Aku sampai di rumah Mia dan memarkirkan mobilku di halaman, kemudian berjalan menuju ke dalam rumah.
Rumah kapten cheerleader kami sangat besar, sepertinya dapat menampung seluruh murid Berry High. Aku berkeliling untuk berbaur, kemudian melihat Caleb di dapur. Aku melangkah menghampirinya.
"Caleb." Aku menyapanya.
Pemuda itu sedang sibuk mencampurkan berbagai macam bahan minuman. Salah sau minuman yang dibuatnya berwarna merah darah dengan berbagai topping buah di atasnya.
"Ah, hai, Aiden." Ia tersenyum canggung.
Kami saling diam selama beberapa saat.
"I'm sorry Aiden, atas perbuatanku di gym waktu itu. Aku belum sempat meminta maaf secara langsung padamu," ucapnya tiba-tiba.
Aku tersenyum. "Lupakan saja, aku tahu kau hanya mencoba untuk melakukan tugasmu."
"Seandainya saja aku tidak bergabung dengan hall monitor, aku tidak akan mengadukanmu dan mengusirmu dari gym."
Aku menyikut lengannya sambil tersenyum. "Hei, jangan buat suasana menjadi canggung. Chill, aku baik-baik saja!"
Pemuda itu memberikan minuman yang baru saja ia buat padaku. "Setidaknya cobalah loody berry buatanku, kau pasti suka!"
Aku menerima bloody berry hasil racikan Caleb dengan senang hati. "Thanks, man."
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Serenade [END]
Teen FictionTahun ajaran baru, seorang pemain saxophone bergabung dalam klub band sekolah dan berhasil menyita perhatian semua orang. Selain sifatnya yang supel dan kemampuannya dalam bermusik, gadis itu berhasil menyatukan murid-murid yang berbeda kepribadian...