Malam pesta dansa homecoming masih berlangsung, tiba lah saatnya untuk dansa terakhir, yaitu slow dance.
Aku menuntun Nat ke lantai dansa dan melingkarkan lenganku di pinggangnya dengan gugup. gadis itu meletakkan kedua tangannya di kedua bahuku, kemudian kami berdansa mengikuti alunan musik yang lembut.
Sejujurnya, aku merasa sangat tegang. Untuk pertama kalinya, aku akan melakukan slow dance bersama seseorang yang kusukai. Setelah Myra mentertawai gerakan dansaku, aku banyak melihat-lihat video di Youtube dan menonton benerapa film klasik untuk melatih kemampuanku.
Nat melirik ke arahku, kemudian tersenyum dan berbisik. "Kau tampan sekali malam ini."
"Oh, finally you said that!" jawabku.
Gadis itu tertawa kecil. "Kau masih menungguku untuk mengucapkan itu?"
"Yes!" ucapku cepat, diikuti oleh tawa kecil dari Nat.
Atensiku tertuju pada tiara yang dikenakan Nat, kemudian beralih pada selendang 'Homecoming Queen' di dadanya, serta dress selutut warna biru muda yang ia pakai hari ini. Dalam diam, aku menyadari satu hal. Betapa beruntungnya diriku bisa berdansa dengan gadis paling populer di sekolah. Hal seperti ini biasanya hanya terjadi di film-film.
"I like this song," bisiknya.
Aku bergumam. "B major, 147 beats per minute."
Nat tertawa kecil. "Kau tahu, kini aku tidak kaget lagi saat melihatmu bisa mengetahui detail sebuah lagu dalam hitungan detik." Ia menatap kedua netraku."You're amazing, Aiden."
"Kau juga luar biasa, terutama untuk malam ini, Nat." Aku menyibakkan rambutnya ke belakang telinganya. "Kau cantik, dengan dress yang kau pakai, dengan make-up yang kau pakai, meskipun tanpa itu semua, kau sudah cantik bagiku. Semuanya sempurna ketika kau menjadi homecoming queen."
Aku berhenti berbicara, senyumku perlahan pudar. Nat menatapku sambil mengerutkan dahinya, seakan bertanya-tanya apa yang membuatku berhenti berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Serenade [END]
Teen FictionTahun ajaran baru, seorang pemain saxophone bergabung dalam klub band sekolah dan berhasil menyita perhatian semua orang. Selain sifatnya yang supel dan kemampuannya dalam bermusik, gadis itu berhasil menyatukan murid-murid yang berbeda kepribadian...