5 - KIRANTI?

255 9 0
                                    

***

Saat ini Kenan berangkat ke sekolah pukul 06:30. Ketika alarm nya berbunyi tadi, ia langsung bangun dan bergegas mandi. Entah, sepertinya pagi ini ia sangat semangat untuk pergi ke sekolah.

Saat di perjalanan, Kenan melihat seorang perempuan yang sedang berdiri di halte bus itu, dengan beberapa orang lainnya.

Kenan pun tersenyum, lalu meminggirkan mobil dan membuka kaca jendelanya,

"Adissa Kiranti!" Teriak Kenan.

Teriakan Kenan itu membuat Adissa terjingkit kaget dan menoleh.

Kenan memanggil Adissa agar menghampirinya.

"Ken?"

"Masuk."

Adissa pun tersenyum lebar, lalu memasuki mobil Kenan.

"Kenan kok bisa ada disini?"

"Emang jalan menuju ke sekolah, selain lewat sini lewat mana lagi?" Tanya Kenan yang mulai melajukan mobilnya.

Adissa pun menggaruk-garuk kepalanya, "Eh iya ya.."

Kenan pun memilih diam.

Seketika Adissa tersadar, "Ken, tadi Ken manggil Adissa apa?"

"Hm?"

"Iya yang teriak tadi."

"Oh.."

"Apa??" Tanya Adissa sambil menyipitkan matanya.

"Adissa Kiranti!" Jawab Kenan dengan nada suaranya yang persis seperti tadi, berteriak.

"Hah? Kiranti?" Pekik Adissa.

"Iya, bener kan?"

"Mana ada Kiranti! Emang jamu datang bulan." Ketus Adissa.

Kenan pun tertawa kecil "Lah, emang apa yang benar?"

"ADISSA VIRANTY. VI.... RANTY. Bukan Kiranti." Tekan Adissa.


Kenan pun mengangguk-anggukan kepalanya. Sebenarnya ia sudah mengingatnya, sebelum Adissa memberi tau. Namun Kenan sendiri juga bingung, mengapa tiba-tiba ia bisa menyebutkannya Kiranti.

"Kenan udah liat bebir dan bepink?"

"Bebir dan bepink?"

"Iya, bebek biru dan bebek pink."

"Hah..?"

"Iya, disingkat aja biar ga kepanjangan nyebutnya. Kenan udah liat bebir dan bepink belum?"

Kenan pun tersenyum sekilas, "Tarik buntutku. Aww!"

Mendengar ucapan Kenan itu, membuat Adissa menutup mulutnya dan tertawa.

"Hahahaha, bagus ga?"

"Kreatif sih.."

Adissa mengernyitkan dahinya, "Tapi..?"

"Tapi ada kata-kata yang janggal disana."

"Hah? Apa tuh?"

"Adissa seperti bidadari."

Adissa pun kembali tertawa, "Ya emang kenapa sih? Kan Adissa yang bikin, suka-suka Adissa dong."

Kenan pun hanya tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Adissa menoleh, menatap Kenan yang sedang menyetir ini.

"Kenapa?" Tanya Kenan saat menyadari, ia ditatap oleh Adissa.

"Kenan mempunyai senyum yang indah."

Me a Di? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang