Akhir pekan di mana party Mitchell bersaudara sudah tiba. Waktu menunjukan pukul enam sore, aku berkendara untuk menjemput Nat ke rumahnya. Setelah berkendara selama 15 menit, aku tiba di rumah Nat dan mengirimkannya sebuah pesan.
Tidak lama kemudian, gadis itu keluar dari rumahnya dan masuk ke dalam mobilku.
"Maaf menunggu lama." Ia menutup pintu mobilku.
Tiba-tiba, ponsel milik Nat berdering. Ia mengambilnya dari dalam tas dan mengerutkan dahi ketika menatap layar ponselnya.
"Siapa?" Aku bertanya padanya.
"Mike."
Aku mengernyit. "Why do he call you?"
"No idea."
Nat mengangkat teleponnya, kemudian mengaturnya ke dalam mode loudspeaker.
"Nat, kau di mana?" Suara Michael tidak terdengar jelas karena suara musik dan teriakan orang-orang di sekitarnya.
"Sekitar sepuluh menit lagi sampai. Kenapa?" Nat meninggikan suaranya.
"Cepatlah datang, Kara dan Max sedang berbuat ulah--" Tiba-tiba, panggilan telepon terputus.
"Crap. Aku lupa mengisi baterai ponselku!" Nat menoleh ke arahku. "Mengapa murid Hearst High ada di rumah Mitchell bersaudara?"
Aku mengangkat bahuku. "Kurasa Mitchell bersaudara mengundang beberapa murid Hearst. Baru saja aku melihat Zoe menjemput Terrence di depan rumahnya."
"Great!" Nat memasukan ponselnya ke dalam tas. "Nampaknya kita tidak bisa pergi ke mana pun tanpa murid Hearst di sekitar kita."
"Lupakan sejenak tentang Hearst High dan bernyanyilah bersamaku!" Aku menyalakan radio mobil.
Now she's stronger than you know
A heart of steel starts to grow"I love this song!" seru gadis itu ceria. Rona cerah kini terlihat di wajahnya.
"The Script? Superhero?" tanyaku.
"Yes, please! Jangan matikan lagu ini!" pintanya. "I love The Script so much!"
When you've been fighting for it all your life
You've been struggling to make things right"That's how a superhero learns to fly!" Aku lanjut bernyanyi.
"Every day, every hour, turn the pain into power!" begitu pula dengan Nat.
******
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Serenade [END]
Teen FictionTahun ajaran baru, seorang pemain saxophone bergabung dalam klub band sekolah dan berhasil menyita perhatian semua orang. Selain sifatnya yang supel dan kemampuannya dalam bermusik, gadis itu berhasil menyatukan murid-murid yang berbeda kepribadian...