Voment ya^^
Byun Baekhyun membenci komitmen dalam sebuah hubungan. Dia benci kata setia yang menurutnya sangat mustahil untuk dilakukan seorang manusia. Ditinggalkan adalah sesuatu yang tidak asing baginya, itulah mengapa dalam hidupnya tidak mengenal kata cinta.
Hidupnya mewah, tapi penuh kegelapan.
Seberapa banyak uang yang ia habiskan untuk mendapat kepuasan batin, ia tetap tak menemukannya. Rasanya tetap sepi, kelam dan hampa. Seperti terjebak dalam labirin, Baekhyun hidup seperti itu.
Tak terhitung sudah berapa banyak wanita yang menghangatkan ranjangnya, tapi semua tak berakhir dalam hubungan yang sesungguhnya. Seperti malam ini, Baekhyun kembali melakukan kegiatan sakralnya bersama seorang wanita yang tentu berbeda dari sebelumnya.
Sisa hujan seharusnya menciptakan hawa dingin, tapi kegiatan yang baru saja Baekhyun lakukan tidak membuatnya lantas merasakannya. Hormonnya yang baru saja meledak membuat tubuhnya masih dialiri panas yang berpusat dari ujung tubuhnya. Sedang sang wanita hanya menatap sayu, tak sanggup mengeluarkan kata demi meresapi gairah keduanya bahkan saat Baekhyun sudah mengenyahkan diri dari atas ranjang.
"Biasanya berapa semalamㅡemm?"
"Namaku Sena." Wanita itu meraih selimut dan menutup tubuh tanpa busananya.
Wanita bernama Sena itu mengamati setiap pergerakan Baekhyun. Mulai dari mengenakan bathroob, menyulut rokok dilipatan bibirnya dan terakhir menuliskan sesuatu diatas kertas. Wajahnya berubah berbinar saat Baekhyun melempar kertas yang ternyata sebuah cek bertanda tangan itu dihadapan wajahnya.
"Tuliskan saja semaumu, segeralah pergi dari sini."
Sena menatap Baekhyun yang memunggunginya. Ia sudah banyak mendengar perihal Baekhyun yang dingin dan tidak tersentuh dari teman jalangnya yang lain. Dan ternyata, yang dilihatnya barusan memang benar.
Sena bangkit, mengeratkan selimut ditubuhnya dan mendekati Baekhyun yang menatap jendela. Embun mengendap dibaliknya, membuat bayangan mereka terpantul dari sana. Tanpa persetujuan, Sena memeluk pinggang Baekhyun dengan tangannya yang bebas.
"Apa aku juga tidak membuatmu puas?"
Baekhyun menghembuskan asap dibibirnya.
"Aku bisa memberikan yang lebih tanpa minta bayaran. Baekhyun~ssiㅡ"
Suara dengusan Baekhyun membuat Sena menghentikan kata. Ia melepas pelukannya dan melihat pantulan wajah Baekhyun dari kaca. Pria itupun melakukan hal yang sama, tapi berbeda ekspresi, sorotnya menunjukan tatapan dingin yang menakutkan.
"Tubuhmu tidak cukup nikmat untuk ku jamah setiap hari. Jadi segeralah pergi dari sini."
Sena mengedikan bahu, tidak terintimidasi. Yah, dia hanya asal mencoba. Tidak benar-benar ingin menyerahkan diri. Dia cukup sayang nyawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADDICTIVE - Byun Baekhyun
FanfictionCOMPLETE // Mature Content. Byun Baekhyun tidak terlahir sebagai pria yang baik. Dia diktator yang tidak mengijinkan siapapun untuk menolak apa yang ia inginkan. Semudah meniup debu, dia bisa menghancurkan penentang seperti itu. Terutama saat ia men...