3 - MASALAH BARU

249 10 0
                                    

***

Di hari kedua Kenan bersekolah ini, ia kembali terlambat. Dikarenakan, tadi ia mematikan alarmnya dan berniat akan bangun 5 menit lagi. Nyatanya, ia bangun setengah jam kemudian. Itu pun karena dibangunkan oleh Raja. Dimana semalam Kenan tidur di kamar Raja. Lebih tepatnya, tertidur di kamar Raja.

Kenan berangkat pukul 7. Dimana jam 7 lewat 15 menit, sekolah sudah ditutup, dan pelajaran di kelas sudah dimulai.

Perjalanan dari rumah Kenan ke sekolah lumayan cukup jauh. Ditambah lagi, perjalanan tidak begitu lancar pagi ini.

.
.

Setelah sampai pada parkiran sekolah, Kenan menuruni mobil, dan menutup pintunya. Melihat jam tangannya sudah menunjukkan pukul 07.28. Ia pun segera berlari kecil untuk memasuki sekolah.

Namun saat ingin menyebrang jalan, ia melihat bahwa di depan gerbang sekolahnya tersebut, ada seorang bapak guru besar, yang sedang membawa penggaris panjang ia sedang berkacak pinggang.

Kenan sempat mengernyitkan dahinya, namun kembali berjalan dengan pasti.

Saat sampai di hadapan bapak guru tersebut, Kenan menjulurkan tangannya yang hendak ingin salim. Namun pak guru ini diam, dan hanya menatap tajam Kenan.

Kenan pun menarik tangannya kembali.

"Maaf pak, saya ngaku saya salah, saya terlambat. Saya kesiangan tadi pagi. Tapi seenggaknya, sekarang saya tetap datang ke sekolah. Saya usahakan, besok dan seterusnya tidak akan terlambat lagi." Ucap Kenan dengan santai namun terdengar tegas.

Pak guru ini terlihat sedikit membelalakan matanya mendengar itu. Lalu melihat Kenan dari ujung kaki hingga ujung kepala.

"Berani sekali ya kamu ngomong seperti itu sama saya."

Kenan mengernyitkan dahinya, "Loh, apa yang salah sama ucapan saya pak?"

"Kelas berapa kamu?"

"XI IPS 3."

"Anak baru ya?"

Kenan pun mengangguk.

"Sepertinya tidak tau siapa saya." Ucapnya terdengar ketus.

Kenan memilih diam dan memutar pandangannya, lalu pandangannya tertuju pada name tag yang tergantung di baju pak guru ini, bertuliskan Ashwar Nawawi, Spd.

"Oh, pak Ashwar ya? Atau pak Nawawi?"

"Masuk!!" Pak guru yang ternyata bernama Ashwar itu memelototi Kenan, dan sedikit mendorongnya.

'Saya sebenarnya tidak terima atas perlakuan Pak Ashwar ini kepada saya. Namun saya masih memilih diam dan menurut saja. Sepertinya, kini saya tau bagaimana sifat guru ini.'

'TRINGGGG!!'

Attention please. It's a break time.

Mohon perhatian. Waktu istirahat

Terdengar suara ricuh siswa dan siswi ini di koridor sekolah. Tidak seperti biasanya.

"Ada apa sih rame-rame di luar?" Tanya Adissa saat mendengar keramaian itu, sambil memasukkan bukunya di kolong meja.

"Pril Pril!" Panggil Popy saat temannya yang bernama April ini memasuki kelas, "Ada apa sih di luar? Kok rame sekali?"

"Ooh itu.. Ada cowok, anak baru kayaknya. Dia dihukum sama pak Ashwar di lapangan."

Popy mengernyitkan dahinya. Adissa pun langsung berlari keluar kelas.

"Ayo cepat!!!" Teriak pak Ashwar dari koridor yang memerhatikan Kenan.

Me a Di? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang