P-48

18.8K 1.6K 93
                                    

Jungkook melepas dasinya kasar sambil menghidupkan lampu kamar yang padam

"Jungkook kau sudah pulang ?" Jimin masuk kedalam kamar sambil membawa secangkir teh hijau hangat

Meletakkan teh tersebut di meja dan membantu Jungkook melepas jas nya

"Aku sudah menyipkan air hangat untuk mu mandi jadi mandilah dahulu dan minum teh hijau hangatnya" Jungkook mengangguk, tersenyum kearah Jimin dan berlalu masuk kekamar mandi

Jimin tersenyum manis sambil menatap pintu kamar mandi yang tertutup

"Tak apa bila kau tidak mengingat ku dimasa lalu mu yang terpenting adalah kau sudah mau menerima ku Kookie"

.
.
.
.
.
.

"Ibu dan ayah akan pergi ke Inggris untuk jalan jalan" ujar Jimin sambil mendundukkan diri diranjang

Jungkook yang sedang mengeringkan rambutnya terhenti dan memasang wajah bingung

"Ke inggris ?" Jimin tersenyum dan mengangguk

"Kata ibu, ibu bosan dirumah jadi mengajak ayah jalan jalan ke inggris" jawab Jimin sambil menyodorkan sepasang piyama kearah Jungkook dan diterima

"Kalau begitu aku akan kebawah duluan" ujar Jimin dan berjalan meninggalkan Jungkook yang terus menatap Jimin

.
.
.
.
.
.

"Selalu jaga Jimin mengerti ?" Jungkook mengangguk malas

"Eomma aku yang anak mu" ujar Jungkook membuat Ny.Jeon tertawa

"Iya kau memang anak ku tapi aku sangat sayang Jimin" Ny.Jeon memeluk erat Jimin sesekali  mengecup kening Jimin

Jungkook menghela nafas kecil dan mengangguk "sudahlah lebih baik Eomma dan Appa cepat berangkat"

Tn.Jeon memukul kecil kepala Jungkook "anak kurang ajar orang tua malah di usir" Jimin tertawa kecil melihat pertengkaran kecil orang tua dan anak itu

"Ya sudah ibu dan ayah berangkat Jim" ujar Ny.Jeon sambil melangkah kearah mobil yang pintunya sudah dibukakan oleh supir

"Dadah ibu ayah jangan lupa oleh olehnya" teriak Jimin saat mobil berjalan keluar dari pekarangan rumah

Setelah satpam menutup pintu gerbang Jungkook dan Jimin masuk kembali kedalam rumah

.
.
.
.
.
.

"Suho sialan" umpat Jungkook sambil menutup laptop nya kasar

Bagaimana Jungkook tidak mengumpat dengan kurang ajarnya Suho mengirimkan video dia dan sang istri yang sedang melakukan hubungan intim walau pun hanya wajah Suho saja yang tersorot

Tapi tubuh telanjang mereka berdua terpampang jelas divideo itu

"Liat saja aku akan menghajarnya kalau dia kekantor ku" ujar Jungkook sambil mengatur nafasnya yang sedikit memberat

"Menghajar siapa Kookie ?" Jungkook menegakkan duduknya dan menoleh kearah pintu kamar mandi yang terbuka lebar dan menampilkan sang istri yang memakai piyama dan menatapnya sayu

Double shit

Tergoda tentu saja tatapan sayu, piyama putih terawang kebesaran sampai bahu Jimin dengan kulit putih bersih itu terekspos dan bibir plum yang pink seperti bunga sakura

"Jungkook" panggil Jimin pelan saat sang suami tak kunjung menjawab pertanyaannya

Berjalan perlahan kearah Jungkook dan memyentuh bahu Jungkook pelan membuat sang empu tersentak

"Ah... Itu Suho aku akan menghajarnya" jawab Jungkook sedikit gugup saat pandangan mata mereka bertemu

Jimin mengernyitkan dahinya bingung "memangnya Suho hyung kenapa ?" tanya Jimin

Jungkook menggeleng "tidak perlu tau " jawab Jungkook

Setelah itu hening Jungkook kembali memperhatikan Jimin yang sudah duduk depan meja riasnya dan mulai memakai semua skincare nya

Jungkook kembali mengingat kegiatan panas Suho membuat kejantanannya berdenyut

Menatap sebentar kearah kejantanannya dan kembali memperhatikan Jimin

Tidak tahan

Berjalan kearah Jimin dan berdiri dibelakang sang istri

Jimin menatap Jungkook bingung saat akan berbalik Jungkook sudah lebih dulu mencengkram lembut rahang Jimin dan menunduk melumat kasar bibir Jimin

Membuat Jimin membulatkan matanya terkejut

Dan perlahan Jimin menikmati lumatan Jungkook

Memukul perlahan dada Jungkook agar dilepaskan karena nafasnya sudah menipis

"Jimin boleh kah ?" tanya Jungkook pelan sambil membelai wajah Jimin

Jimin mengangguk pelan "sentuh aku Jungkook aku milik mu"

.
.
.
.
.
.

"Bagaimana sudah kau kirim ?" tanya Jongin saat Suho baru saja mendudukkan diri disampingnya

Suho tertawa dan mengangguk "sudah dan dia bilang 'akan ku hajar kau besok Suho' hahaha..." tawa Suho kencang

Jongin ikut tertawa dan menggeleng kecil "benar benar" ujar Jongin tidak habis pikir dengan ide Suho

"Ya aku melakukan hal ini agar mereka berdua cepat memiliki anak kalau menunggu Jungkook ingat nanti mereka keduluan oleh ku dan aku tidak mau anak ku yang paling tua" ujar Suho

"Alasan yang tidak bisa diterima" Jongin melempar kulit kacang kearah Suho yang langsung ditepis oleh sang empu

"Alasan apa ?" tanya Seokjin yang baru saja keluar dari dapur membawa segelas coklat panas

"Oh belum tidur ?" Seokjin mengangguk menjawab pertanyaan Suho dan duduk didepan Jongin dan Suho

"Jadi alasan apa tuan tuan" ujar Seokjin sambil meminum coklat panasnya

"Alasan aku tidak ingin memiliki anak yang paling tau diantara anak anak di lingkaran pertemanan kita"

"Jadi aku mengirimkan video ku dan Hoseok yang sedang berhubungan keJungkook" Seokjin hampir saja tersedak coklat panasnya dan menatap Suho tidak percaya

"Wah... Ide yang aneh tuan" sarkas Seokjin yang ditertawai Suho

"Ya hanya itu yang bisa dilakukan agar angan angan ku tercapai dan juga aku memberikan pil penyubur pada Jimin agar ia makin subur hahaha..." Jongin dan Seokjin saling berpandangan dan menggelengkan kepala mereka dramatis

"Oh... Hoseok lihat lah kelakuan suami mu"

P-48 (end)
Huaa... Maaf baru bisa up padahal rencananya kemaren mau double up huhuhu... Maaf ya
Dan selamat berpuasa bagi yang menjalankan hehehe...
Lop u 😘

Park Jimin (kookmin) {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang