Setelah berkendara kurang lebih setengah jam, aku dan Nat sampai di lokasi tujuan yang sudah kupersiapkan sebelumnya.
Lokasi tersebut merupakan sebuah tebing yang letaknya berada di tepi pantai Cedar Cove. Waktu menunjukan pukul delapan, langit malam ini didominasi oleh banyak bintang yang berkelap-kelip serta garis horizon lautan yang merefleksikan bayangan sang bulan.
Aku memarkirkan mobilku di lokasi. Nat tersenyum lebar ketika melihat pemandangan di sekeliling kami.
"Aiden, this is amazing! Dari mana kau bisa menemukan tempat seperti ini?"
Aku menarik rem tangan mobilku, lalu menoleh ke arahnya. "Kau tahu kan, kalau aku seorang introvert? Aku pernah berkendara sendirian di malam hari, lalu tanpa sengaja menemukan tempat ini."
Ia mengangkat salah satu alisnya. "Mengapa kau berkendara sendirian di malam hari? Kapan?"
Aku tersenyum tipis. "Itu tidak penting." Kemudian mengelus rambutnya. "Sekarang, bantu aku mengambil barang-barang di bagasi mobilku!"
Nat mengangguk. Kami berdua keluar dari mobil dan berjalan menuju bagasi mobilku. Aku sibuk mengambil barang-barang bawaan, sedangkan Nat melihat-lihat ke sekeliling untuk mengagumi pemandangan sekitar. Kedua netranya berbinar-binar, senyumannya mengembang.
Setelah puas melihat-lihat sekitar lokasi, gadis itu menghampiriku dan membantuku mengambil barang-barang, seperti tikar, selimut dan beberapa makanan ringan. Setelahnya, kami mengumpulkan beberapa batang kayu dan ranting pohon dan membuat api unggun.
Setelah semuanya selesai, kami duduk di atas tikar. Aku mengeluarkan sebuah termos dan dua buah cangkir dari dalam tasku.
Nat tersenyum padaku."Peppermint tea?"
"Nope. Musim dingin kan sudah lewat. Try again!"
Ia mengelus dagunya. "Aku menyerah. Apa yang kau bawa kali ini?"
Aku membuka termos tersebut, menuangkan minuman berwarna jingga ke dalam cangkir dan memberikannya pada Nat. "Hati-hati, ini masih panas."
Nat menghirup aroma dari minuman yang kuberikan padanya, ia tersenyum lebar. "Ini thai tea!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Serenade [END]
Novela JuvenilTahun ajaran baru, seorang pemain saxophone bergabung dalam klub band sekolah dan berhasil menyita perhatian semua orang. Selain sifatnya yang supel dan kemampuannya dalam bermusik, gadis itu berhasil menyatukan murid-murid yang berbeda kepribadian...