8 - RELA BERKORBAN

219 9 0
                                    

***


"Ken!"

Kenan menoleh.

"Eh iya a."


Ternyata Ruli yang memanggilnya. Dan mereka berdua pun akhirnya berjalan bersama memasuki sekolah ini.


"Kata Faris. Pulang sekolah ke lapangan futsal aja."

"Hh-hm iya a, semalem a Faris juga udah nge-dm aku di instagram."

"Oh oke, sukses ya nanti."

"Siap. Makasih a." Kenan pun kini merangkul Ruli.


***

PRAK!

Pak Ashwar yang baru memasuki kelas ini langsung membanting penggarisnya ke meja, membuat seluruh murid terjingkit.

"Saya kasih waktu 10 menit. Baca bab tiga. Kita ujian lisan hari ini."

"HAHH?!" Pekik seluruh murid bersamaan.

"Ah asu lah. Males banget aku yang begini-begini." Dumel Ibam yang langsung membuka bukunya.

Kenan pun diam dan mengambil buku sejarahnya, dan membacanya. Begitu juga seluruh murid di kelas ini.


15 menit sudah berlalu. Sepertinya pak Ashwar memberi keringanan 5 menit tadi.

PRAK!

Pak Ashwar kini sudah berdiri dari duduknya. Lalu berjalan perlahan. Batu cincin yang ia kenakan di seluruh jarinya itu, sangat terdengar berbenturan satu sama lain ketika ia berjalan.

"TUTUP BUKUNYA."

Seluruh murid ini pun menutup bukunya masing-masing, mendengar teriakan dari pak Ashwar.

Saat ini wajah yang terlihat hanyalah wajah tegang. Kecuali Kenan, ia dengan santainya mengetuk-ngetuk pelan meja, sambil mengulum bibir atasnya sendiri. Seperti terlihat sangat tenang dan tanpa beban sedikit pun.


"Kenan!" Ucap pak Ashwar membuat Kenan mengangkat wajahnya.

"Iya pak?"

"Maju."

Seketika seluruh murid menghela nafasnya.


Kenan mendorong sedikit mejanya, kemudian berdiri dan maju dengan santainya.

Ketika Kenan sampai di depan kelas. Kenan disuruh menghadap ke seluruh murid.

"Jelaskan secara singkat tentang Cornellis de Houtman!" Ucap pak Ashwar lalu bersandar pada dinding belakang kelas itu, dan melipat kedua tangannya di atas perut.

Semua murid terdengar berbisik-bisik satu sama lain, mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut pak Ashwar itu.

"TIDAK ADA YANG MEMBUKA BUKU LAGI!" Teriak pak Ashwar saat menyadari beberapa dari mereka, yang diam-diam mengintip bukunya.

Kenan diam sejenak.

"Jawab Kenan."

"Cornellis de Houtman.." Kenan terlihat berfikir, "Cornellis de Houtman adalah pelopor penjajahan Samudra dari Belanda. Pada tahun 1596 dapat berlayar sampai ke Jawa, Indonesia. Daerah yang pertama kali disinggahi oleh kelompok Cornellis de Houtman adalah Banten." Ucap Kenan dengan lancar dan tegas.

Pak Ashwar terlihat mengernyitkan dahinya "Hm, oke.. Selanjutnya, apa itu VOC dan sebutkan beberapa hak istimewa yang dimilikinya?"

" VOC atau Vereenigde Oost Indische Compagnie adalah kongsi dagang milik Belanda yang didirikan pada tahun 1602. Kongsi dagang ini dibentuk untuk menghindari terjadinya persaingan diantara para pedagang Belanda. Hak istimewa yang dimiliki VOC, antara lain hak monopoli perdagangan, hak memiliki tentara sendiri dan mengadili sendiri, hak menguasai dan mengikat perjanjian dengan kerajaan-kerajaan di daerah kekuasaan monopoli perdagangannya."

Me a Di? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang