Chapter 40 - Building Bridges

469 155 453
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


[Aiden POV]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Aiden POV]

Sepulang sekolah, seluruh anggota band berkumpul di ruang musik karena Ezra memutuskan untuk mengadakan pertemuan darurat.

Ketika kami sudah berkumpul, Ezra melangkah ke depan ruangan dan berdeham. "Jadi, aku mengumpulkan kalian semua disini untuk memberikan pengumuman mengenai audisi pemain solo--"

"Kami sudah tahu kalau yang mendapatkan posisi solo adalah Nat!" Terrence memotong pembicaraan. "Apa lagi yang harus kita dengar darimu? Kau berusaha mengatakan padaku kalau pemain saxophone kecilmu bukan dalang dari sabotase itu?"

"Are you done? Let me talk, dipshit!" bentak Ezra.

"Terrence, please. Biarkan Ezra menyelesaikan kalimatnya. Ini penting!" ucap Cameron.

Terrence terdiam, kemudian mengangguk patuh ketika Cameron memperingatinya.

Ezra kembali berbicara. "Aku akan melakukan audisi ulang. Seseorang baru saja mendatangiku tadi siang dan mengaku sudah mengirimkan e-mail sabotase tersebut."

"Who?" tanya pemuda bersurai silver itu.

"Seseorang yang jelas bukan Nat." jawabku.

Terrence membelalak. "What? Apakah itu benar, Cameron?"

Cameron menoleh ke arah Terrence dan mengangguk lemah. "Benar. Seseorang itu juga mendatangiku. Orangnya bukan Nat."

Terrence terdiam selama beberapa saat sebelum menoleh ke arah Ezra. "Kalau begitu, kapan audisi ulangnya diadakan?"

"Besok. Spring concert semakin dekat. Kita harus secepatnya berlatih dengan pemain solo yang baru."

Terrence mengangguk. "I see."

"Are we clear?" tanya Ezra. "Kalian yang masih menyalahkan Nat, berhentilah, karena pelakunya bukan dia! Cameron sudah menjadi saksinya dan audisi akan diadakan sekali lagi."

"Yeah. Aku juga tidak keberatan mengadakan audisi ulang secara fair," ujar Cameron.

Nat mengangguk. "Semoga yang terbaik yang mendapatkan posisi solo."

Winter Serenade [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang