Jimin membuka matanya perlahan sambil menghalau sinar matahari yang menerpa wajahnya
"Sudah bangun ?" suara Jungkook terdengar dari samping kanannya membuat Jimin menolehkan kepalanya dan tersenyum
"Hem... Sudah" jawab Jimin berusaha duduk walau pinggang dan lubangnya lumayan perih
Jungkook yang melihat wajah menahan sakit Jimin menatap khawatir dan duduk dipinggir ranjang
"Apa sesakit itu ?" tanya Jungkook dengan nada khawatir membuat Jimin tersenyum dan menggeleng kecil
"Tak terlalu sakit aku baik baik saja" jawab Jimin sambil memasang wajah meyakinkan agar Jungkook tidak khawatir lagi padanya
"Baiklah aku akan kebawah dan membawakan makanan" Jimin mengangguk dan menatap hangat kearah pintu yang sudah tertutup
Tidak apa bila kau tidak mengingat ku Kookie yang terpenting adalah kau menerima ku dengan tulus, itu sudah sangat cukup bagiku
.
.
.
.
.
.Jimin keluar dari kamar mandi sudah mengenakan pakaian dengan senyum manis terlukis diwajah cantiknya
Membuat Jungkook yang pas sekali menatap Jimin sedikit terkagum
Indah
Jungkook menggeleng kecil saat adegan panas ia dan Jimin terputar kecil dikepalanya
"Jungkook" panggil Jimin saat melihat Jungkook menatapnya tanpa berkedip
"Ah... Iya Jimin ayo sarapan bersama" Jungkook melirik sofa dihadapannya dan diangkui Jimin
Sedikit meringis saat perih mendera "Jim kau bisa duduk ?" Jimin memgangguk
"Bisa tenang saja" jawab Jimin sambil meletakkan nasi dan beberapa lauk kepiring Jungkook dan kepiringnya
"Kau membawa semua ini kekamar kita ?" tanya Jimin saat sadar bahwa peralatan, nasi dan lauk pauk memenuhi meja dikamarnya dan Jungkook itu
Jungkook menggeleng "tidak bibi Shin tadi sedikit membantu" jawab Jungkook sambil menikmati sarapan paginya
Jimin mengangguk dan ikut fokus memakan makanannya
Ingin rasanya Jimin banyak bercerita tapi ia takut bila salah bicara maka ia dan Jungkook akan kembali canggung
Tapi satu ide membuat Jimin tersenyum senang
"Hem... Jungkook sebenarnya aku masih penasaran apa yang dikirim Suho hyung pada mu" ujar Jimin sambil menenguk minuman nya
Jungkook menghentikan kunyahannya dan menatap Jimin dengan rona merah tipis
Sialan sekali untuk Jungkook karena kegiatan panas ia dan Jimin kembali terlintas dan membuat Jungkook sedikit gugup
"Video tidak penting" jawab Jungkook dengan senyum gugup dan Jimin menatap Jungkook tidak puas akan jawaban Jungkook
"Ya sudab aku nanti akan tanya Suho hyung" ujar Jimin kembali memakan sarapannya
Sedangkan Jungkook ia menggeleng kan kepalanya ribut
"Jangan video tersebut tidak pantas ditonton" ujar Jungkook gugup membuat Jimin tertawa
"Baiklah baiklah aku tidak jadi menanyakan nya" Jimin terkekeh dna Jimin hanya menggaruk leher belakangnya yang tak gatal
Semua makanan sudah habis dan meja pun sudah kembali bersih
Jungkook dan Jimin terlihat duduk berdampingan di balkon menikmati matahari yang belum terlalu panas
"Jim ada ide ?" tanya Jungkook dengan nada bosan sambil meminum kopi miliknya
Jimin menolehkan kepalanya kearah Jungkook dan tampak berpikir
"Tak ada ide yang lewat" jawab Jimin setelah beberapa menit berpikir
Setelah itu terdengar helaan nafas kasar dari Jungkook
Jungkook dan Jimin akhirnya hening kembali dan hal itu membuat pikiran Jungkook merajalela sampai ingatan panas tersebut kembali terputar
Jungkook mengumpat kasar dalam hati dan menatap Jimin yang menikmati susu miliknya dengan khidmat
Mata Jungkook bergulir kearah bibir Jimin yang tampak mengkilat diterpa cahaya matahari dan kembali Jungkook mengumpat
Sial sekali aku benar benar ingin menghajar Suho
Jimin yang memperhatikan ekspresi aneh Jungkook menepukan tangan nya didepan wajah Jungkook
Membuat Jungkook tersentak kaget dan menatap Jimin bingung
"Ada apa ?" tanya Jungkook dan hanya mendapati Jimin yang tertawa kecil
"Wajah melamun mu sangat lucu Kookie" puji Jimin membuat Jungkook tersipu malu dan membuat tawa Jimin semakin keras
"Hahaha... Seme ternyata bisa tersipu juga ya" ejek Jimin tak terima Jungkook berdiri dari duduknya dan menarik tangan Jimin
Membuat Jimin tertarik dan berada dj pelukan Jungkook
Jungkook mendekatkan wajah nya kearah wajah Jimin sambil bernafas pelan mencoba menggoda Jimin
"J-jungkook" lirih Jimin sambil membulatkan matanya saat merasakan tangan Jungkook yang mengelus pelan pinggangnya
Jungkook tidak menjawab panggilan Jimin ia hanya tersenyum kecil dan semakin mempererat pelukannya pada Jimin
"Jim sepertinya terapi itu tidak terllau berperan besar" cerita Jungkook dengan suara berbisik
Jimin tersenyum lembut sambil mengusap kedua pipi Jungkook pelan
"Apa kau ingin berhenti ?" tanya Jimin sambil terus mengusap kedua pipi Jungkook
Jungkook terdiam memandang kagum kearah binar lembut dimata Jimin
Dan entah kenapa Jungkook merasa nyaman dan merasa bahagia yang sangat memuncah
"Aku tidak tau" jawab Jungkook ragu dan Jimin tersenyum sesekali mengusap rahang Jungkook
"Kau tau semua jawab yang benar ada di hati mu dengan ditambah keyakinan percaya lah semua akan baik baik saja" nasihat Jimin sambil mengusap pelan bahu Jungkook membuat sang empu tersenyum
Perlahan wajah Jungkook semakin dekat sampai hidung keduanya saling bergesekan
Dan Jimin ia memejamkan matanya sampai akhirnya merona saat merasakan bibir Jungkook yang menempel padanya
Hanya kecupan hangat tak ada ciuman panas seperti kemaren malam
Sampai suara pintu yang di buka kasar disusul dengan teriakan menggelengar milik Seokjin menghentikan kegiatan kedua pasangan suami istri itu
P-49 (end)
TBC
Hehehe... Lama tak update soalnya nissa tidak punya ide dan akhirnya ada ide lagi untuk melanjutkan kkk~ terima kasih yang selalu mendukung nissa
Lop u 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Park Jimin (kookmin) {End}
Romancejimin pemuda manis dan imut seorang bisu yg menjadi orang ketiga dalam sebuah hubungan suami istri seseorang BxB homo warning : membenci homo dan NC silakan untuk tidak membaca menerima saran dari readers Lop u 😘