Di malam yang menusuk tulang belulang, aku berkeliling menelusuri rumah Mitchell bersaudara untuk mencari Nat. Sudah hampir setengah jam, namun gadis yang kucari tidak kunjung menunjukkan batang hidungnya. Kutanya semua orang yang ada di sini, namun tak ada satupun yang berbicara dengannya setelah ia menghilang.
Aku berjalan jauh, jauh sekali menelusuri halaman belakang rumah Mitchell bersaudara, hingga sampai di ujung pantai pribadi milik mereka. Ketika berjalan di atas pasir, aku melihat banyak pasang jejak langkah kaki. Ketika kuikuti jejaknya, kulihat siluet seseorang dari kejauhan.
Seseorang duduk di tepi pantai sambil menekuk kakinya, melepas sepatunya dan membiarkan ombak menyapu kakinya, pandangannya tertuju jauh ke seberang lautan.
Setelah mendekatinya, ternyata ia seseorang yang kucari.
"I'm worried about you!" ucapku.
Gadis itu menoleh ke arahku, tatapannya kosong.
"Promise me that you'll never do this again!" ucapku lagi.
Nat tidak menjawab, gadis itu kembali mengalihkan pandangannya ke seberang lautan.
Melihat rona keruh di wajahnya, aku memutuskan untuk duduk di sampingnya, melepaskan sepatuku dan membiarkan ombak menyapu kakiku.
Setelah keheningan yang panjang, aku menoleh ke arahnya. "Aku tidak akan tahu masalahmu jika kau tidak mau berbicara padaku."
"Don't worry about me," lirih gadis itu.
"Kau tidak akan menyendiri seperti ini kalau itu bukan masalah besar!" Aku menoleh ke arahnya. "I'm not a psychic. Just tell me!"
"Nevermind. Aku hanya kesal pada Kara dan Max," jawabnya.
"Anything else?" tanyaku.
Ia terdiam selama beberapa saat. "Dan Cameron ...."
Aku mengusap wajahku dengan kasar. "Apakah ini karena perkara solo saxophone itu?"
Nat terdiam selama beberapa saat sebelum menjawab. "Yes."
Aku meraih tangannya, menggenggam dan mengelusnya dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Serenade [END]
Teen FictionTahun ajaran baru, seorang pemain saxophone bergabung dalam klub band sekolah dan berhasil menyita perhatian semua orang. Selain sifatnya yang supel dan kemampuannya dalam bermusik, gadis itu berhasil menyatukan murid-murid yang berbeda kepribadian...