"Ayo." Ucap Kenan, sambil berjalan melewati Adissa yang sedang melipat tangannya diatas perut, dan menggigit kukunya itu.Adissa terjingkit kaget, dan mengernyitkan dahinya ketika melihat Kenan yang datang. Ia pun berjalan mengikuti Kenan, memasuki parkiran ini.
"Ken, kok baru pulang?"
"Nunggu sepi."
"Emang selalu kayak gitu ya? Pantes atuh pulangnya selalu belakangan.."
Kenan pun memilih diam.
"Ken, tadi yang Ken bilang di depan kelas Adissa, itu siapa? Dari tadi Adissa tungguin kok ga ada."
Kenan pun tiba-tiba berbalik, dan menatap Adissa, "Menurut Dissa, cowok keren itu siapa?"
"Hm.." Adissa terlihat berfikir, "Menurut Adissa, cowok keren itu.. Ga ada."
Kenan mengernyitkan dahinya, "Ga ada?"
"Iya ga ada.." Adissa menganggukan kepalanya, "Kalau Ken.. Ken mah bukan cuma keren. Tapi ganteng, kharismatik, manis, dan lucu." Ucap Adissa pelan sambil terlihat berfikir.
Kenan yang mendengar itu pun tersenyum, sambil menyipitkan matanya.
"Terus siapa ya.."
Kenan pun meletakan tangannya di kepala Adissa, lalu memukul tangannya sendiri.
"Bisa aja nona."
Adissa pun tertawa kecil.
"Dissa.."
Adissa pun mengernyitkan dahinya, "Hm? Dissa?"
"Iya, Ken manggil Adissa, Dissa aja ya.."
"Hm, tapi orang-orang manggil Adissa itu Adis."
"Yaudah, Ken manggilnya Dissa. Biar beda dari orang-orang." Ucap Kenan, mengangkat alisnya lalu berbalik, dan kembali berjalan.
Adissa tersenyum senang mendengar itu, lalu kembali mengikuti Kenan berjalan.
"Masuk." Ucap Kenan saat telah menemui mobilnya, dan segera membuka pintu.
"Nanti kalau cowok keren itu datang gimana?"
"Orangnya udah datang." Ucap Kenan, yang lalu memasuki mobilnya.
Adissa diam sejenak, ia terlihat berfikir.
Seketika Adissa terjingkit, "YA AMPUN KEN!" Adissa terkekeh, lalu memasuki mobil.
***
Selama di perjalanan, Adissa memandangi Kenan dengan tersenyum bahagia.
"Kenapa Sa?"
"Kok Sa?"
"Kan Dissa."
"Iya kok Sa sih? Dis dong.."
"Emang kenapa kalau Sa?"
"Kalau nama orang ada dua suku kata, terus huruf akhirnya huruf vokal itu, manggilnya suku kata pertamanya. Misal namanya Sifa, dipanggilnya ya Sif. Tapi, kalau namanya tiga suku kata, terus huruf akhirnya huruf vokal juga, manggilnya itu suku kata keduanya. Misal namanya Adissa, ya dipanggilnya Dis. Atau Karina, dipanggilnya ya Rin." Jelas Adissa menoleh ke Kenan.
Kenan mengangkat sebelah alisnya mendengar itu.
"Nah baru, kalau nama akhirnya huruf mati, dipanggilnya suku kata terakhirnya. Kayak contohnya Fadil, dipanggilnya Dil. Kan ga ada yang manggilnya Fad. Ya kan? Atau misalnya Nilam, dipanggilnya ya Lam. Gitu.. Terus, siapa lagi ya.. Hm-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Me a Di? [COMPLETED]
Fiksi Remaja{Sebuah gabungan antara kisah percintaan, kekeluargaan dan pertemanan yang terlihat sangat kental} Kenan Elvano Pradikta, dimana di hari kelahirannya, bersamaan dengan Abian Pradikta yaitu sang papah meninggalkan dunia ini. Menjadikan Kenan selalu b...