Beberapa hari kemudian, aku menggigil ketika keluar dari dalam mobil dan berjalan menuju sekolah. Pagi yang sedikit berawan juga berangin. Kemeja putih dilapisi sweater hitam ternyata tidak cukup tebal untuk menghangatkanku.
Musim gugur sudah hampir berakhir, pertandingan football melawan Hearst High hanya tinggal beberapa minggu lagi, begitu pula dengan malam homecoming.
Ketika sampai di koridor sekolah, aku mendengar murid-murid berlalu lalang membicarakan Ollie The Tiger, maskot macan sekolah kami. Aku mencoba untuk menguping pembicaraan mereka, namun tidak berhasil mendapatkan jawaban. Aku melirik arlojiku, masih ada sekitar setengah jam sebelum bel masuk berbunyi.
"Lebih baik mengeceknya sendiri, kan?" gumamku.
Aku memutuskan untuk pergi menuju cafeteria outdoor dan mengecek Ollie. Sesampainya di cafeteria outdoor, aku melihat puluhan siswa Berry High mengelilingi patung Ollie.
Aku melangkah maju untuk melihat apa yang terjadi dengan Ollie dan mencoba melewati beberapa murid di kerumunan.
"Excuse me!" ucapku.
Betapa terkejutnya aku ketika melihat maskot sekolah kami berlumuran cat semprot berwarna merah terang. Michael menyentuh Ollie, ia memejamkan matanya kemudian menunduk. Untuk pertama kalinya, aku melihat Michael terlihat sedih sampai seperti ini.
Pertanyaannya adalah, mengapa? Pemuda itu tidak terlihat seperti murid yang peduli pada sekolahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Serenade [END]
Teen FictionTahun ajaran baru, seorang pemain saxophone bergabung dalam klub band sekolah dan berhasil menyita perhatian semua orang. Selain sifatnya yang supel dan kemampuannya dalam bermusik, gadis itu berhasil menyatukan murid-murid yang berbeda kepribadian...