Bodo, gue gak dengar kalian bicara," jawab Luqman.

Semua orang sibuk dengan kegiatannya masing-masing, merasa dirinya tak memiliki kegiatan seperti yang sahabatnya lakukan, akhirnya Luqman beranjak mendekati sound sistem yang ada di pojok kamar Lody. Dia memutar musik dengan volume keras dan berhasil membuat teman-temannya jengkel.

"Aye ayeee, wah seru nih musik nya," ucap Luqman yang sudah menari-nari tak jelas di atas kasur Lody.

"Berisik woy!!"

"Woyy matiin goblok!!"

Alhasil dirinya mendapat amukan dari para sahabatnya, berbagai barang berhasil mendarat di tubuhnya, teman-temannya berhasil melemparinya dengan barang-barang yang ada di sekitar mereka.

"Matiin gak lo?" ancam Lody dengan pukulan kasti ditangannya.

Luqman segera mematikan musik yang dia putar tadi, karena sahabatnya itu gak akan bercanda dengan ancamannya.

"Udah," jawabnya.

Lody menurunkan pukulan kasti nya, dia kembali lagi pada ps-nya yang sempat tertunda.

Setelah pulang dari ancol tadi, dia memang menghubungi sebagian sahabatnya untuk kumpul di rumahnya.

Suasana kamar Lody kembali hening, kini Luqman lagi asyik membaca koleksi komik naruto milik Lody. Terdengar ketukan pintu disana, dan masuklah gadis kecil ke kamar Lody, ia adalah adiknya bernama Luna.

"Abang! Abang disuru turun sama mami," ucap Luna.

"Ya bentar abang turun."

"Wah cantik juga kamu ya, mau gak sama abang?" ucap Luqman yang sudah berada di dekat Luna.

Aku, Kamu dan Cinta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang