Setelah pernyataan cinta dan slow dance yang kami lakukan, aku dan Nat menyelinap keluar gedung untuk berjalan-jalan. Sebenarnya pergi dari sini adalah hal yang bagus, tetapi bagaimana jika teman-teman heboh mencari kami yang tiba-tiba menghilang?
Making out di dalam mobil juga ide yang sangat brillian. Tapi tidak, aku lebih ingin menikmati waktu berdua dengannya dan mengobrol hingga tengah malam.
Kami berjalan-jalan di taman yang letaknya tidak jauh dari sana. Aku melingkarkan lenganku di pinggangnya, seolah-olah melarangnya untuk pergi dari hadapanku. Tiba-tiba angin berhembus kencang, membuat Nat menggigil.
"Kau kedinginan?" Aku bertanya padanya.
Gadis itu mengangguk, aku melepaskan jasku untuk menyelimuti tubuhnya. Sebuah senyuman terukir di wajah cantiknya.
"Thanks, Aiden. Tetapi aku tidak ingin merusak outfit-mu malam ini," ucapnya.
Aku mengangkat bahu. "Tidak apa-apa, kita kan sudah keluar dari lokasi prom."
Aku mendongak ke atas langit malam Cedar Cove dengan bintang yang berkelap-kelip, tiba-tiba atensiku tertuju pada sebuah balkon yang ada di atas gedung. Di sana terdapat sebuah ayunan, lengkap dengan lampu kecil yang berkilauan. Tidak ada seorang pun di sana. Lokasi yang tepat untuk menghabiskan sisa malam ini dengannya.
Aku menunjuk ke arah balkon tersebut dan bertanya, "kau lihat balkon itu? Di atas sana pasti lebih hangat, tetapi aku tidak tahu akses untuk pergi ke sana."
Rona cerah muncul di wajahnya ketika melihat balkon yang kumaksud.
"Itu terbuka untuk umum. Ada sebuah tangga yang letaknya di sebelah gedung serba guna tadi. Aku sempat pergi ke sana ketika survey venue," ucap Nat.
"Wow, beruntung sekali kau mendaftarkan diri menjadi prom committee," ucapku.
"I know, right? Aku juga penasaran seperti apa balkon tersebut di malam hari."
"Good. Let's go!"
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Serenade [END]
Teen FictionTahun ajaran baru, seorang pemain saxophone bergabung dalam klub band sekolah dan berhasil menyita perhatian semua orang. Selain sifatnya yang supel dan kemampuannya dalam bermusik, gadis itu berhasil menyatukan murid-murid yang berbeda kepribadian...