41- (NEW LIFE)

277 10 0
                                    

2 TAHUN KEMUDIAN.

Bandung, 1 Januari 2043.

'Pada tanggal 1 Januari 2042 kemarin, saya dan Adissa resmi menjadi sepasang suami istri. Hari ini sudah pergantian tahun kembali. Itu artinya, kini saya dan Adissa sudah menginjak usia pernikahan yang ke satu tahun. Tentunya, kini kita berdua telah tinggal di satu rumah yang sama. Oh iya, selama satu tahun menikah ini, Tuhan belum mengkaruniai kami seorang buah hati. Tidak masalah, mungkin saja Tuhan memang sengaja memberi kami waktu untuk lebih mengerti satu sama lain terlebih dahulu, dan juga Tuhan masih mau memberi kami waktu untuk menikmati hidup berdua terlebih dahulu. Saya sangat mencintai Adissa. Saya percaya, rencana Tuhan akan jauh lebih indah setelah ini. Apapun yang terjadi, selama dengan Adissa, saya bisa.'

"Sayang.." Rengek Adissa, yang langsung memeluk Kenan yang sedang duduk di sofa ruang keluarga ini.


Kenan pun menoleh melihat Adissa yang menggunakan pakaian kerjanya. Ya, Adissa baru saja pulang bekerja sore ini. Ia bekerja di salah satu stasiun televisi swasta, sebagai ketua crew kreatif disana. Adissa cukup berbakat menciptakan berbagai macam inovasi dalam era digital seperti ini. Oleh karena itu, Kenan turut senang melihat Adissa yang juga berkerja di sesuai bidangnya. Sebenarnya, tanpa Adissa bekerja pun, Kenan sudah sangat mampu menghidupinya. Namun, Kenan akan selalu mendukung apapun yang baik dan apapun yang Adissa sukai.

"Kamu udah pulang? Gimana hari ini?"

Adissa pun mengangguk, "Cukup menyenangkan."

"Pak Aji mana?"

"Ga tau, aku nunggu pak Aji ga dateng-dateng."

"Iya, pak Aji tadi hubungin aku, katanya dia masih di bengkel, ban nya bocor dan bengkel lagi rame."

Nasya pun hanya membulatkan mulutnya sambil mengangguk-anggukan kepala.

"Terus sekarang kamu kok udah pulang? Pulang sama siapa?"

"Bastian." Ucap Adissa dengan yakin.

"Bastian? Oh Bastian teman kantor kamu, yang floor director itu?"

Adissa pun mengangguk.

Kenan pun menatap mata Adissa dengan tajam. Perlahan bibir Adissa tertarik untuk tersenyum.

"Ooh, bagus deh.. Daripada kamu kelamaan nunggu pak Aji, untung ada dia. Mana dia? Udah pulang?" Ucap Kenan dengan santai, sambil menyeruput teh hangatnya.

Seketika Adissa pun mendatarkan wajahnya kembali yang akan tersenyum.

"Yang.. Bastian udah pulang?"

Adissa pun mengangguk, "Buru-buru, masih ada urusan. Katanya salam sama kamu." Jawab Adissa, datar.

"Oh iya, salam balik ya yang."

Adissa pun menatap tajam Kenan sambil menyipitkan matanya geram.

Sadar ditatap seperti itu, Kenan pun menoleh, "Kenapa?" Tanya Kenan, menaikkan sebelah alisnya.

"Dasar nyebelin." Ketus Adissa bangun dari duduknya, "Ga cemburu apa aku pulang diantar cowok.."

"Loh, emang kenapa kalau diantar cowok?"

"Au ah." Ketus Adissa bergegas pergi memasuki kamar.

"Sayang.." Panggil Kenan yang diacuhkan begitu saja.

Kenan pun menghusap wajahnya, dan memutar pandangannya, "Salah lagi..." Gumamnya yang lalu meletakkan cangkir tehnya pada meja.

.
.
.

Me a Di? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang