P-44

19.3K 1.8K 173
                                    

Jungkook membuka matanya saat silau matahari menganggu tidurnya

Menyampingkan badan kearah Jimin yang masih tertidur lelap seperti tidak terganggu

Menatap lamat sampai Jimin membuka matanya dengan senyum yang menggembang

"Selamat pagi Jungkook" sapa Jimin sambil tersenyum manis dan dibalas gumaman oleh Jungkook

Jungkook turun dari ranjang dan berjalan keluar kamar meninggalkan Jimin yang masih saja tersenyum

"Apa ini rasanya bangun dipagi hari dengan disuguhkan wajah tampan suami ?" mendengar pertanyaannya sendiri Jimin terkekeh lucu

Bagun dari tidur nya Jimin melangkahkan kaki mungil nya yang tidak terbalut apapun kekamar mandi dan memulai rutinitas nya kembali

.
.
.
.
.

Sedangkan didapur Ny.Jeon menatap datar kearah Seulgi yang bersikeras ingin membantu memasak

"Aku bisa memasak!!" pekik Seulgi kesal karena sendari tadi Ny.Jeon terus menolak bantuannya

Ny.Jeon menghela nafasnya kasar dan mengusap wajahnya pelan

"Dengar Seulgi aku tidak mau kejadian dulu terulang kembali dimana kau hampir membakar seluruh rumah ku" ujar Ny.Jeon sambil memotong sayuran yang akan dimasak

Sedangkan beberapa pelayan yang membantu hanya diam dan terus melanjutkan tugas yang sudah diberikan

Seulgi terdiam dan otaknya kembali kemasa lalu dimana ia dengan percaya diri membantu memasak sedangkan ia bahkan tidak tau mana wajan mana panci

"Tapi aku sudah bisa" ujar Seulgi dengan keyakinannya tetapi tetap saja Ny.Jeon menggelengkan kepalanya

"Kalau aku bilang tidak ya tidak" kesal Ny.Jeon mendengar nada suara Ny.Jeon yang sudah tidak enak

Akhirnya Seulgi pun berbalik dan berjalan kearah meja makan dengan perasaan kesal

Dan saat itu juga Jimin terlihat menuju dapur

Seulgi memandang Jimin sebentar dan setelahnya membuang pandangan kearah lain

Sedangkan Jimin ia hanya acuh dan mendatangi Ny.Jeon

"Pagi ibu" sapa Jimin dengan senyum hangatnya membuat Ny.Jeon dan beberapa pelayan yang membantu merasa nyaman

"Pagi juga menantu ku sayang" mengecup kening Jimin dan kembali melanjutkan acara memasaknya

"Karena kau belum boleh makan makanan yang keras bagaimana dengan bubur ayam kau mau ?" tanya Ny.Jeon dengan suara keibuannya membuat Seulgi yang mendengar menggerutu kesal

"Tentu saja apapun yang di buat ibu aku akan memakannya kalau begitu Jimin bantu" Ny.Jeon mengangguk dan akhirnya mertua dan menantu itu sibuk dengan urusan mereka

Sampai melupakan menantu Jeon satu lagi yang menatap dengan tatapan tajam

Jimin sialan!

Saat sedang menyumpahi Jimin didalam hati Jungkook datang dan langsung duduk yang berhadapan dengan Seulgi

Seulgi menatap Jungkook dalam membuat yang ditatap ikut menatap tajam

"Kenapa kau menatap ku begitu ?" tanya Jungkook dengan suara datar membuat Seulgi membuang pandangannya

"Tidak apa, Jungkook kemana kau tadi malam ?" Seulgi menatap Jungkook lagi

Jungkook hanya diam tak menjawab, sibuk dengan ponsel yang ia mainkan

"Jungkook" panggil Seulgi dan yang dipanggil hanya bergumam untuk jawaban

"Aku bertanya" ujar Seulgi kesal dan tetap tidak di perdulikan oleh Jungkook

Batas kesabaran Seulgi kian menipis sampai akhirnya rasa kesalnya pun meledak

"Yak Jeon Jungkook sebenarnya ada apa dengan mu sih !?" teriak Seulgi membuat yang berada di dapur menatap Seulgi

Jungkook ia hanya menatap Seulgi datar tak berminat menjawab

"Tidak perlu tau" jawab Jungkook santai membuat wajah Seulgi memerah kesal

"Kalau kau tidak mau memberi tau ku maka kita akan hancur" ujar Seulgi kesal dan Jungkook terkekeh

"Iya memang sebentar lagi kita hancur" mendengar kalimat Jungkook membuat amarah Seulgi hilang digantikan oleh rasa cemas

Dan yang berada didapur kembali melanjutkan acara memasak mencoba mengacuhkan

Sedangkan Tn.Jeon yang baru saja datang dan mendengar percakapan Seulgi dan Jungkook perlahan lahan melangkahkan kakinya keluar dari area dapur

"A-apa ?" tanya Seulgi gugup ia takut semua terbongkar

Jangan sekarang ku mohon

"Kau membohongi ku" ujar Jungkook sambil menunjuk tak sopan pada wajah Seulgi

Membuat wanita tersebut kembali kesal

"Aku tak membohongi mu" Seulgi mencoba menghilangkan suara getarnya

Jungkook tertawa sambil bertepuk tangan dengan keras membuat Seulgi semakin gelisah

"Mau ku buktikan !?" setelah itu Jungkook melangkahkan kakinya keluar dari dapur dan mengambil berkas yang ia simpan

Melempar berkas hasil usg Seulgi di amerika yang menyatakan bahwa Seulgi tidak lah hamil kewajah Seulgi membuat Seulgi tersentak kaget bahkan matanya sudah berkaca kaca

"Ju-" sebelum menyelesaikan kalimatnya Jungkook mengangkat tangannya membuat Seulgi berhenti berbicara

"Stop jangan sebut nama ku lagi besok aku akan melayangkan surat cerai" akhirnya tangisan Seulgi pecah

Bersujud kekaki Jungkook sambil menangis keras menyesal akan kebohongannya

"Jungkook hiks... Ma-maafkan aku hiks..." Jungkook membuang pandangannya

"Pergi" ujar Jungkook dengan tegas tetapi Seulgi menggelengkan kepalanya kuat

Seulgi berdiri dari bersimpuhnya dan terus memohon pada Jungkook

Jungkook memejamkan matanya kesal sampai akhirnya amarah yang ditahannya keluar

Tangannya sudah terangkat siap menampar Seulgi sampai tangan halus dan mungil seseorang menghentikan gerakan tangannya

"Kookie jangan" Jungkook langsung menolehkan kepalanya kearah kanan nya dan mendapati Jimin yang sedang menahan tangannya

"Tidak baik menampar seorang wanita Kookie" ujar Jimin sambil menurunkan tangan Jungkook dan mengelus punggung Jungkook perlahan membuat Jungkook sedikit terkontrol

Jungkook memgalihkan pandangannya kearah Seulgi yang menunduk

"Sekarang pergi sebelum aku yang menggeretmu keluar dari sini" tak bisa dibantah Seulgi akhirnya berjalan perlahan menuju pintu utama rumah kelurga Jeon

Dan kembali menangis saat dirinya sudah berada ditaman kompleks dengan rumah keluarga Jeon

P-44 (end)
TBC
Seneng tidak?
Lop u 😘

Park Jimin (kookmin) {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang