P-23

16.6K 1.6K 35
                                    

"Ah... Menantu ku kesayang sudah pulang" Ny.Jeon menyambut antusias kedatang Jimin dan Jungkook

Kalau kalian bertanya dimana Seulgi tentu saja ia harus pulang di belakang agar tak di curigai oleh Ny.Jeon

Jimin memberikan senyum termanisnya yang mana membuat Ny.Jeon tersenyum lembut

"Oh aku merindukan mu Jiminie, kau pasti lelah kan ayo ayo langsung istirahat saja Eomma sudah memasak makanan yang enak, Jungkook jangan lupa bawa koper Jimin juga oke"

Jungkook hanya mendatarkan wajah nya melihat kelakuan ibunya

"Cih..." berdecih kecil dan menggeret dua koper yang satu milik Jimin dan satu miliknya masuk kedalam mansion keluarga Jeon

Setelah memasukan koper milik Jimin di kamar yang ditempati Jimin di rumah itu, Jungkook turun dan menemukan ayah dan ibu nya berbincang dengan Jimin yang akan membalas dengan anggukan, gelenggan atau sesekali menuliskan sesuatu di notenya

"Wah... Begitu pasti taman bunga itu sangat indah" dapat di dengar suara Ny.Jeon dari tempat Jungkook berdiri

Setelah berdiri beberapa menit akhirnya ada yang menyadari bahwa dirinya sudah berdiri disitu

"Jungkook kau akan kemana ?" tanya Ny.Jeon saat melihat sang anak mengambil kunci mobilnya

"Ke apartemenku untuk melihat Seulgi" jawab Jungkook dan itu membuat Ny.Jeon memutar kedua bola matanya kesal

"Dia lagi dia lagi" gumam Ny.Jeon yang dapat di dengar jelas oleh semua orang yang ada di ruangan tersebut

"Eomma bagaimana pun juga Seulgi istriku" sahut Jungkook untuk membuat ibunya itu mengerti tapi seperti yang kita tau bahwa Ny.Jeon tak menyukai gadis tersebut

"Terserah" jawab Ny.Jeon singkat dan langsung menggandeng tangan Jimin dan membawa menantu keduanya itu ketaman belakang

"Jungkook kau harus sedikit mengerti ibumu" ujar Tn.Jeon sambil menyesap kopinya pelan

"Dan Eomma juga harus mengerti aku" Jungkook mengeraskan rahang menahan eomsi yang akan meledak

"Eomma sudah mengerti dirimu membiarkan kau menikah dengan gadis itu kau tau sendiri kan Eomma mu tak suka dengannya tapi dia masih memberikan sedikit belas kasih untumu agar kau menikah dengannya"

Telak Jungkook hanya diam mendengar penuturan sang ayah bahkan sampai Tn.Jeon pergi dari sana pun Jungkook tetap tak bergeming

Mengusap wajah nya kasar dan menghela nafas kasar

"Benar benar sialan" tergesa keluar dari mansion Jeon dan melesatkan mobil mewahnya dengan kecepatan penuh ke apartemen nya dan Seulgi

.
.
.
.
.

"Hy... Cepat Jimin sudah ada di mansion Jeon" suara lantang Seokjin memenuhi mansion mewah yang di tinggal bersama oleh oara sahabatnya

"Iya sayang sabar" sahut sang kekasih dengan menuruni anak tangga dengan tergesa

"Cerewet sekali sih" keluh Yoongi sambil memasangkan jaket yang tadi tak terpasang dengan benar

"Tutup mulut mu Yoongi" Seokjin memincing kearah Yoongi yang tak dianggap oleh Yoongi sendiri

"Sudah lah lebih baik kita berangkat sekarang" sahut Hoseok melerai perkelahian dua uke tersebut sebelum perang ketiga akan dimulai

Dua mobil keluar dari garasi mension tersebut dengan satu mobil berisi Namjoon dan Seokjin dan yang satu lagi berisi Taehyung, Yoongi dan Hoseok

Setelah menempuh perjalanan sekitar tiga puluh menitan akhirnya mereka sampai di mansion Jeon

Memarkirkan mobil mereka di garasi luar mansion Jeon dan masuk kedalam

"Ah... Kalian sudah datang" sabut Ny.Jeon dengan wajah sumrigahnya

"Iya bibi terima kasih karena sudah memberi kita informasi yang bagus" ujar Seokjin dan membalas pelukan Ny.Jeon padanya

"Jadi dimana Jimin bibi ?" tanya Taehyung sambil melihat ke arah lantai dua yang lenggang

"Dia ada di atas seperti nya sedang mandi tunggu saja di ruang tengah nanti bibi panggilkan nah sekarang ayo masuk"

Seokjin dan yang lainnya pun masuk dan duduk di sofa yang tersedia di ruang tengah mansion Jeon

"Bibi bawakan minum ya" tawar Ny.Jeon dan di angguki oleh anak anak muda itu

"Bila tak ada sirup bibi boleh memberikan kami jus" sahut Taehyung yang mana malah mendapat jitakkan sayang dari Yoongi

"Berhenti bicara macam macam Kim Taehyung" yang di marahi hanya tersenyum malu dan mengusap pucuk kepalanya yang berkedut sakit

"Hahaha... Tidak apa apa Yoongi, baiklah kalau begitu bibi ambilkan jus nya dulu ya" Ny.Jeon meninggalkan Taehyung dan yang lain dalam keadaam hening

"Jadi kita akan mulai dari mana dulu saat Jimin udah di sini ?" tanya Namjoon sambil memperhatikan satu persatu wajah para sahabatnya + kekasihnya dengan serius

"Mungkin kita akan menceritakan tentang Jungkook dahulu" jawab Yoongi tak kalah serius

"Apa tidak apa apa Yonggi ?" tanya Hoseok sedikit khawatir karena menurutnya membicara seorang Jeon Jungkook agak sensitif bagi Jimin

"Tak ada ide lain selain itu" sahut Yoongi enteng dan semua diam

Tak berapa lama muncul lah Ny.Jeon dan seorang pelayan yang membawa senampan jus jeruk sedang kan Ny.Jeon membawa sepiring cookies

"Terima kasih bibi" ucap Seokjin (mewakili yang lain) tersenyum manis

"Sama sama, nah kalau begitu ayo dimakan bibi akan panggilkan Jimin dulu ya" setelah mendapat anggukan dari anak anak yang berkunjung kerumahnya Ny.Jeon pun melangkah keatas dimana Jimin tidur

Mengetuk sebentar sampai pintu terbuka menampilkan seorang namja manis dengan senyum yang manis pula

"Ah... Jiminie sudah mandi ya ?" tanya Ny.Jeon sambil menggelus lembut surai Jimin dan di angguki semangat oleh sang empu

"Jiminie ada yang ingin menemuimu dia sekarang ada di bawah" ujar Ny.Jeon yang masih terus mengelus surai Jimin

Jimin menatap bingung kearah Ny.Jeon tapi hanya mendapat gelengan

"Eomma tidak akan beri tau jadi turun lah" Jimin mengangguk dan Ny.Jeon menuntun menantu manis nya untuk menemui seokjin dan kawan kawan

Jimin di duduk kan Ny.Jeon di hadapan yang lain

"Berbicaralah bibi tinggal ya" setelah berpamitan Ny.Jeon undur diri dan kembali kekamarnya

"Jadi Jimin masih ingat kita ?"

P-23 (end)
TBC
Hohoho... Seneng gk?
Sebenarnya Nissa mau update siang eh malah ketiduran hehehe...
Lop u 😘

Park Jimin (kookmin) {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang