P-28

15.8K 1.6K 72
                                    

"Apa harus sangat cepat ?" tanya Ny.Jeon sambil memandang Yoongi dan Hoseok bergantian

"Iya bibi teman ku akan sangat sibuk nanti jadi dia meminta kami untuk datang lebih awal dan mendaftar lebih awal juga agar Jimin cepat di tangani" ujar Yoongi menjelaskan dan Ny.Jeon hanya menghela nafas putus asa

Padahal Ny.Jeon belum siap untuk berjarak jauh dari menantu manisnya itu

"Baiklah kalau begitu, bibi akan melihat Jimin dulu" Ny.Jeon beranjak dari duduknya dan berjalan kearah kamar Jimin

"Jimin" panggil Ny.Jeon membuat Jimin yang sedang memandang dirinya di pantulan cermin tersentak dan menoleh kearah Ny.Jeon

"Kau sudah siap ?" tanya Ny.Jeon dan di angguki Jimin sambil tersenyum manis

"Baiklah ibu bantu membawa kopermu ya" saat Ny.Jeon akan mengambil koper Jimin dengan sigap Jimin mengambil duluan koper miliknya dan menggeleng

"Yak... Apa secara tidak langsung kau ingin mengatakan bahwa ibu sudah tua jadi tak bisa mengangkat koper itu !?" Jimin tertawa kecil mendengar gerutuan Ny.Jeon

Bukan begitu ibu, aku hanya tak ingin ibu kelelahan lebih baik ayo kita temui Yoongi Hyung dan Hoseok Hyung

Jimin menggandeng tangan Ny.Jeon untuk ke ruang tamu

Saat melihat Ny.Jeon dan Jimin yang sudah dekat kearah mereka (hoseok dan yoongi), keduanya pun berdiri

"Bibi kami pamit dan doakan semoga semua berjalan lancar" ketiga namja muda bersalaman pada Ny.Jeon

"Doa bibi ada pada kalian, berhati hatilah saat disana" semua mengangguk dan di antarlah ketiga namja tersebut sampai pekarangan rumah

Ibu aku berangkat ya, aku titip salam untuk ayah dan Jungkook dan jangan lupa jaga kesehatan

Ny.Jeon mengangguk "tentu saja ibu akan menjaga kesehatan dan akan ibu sampaikan kepada mereka" mengecup kening sang menantu lama dan melepaskannya saat melihat taksi berhenti di depan rumah

"Bibi kami pergi dulu ya dadah" terika Yoongi dan Hoseok sambil melambaikan tangan nya dan di balas Ny.Jeon

Tanpa sadar air mata jatuh kepipi Ny.Jeon

"Ibu harap semua berjalan lancar dan kau dapat pulang dengan cepat kerumah Jiminie"

.
.
.
.
.

"Jungkook" Seulgi menyandarkan kepalanya kebahu Jungkook yang duduk di sampingnya

Saat ini Seulgi dan Jungkook sedang duduk di ruang keluarga sambil menonton drama yang Seulgi suka

"Hem..." jawab Jungkook sambil membelai surai Seulgi membuat sang empu terkekeh

"Tiba tiba aku ingin daging domba" Jungkook mengernyit, bukan kah Seulgi tidak suka daging domba

"Kau mengidam Seulgi ?" tanya Jungkook dan Seulgi mengangguk

"Sepertinya iya aku juga ingin makan ice cream yang banyak" Jungkook tertawa mendengar penuturan Seulgi

"Kau akan jadi gemuk" ujar Jungkook dan di hadiahi pukulan pelan dari Seulgi

"Biar saja nanti kalau sudah melahirkan kurus lagi" ucap Seulgi sambil memeletkan lidahnya mengejek Jungkook

"Dasar" dan tawa Seulgi dan Jungkook meramaikan kamar apartemen yang di tinggali keduanya

"Iya nanti aku belikan" ujar Jungkook dan akhirnya mereka berdua pun kembali fokus kearah drama tv yang sedang diputar

Sampai suara telfon berdering membuat fokus keduanya buyar

Jungkook mengambil ponselnya di saku celananya dan menatap bingung saat tertera nama bertuliskan EOMMA

Jungkook pun mengangkat telfon tersebut dan Seulgi kembali fokus melihat tv

"Hallo Eomma ada apa ?" tanya Jungkook

"Jungkook istri mu sudah berangkat ke amerika" Ny.Jeon menjawab pertanyaan Jungkook

"Terus hubungannya dengan ku ?" tanya Jungkook lagi membuat Seulgi menatapnya dan Ny.Jeon yang menghela nafas

"Tak ada niatan untuk melihatnya di bandara ?" Ny.Jeon bertanya lemah

"Tidak dan juga aku harus menemani Seulgi" jawab Jungkook santai tanpa menghiraukan suara lirih sang ibu

"Memang nya kenapa kamu harus menemaninya dia kan sudah besar" ujar Ny.Jeon sambil memasang wajah kesal walau Jungkook tak kan melihatnya

"Tentu saja harus Eomma dia sedang hamil" sahut Jungkook membuat Seulgi yang dari tadi mencerna percakapan ibu dan anak itu tersenyum senang

Ny.Jeon terdiam mencerna apa yang baru saja di dengarnya

"K-kau yakin Jungkook, itu tidak mungkin" ucap Ny.Jeon ragu dan Jungkook mendengus kesal

"Itu benar Eomma dan itu mungkin" Ny.Jeon diam dan setelahnya memutus telfon tersebut sepihak

Dan Jungkook ia memandang ponselnya heran

"Ada apa Jungkook ?" tanya Seulgi saat melihat raut bingung sang suamiya
"Entahlah saat aku mengatakan pada Eomma bahwa kau hamil Eomma langsung mematikan telfonnya" ujar Jungkook sambil meletakkan ponselnya di atas nakas samping sofa yang ia duduki

Seulgi mengangkat alisnya tak suka "ya sudah biarkan saja" sahut Seulgi dan kembali fokus kearah tv

Dan Jungkook hanya menghela nafas, memang dari awal ia mengenalkan Seulgi, Eomma nya sudah tidak suka bahkan menentang hubungan Jungkook dan Seulgi

.
.
.
.

Ny.Jeon memandang ponselnya dengan raut tak enak

"Pasti hanya muslihatnya" ujar Ny.jeon pada dirinya sendiri

"Istriku ada apa ?" tanya Tn.Jeon yang baru saja pulang untuk istirahat

Ny.Jeon memandang kearah Tn.Jeon dan menghela nafas

"Bukan kah Seulgi mandul ?" tanya Ny.Jeon dan di angguki oleh Tn.Jeon

"Terus ?" tanya balik Tn.Jeon dan duduk di samping sang istri

"Kata Jungkook Seulgi sedang hamil" Tn.Jeon membelalakan matanya dan menggeleng

"Bagaimana bisa ?" tanya Tn.Jeon dan digelengi oleh Ny.Jeon

"Aku saja bingung suamiku" hening tak ada yang berbicara dan kedua orang tua itu hanya bergelut dalam pikiran masing masing

"Kita akan selidiki nanti dan di mana Jimin aku tak melihatnya ?" tanya Tn.Jeon

"Jimin sudah berangkat ke amerika karena dokter yang menanganinya akan sangat sibuk tiga hari lagi" Tn.Jeon menangguk

"Ya sudah ayo kita makan siang" Tn.Jeon menggandeng tangan sang istri

Dan makan siang di kelurga Jeon dilakukan dengan keheningan

P-28 (end)
TBC
Chap terpanjang yang Nissa tulis kayaknya
Maaf Nissa tidak bisa up pertama karena wp bermasalah dan kedua Nissa sudah masuk sekolah dan harus fokus untuk ujian akhir yang tinggal 3bulan lagi jadi sekali lagi Nissa minta maaf ya
Lop u 😘

Park Jimin (kookmin) {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang