Keluarga Jeon dan yang lain berpisah dibandara dan beberapa menit perjalanan karena tidak terlalu macet akhirnya kelurga Jeon pun sampai dirumah
"Jimin langsung istirahat saja ya" ujar Ny.Jeon sambil membelai surai Jimin lembut dan diangkui pelan oleh Jimin
"Baik ibu, aku pamit dulu selamat malam" Ny.Jeon mengecup kening Jimin dan Jimin tersenyum manis mendapat perlakuan tersebut
Saat akan menaiki tangan bahkan belum menginjak anak tangga pertama suara angkuh menghentikan langkah Jimin
"Aku dan Jungkook yang akan tidur dikamar itu" ujar Seulgi membuat Jimin membalikkan badannya dan menatap Seulgi dan Jungkook bergantian
Sebelum Jimin berbicara suara Ny.Jeon yang datar membuat atensi semua orang beralih kearahnya
"Tidak hanya menantu kesayanganku yang boleh menempati dan melihat kamar itu" ujar Ny.Jeon datar sambil menatap tajam kearah Seulgi yang mendadak gugup
Kamar yang di maksud adalah kamar Jungkook mulai saat ia pindah dari busan ke seoul
"Tapi aku juga menantu mu ibu" Seulgi tetap dengan keinginannya dan itu membuat Tn.Jeon dan Jungkook bersiaga untuk yang akan terjadi selanjutnya
Ny.Jeon menyeringai tipis dan berkacak pinggang angkuh kearah Seulgi
"Ya kau memang menantuku tapi kau pasti tidak tuli untuk mendengar bahwa hanya 'menantu kesayanganku' yang boleh menempati dan melihat kamar itu"
Tubuh Seulgi menegang dan melirik kearah Jimin yang terlihat gugup
"Tapi aku adalah menantu pertama dikelurga Jeon dan aku akan memberikan cucu pertama di kelurga Jeon jadi aku berhak menempati kamar itu" ujar Seulgi kesal sambil menatap Ny.Jeon datar
"Keputusan mutlak kau tetap dikamar tamu dan Jimin tetap disana" Ny.Jeon menggeret koper miliknya kearah kamar nya dan Tn.Jeon diikuti oleh suaminya tersebut
"Jimin naiklah keatas" ujar Ny.Jeon saat melewati Jimin dan Jimin hanya mengangguk pelan dan ikut dibelakang Tn.Jeon
Melirik pelan kearah Jungkook yang juga sedang memandang nya
Setelah hanya tinggal Jungkook dan Seulgi, Jungkook pun mulai berjalan kearah kamar tamu yang berada di lantai pertama sambil menggeret kopernya
"Jungkook kenapa kau diam saja kamar itu kan milik mu" ujar Seulgi dengan nada marahnya sambil menatap Jungkook kesal
Sedangkan Jungkook ia diam dan membuka pintu kamar tamu dan menjatuhkan koper miliknya diatas lantai
Membaringkan tubuh lelahnya diatas ranjang dan memejamkan matanya tak ingin mendengar celotehan Seulgi
"Yak... Jungkook kau tidak mendengar ku !?" Seulgi benar benar sudah tidak bisa mengontrol kemarahannya
"Sebenarnya kau ini kenapa dari kemarin kau dingin sekali pada ku apa kau sudah lebih memilih Jimin itu" semua curahan hati Seulgi keluar tanpa bisa ditahan
Dan Jungkook membuka matanya dan menatap Seulgi kesal
"Lebih baik kau tidur karena ku benar benar lelah dan akan sangat menjengkelkan bila kau terus mengoceh ini itu"
Seulgi terdiam saat mendengar nada kesal Jungkook yang pertama kali keluar dari mulut pria Jeon tersebut selama ia menikah dengannya
Jungkook kembali memejamkan matanya dan tertidur setelahnya meninggalkan Seulgi yang menatapnya kecewa
.
.
.
.
.Jimin tidak bisa memejamkan matanya padahal tubuhnya sudah lelah dan butuh istirahat
"Uuh.. Ada apa dengan ku ?" Jimin mengambil posisi duduk dan menatap lurus kearah tembok didepannya
Jimin melamun memikirkan masa lalu nya yang indah dan hal itu membuat senyum miris terlihat
"Kau selalu bilang kalau aku ceroboh tapi ternyata kau lebih ceroboh dari ku" ujar Jimin sambil menggelengkan kepala pelan meratapi nasibnya sekarang
Tok Tok~
Suara ketukan pintu membuat Jimin kaget dan menatap pintunya sebentar
"Siapa ?" tanya Jimin sambil berjalan kearah pintu tapi tak ada jawaban dari pertanyaannya
Setelah membuka pintu Jimin terlihat kaget dan menatap tak percaya bahwa didepannya berdiri Jungkook yang menatapnya datar
"J-Jungkook ada apa ?" tanya Jimin gugup sambil membuka pintu kamar lebar lebar
"Hanya ingin melihat kamar ku yang dulu" jawab Jungkook sambil masuk kedalam kamar miliknya dulu dan memandang kamarnya tersebut rindu
Tidak ada yang berubah
"Jadi kamar ini menjadi milik mu ?"tanya Jungkook membuat Jimin yang sedang menutup pintu terkejut
Jimin mengangguk sambil tersenyum lembut "iya ibu bilang ini menjadi kamar ku" ujar Jimin dan mendudukkan dirinya diatas ranjang
Menatap Jungkook yang sedang melihat lihat keseluruh penjuru ruangan
"Aku ingin tidur disini" suara Jungkook membuat Jimin yang sedang melamunkannya tersentak kaget
"Ah apa oh kau ingin tidur disini baiklah aku bisa tidur dikamar tamu yang lain" saat akan melangkah pergi tangan Jimin sudah dicekal lebih dulu oleh Jungkook
Jimin berbalik dan menatap tangannya yang digenggam oleh Jungkook
Hal itu membuat Jimin dan Jungkook gugup
"Hem.. Aku tidak keberatan berbagi ranjang" Jimin membulatkan matanya tak percaya mendengar perkataan Jimin
Jungkook mau tidur seranjang denganku?
"Apa tidak apa apa ?" tanya Jimin sambil menundukkan kepalanya malu
"Ya tidak apa apa" setelah itu Jungkook melepaskan penganggan tangannya pada Jimin dan membaringkan tubuhnya diatas ranjang dan memejamkan mata
Jimin ikut membaringkan tubuhnya dan menatap Jungkook dalam diam
Tampan sekali padahal sedang memejamkan mata
Setelah puas menganggumi sang pujaan hati Jimin akhirnya tertidur dengan nyamannya
P-43 (end)
TBC
Lop u 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Park Jimin (kookmin) {End}
Romancejimin pemuda manis dan imut seorang bisu yg menjadi orang ketiga dalam sebuah hubungan suami istri seseorang BxB homo warning : membenci homo dan NC silakan untuk tidak membaca menerima saran dari readers Lop u 😘