Mini party

66 7 0
                                    

Melihat matamu menyipit karena tertawa, adalah hal yang paling kunanti.

---

Lody terlihat gundah menunggu kedatangan seseorang di depan pintu rumahnya. Sahabatnya sudah pada berkumpul, rumahnya juga sudah cantik dengan berbagai ornamen pesta ulang tahun.

Dengan setelan jas dongker miliknya membuat dirinya semakin terlihat tampan dan keren, namun baginya terasa kurang lengkap tanpa kehadiran Cinta di sampingnya.

"Hey bro, cemas amat muka lo, kenapa?" tanya Raihan tiba-tiba hingga membuat Lody terlonjak kaget.

"Gue nungguin bidadari."

"Bidadari? Pake apa lo undang bidadari ke sini?"

"Percuma lo pintar di akademik, tapi masalah ginian lo lembek!" ledek Lody.

Dahi Raihan mengernyit menandakan kebingungan.

"Ohh, maksud lo bidadari nya itu si Cinta."

"Baru nyambung koneksinya," pelan Lody dengan ekspresi datar.

"Ya ngomong dong! pake acara kode-kode segala, ya mana peka gue," ujar Raihan.

"Serah, makin pusing gue," ucapnya sambil berlalu menuju halaman rumahnya.

Raihan hanya menatap sinis pundak sahabatnya, dia seringkali mendapati hal demikian jika Lody berada dalam mood tidak baik. Dia hanya acuh tak acuh menanggapi sikap Lody, akhirnya dia pun berlalu menuju gengnya berada.

Di dalam, suasana sudah mulai ramai dengan para undangan yang mulai berdatangan. Geng Barber dan Geng Langit kali ini berada di area taman belakang yang juga dipakai untuk acara ulang tahun Luna, meski tak seramai di ruang utama.

"Cinta jadi datang nggak sih? dari tadi ditungguin juga," kesal Azkiyya.

"Sabar ajalah Az, mungkin bentar lagi dia datang," jawab Fitra.

"Gara-gara sahabat lo, gue jadi kena marah sama Lody," ucap Raihan yang baru datang bergabung.

"Lagian suruh siapa lo deketin Lody, mood gak baik lo coba deketin," sewot Azkiyya.

Raihan hanya menghela nafas kasar.

***

"Lo kemana sih Cin, tega banget lo sama sahabat sendiri," oceh Lody.

Dia sudah mondar-mandir berkali-kali di halaman rumahnya, matanya terus saja mengarah ke gerbang rumahnya.

"Gue jemput saja lah," ucap Lody sambil melangkah menuju garasi untuk menjemput Cinta.

Namun, tangannya di cekal oleh seseorang.

"Gue disini kok, lo gak perlu jemput gue," lirih Cinta.

Kali ini dia tampil dengan sangat anggun dan cantik, dengan gaun selutut berwarna biru dan setelan rompi bulu warna putih semakin membuatnya terlihat anggun. Rambutnya dia urai dengan poni dan jepit rambut sebagai pemanis.

Sangat serasi dengan Lody.

Lody menatapnya tak berkedip, seakan terkejut melihat penampilan Cinta yang sangat cantik di matanya. Matanya melihat Cinta dari ujung kaki sampai ujung kepala dengan ekspresi yang tak bisa diartikan.

"Lo, lo cantik malam ini," ucap Lody dengan seulas senyum.

Cinta hanya membalasnya dengan senyum manis miliknya.

"Gue fikir lo gak mau datang."

"Mana mungkin gue gak datang, dimana ada sahabat gue disitu pasti ada Cinta," jawabnya sambil menyunggingkan senyum, sangat manis sekali.

Aku, Kamu dan Cinta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang