***
14 Februari 2043,
00.01 WIB"Happy birthday to you.. Happy birthday to you.. Happy birthday, happy birthday.. Happy birthday, to you..."
Kenan mengerjap-ngerjapkan matanya, saat mendengar suara nyanyian lembut yang dibisikan di telinganya.
Kenan pun membuka matanya, dan perlahan menoleh. Seketika Adissa tersenyum saat Kenan telah melihat ke arahnya.
Kini lampu kamar Kenan dan Adissa tidak dinyalakan. Yang terlihat kini, hanya wajah Adissa yang terkena cahaya lampu tidur dan lilin yang ia bawa di atas sebuah cupcake sederhana.
Kenan tersenyum saat dahinya dikecup oleh Adissa. Kenan pun segera bangun dari tidurnya, dan Adissa kini sedang duduk di sisi kasur.
"Selamat ulang tahun suamiku.." Ucap Adissa lembut, "Semoga kamu sehat dan bahagia selalu ya sayang.."
Kenan pun tersenyum, "Aamiin.."
"Udah hampir 2 tahun kita sama-sama, terimakasih sudah menerima aku apa adanya, dengan segala kekurangan yang aku miliki.." Ucap Adissa, berkaca-kaca.
Kenan pun masih terdiam sambil memandangi Adissa.
Adissa menghusap matanya, sebelum air mata yang akan menetes, "Sebelum tiup lilin, kamu make a wish dulu. Ucapin yah.. Aku mau denger doa kamu.."
Kenan pun tersenyum mendengar itu
Kenan menghela nafasnya perlahan, "Ya Tuhan.. Aku ingin selalu bersama dengan perempuan yang ada di hadapanku saat ini. Permudahkanlah segala urusan kami dan keluarga kami. Aku sangat bahagia bersamanya, dan aku benar-benar mencintainya. Tanpa ku sebutkan kalimat yang terakhir, aku tau Engkau pun pasti tau itu ya Tuhan. Kabulkanlah doaku, ku mohon. Aamiin..."
Adissa pun meneteskan air matanya dengan tersenyum.
Kenan menghusap wajahnya, dan akan segera meniup lilin itu. Namun, Adissa justru menjauhkan cupcake tersebut.
"Kenapa sayang?" Tanya Kenan menaikkan sebelah alisnya.
"Udah?"
Kenan pun mengangguk.
"Ga ada lagi?"
Kenan pun menggeleng.
"Yakin?"
Kenan mengangguk, "Hanya itu. Sudah cukup untuk saat ini."
"Aku tau masih ada lagi. Ucapkan saja.. Aku mau mendengarnya." Ucap Adissa, tersenyum nanar.
Kenan pun tersenyum lalu menghusap kepala Adissa, "Sayang..."
"Gapapa sayang.. Aku mau dengar semua permohonan kamu. Setelah itu, kamu boleh tiup lilin." Ucap Adissa.
"Baiklah."
Adissa pun tersenyum lebar mendengar itu.
Kenan perlahan memejamkan matanya, "Ya Tuhan.. Terimakasih atas kehendak-Mu yang menyatukanku dan Adissa kembali. Terimakasih dengan seiring berjalannya waktu, kami sudah saling memahami dan sudah jauh lebih baik. Ya Tuhan.. Bagiku, aku merasa sudah cukup pantas untuk membimbing seorang buah hati. Bagiku, istriku sudah cukup pantas pula untuk merawat seorang buah hati. Dan bagi kami, kami sudah cukup pantas untuk membesarkan seorang buah hati. Maafkan kepercayaan diriku ini. Tapi sejujurnya, kami memang sangat mengharapkan buah hati yang sudah cukup lama kami tunggu dan nantikan. Aku berharap, Engkau pun merasakan hal yang sama, ya Tuhan."
Adissa pun meneteskan air matanya mendengar itu.
Kenan menelan ludahnya perlahan, "Ya Tuhan.. Segeralah berikan saya dan Adissa keturunan." Lirih Kenan, lalu membuka matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me a Di? [COMPLETED]
Genç Kurgu{Sebuah gabungan antara kisah percintaan, kekeluargaan dan pertemanan yang terlihat sangat kental} Kenan Elvano Pradikta, dimana di hari kelahirannya, bersamaan dengan Abian Pradikta yaitu sang papah meninggalkan dunia ini. Menjadikan Kenan selalu b...