***
Keesokan harinya..
Hari ini adalah hari sabtu. Sepertinya, Kenan memilih untuk bangun lebih siang dari pada hari-hari biasanya. Entah ini sudah jam berapa, yang pasti matahari sudah mulai menerangi kamar Kenan melalui kaca jendelanya tadi.
Kenan mengucek matanya sambil menuruni tangga dengan bertelanjang dada, dan hanya menggunakan boxer hitamnya itu.
Kenan hendak ingin ke kamar Raja yang berada di samping tangga. Namun langkahnya terhenti, saat melihat Nasya yang ada di dapur dan sedang menyiapkan beberapa buah.
Kenan berjalan menghampirinya, "Mah, bang Raja kuliah?"
"Iya tadi katanya ada jam kuliah, itu lagi siap-siap kali di kamarnya."
Kenan pun hanya membulatkan mulutnya dan mengangguk-angguk kepalanya.
"Bangunnya siang banget kamu, Ken.."
"Iya, abis tidur enak sih." Jawab Kenan sekenanya, "Mamah, ga ke kantor?"
"Ke kantor nanti, agak siangan." Jawab Nasya, yang masih sambil memotong apel ini.
"Makasih mah.." Kenan mencomot sebuah anggur dan memakannya.
"Eh eh!" Nasya mengambil sisa anggur yang masih ada, dari tangan Kenan, "Ken kalau mau, ambil sendiri di kulkas."
"Ih kok gitu? Terus ngapain mamah siapin, kalau Ken ga boleh makan?"
"Orang bukan buat kamu."
"Buat bang Raja? Yaelah, Ken minta sedikit juga gapapa bang Raja mah." Kenan berbalik dan pergi, "Bang!!"
"Ssstt, Ken."
Kenan berjalan menuju kamar Raja, "Bang! Manja banget lu minta dikupas-"
"Aaaaa..!!" Teriak seorang perempuan, saat baru saja keluar kamar mandi dan berpapasan dengan Kenan.
Kenan terjingkit kaget mendengar jeritan itu, dan menoleh.
Perempuan ini menutup matanya menggunakan tangannya, yang dimana setiap jarinya terbuka lebar dan matanya tidak dipejamkan. Ia tetap dapat melihat jelas saat ini.
"Dissa?" Kenan mengernyitkan dahinya.
"Ken.."
Kenan pun menunduk, dan menyadari bahwa dirinya sedang tidak memakai baju saat ini. Ia pun segera berlari ke kamar Raja dan menutup pintunya. Ruangan itu yang paling terdekat saat ini.
Adissa tertegun melihat itu.
'Ya ampun, surga dunia...'
"Adissa? Sini.." Panggil Nasya, yang cukup mengagetkan.
Adissa pun memukul kecil kepalanya, dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Berusaha membuyarkan fikiran ngaco nya barusan.
"Oh iya, tante." Jawab Adissa yang lalu menghampiri Nasya, sambil terkekeh.
Tidak lama, Kenan keluar dari kamar Raja. Kini ia sudah menggunakan kaos, yang dimana kaos tersebut, milik Raja tentunya.
Kenan berjalan menuju sofa di ruang tengah. Disana sudah ada Adissa dan Nasya, yang sedang duduk bersebelahan.Adissa pun tersenyum melihat Kenan. Rambutnya masih berantakan, dan wajahnya yang sangat terlihat seperti baru bangun tidur. Sangat menggemaskan.
"Gitu deh Dis, Kenan mah bangunnya siang-siang banget. Sekolah aja suka terlambat, apa lagi kalau libur kayak gini.." Ucap Nasya.
Kenan mendengus dan memutar pandangannya mendengar itu, lalu duduk di hadapan Adissa dan Nasya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me a Di? [COMPLETED]
Fiksi Remaja{Sebuah gabungan antara kisah percintaan, kekeluargaan dan pertemanan yang terlihat sangat kental} Kenan Elvano Pradikta, dimana di hari kelahirannya, bersamaan dengan Abian Pradikta yaitu sang papah meninggalkan dunia ini. Menjadikan Kenan selalu b...