21 - SENANG MEMBANTU

136 5 0
                                    

"Aku kecewa sama kamu." Tekan Juna, menunjuk Popy.

Adissa datang, bersamaan dengan Juna meninggalkan kelasnya ini.

"Popy!" Adissa menghampiri Popy.

Popy masih diam membeku, sambil menangis dan memegangi pipinya.

"Pop.. Ayo kita ke kelas yuk. Pelan-pelan.." Ucap Adissa, lembut.

Beberapa murid pun perlahan bubar satu persatu, saat Popy dan Adissa pergi meninggalkan kelas.

.
.

"Pop, ada apa?" Tanya Adissa, sambil mengusap pipi Popy.

"Aku diputusin Juna, Dis."

"Putus?"

Popy mengangguk.

"Yaudah kamu minum dulu, biar tenang." Adissa memberikan sebotol air mineral.

Popy pun meminumnya. Dan sudah menghela nafasnya.

Adissa merentangkan tangannya, dan Popy pun langsung memeluknya.

"Dan akhirnya, aku pisah juga sama Juna, Dis.." Tangis Popy kembali pecah.

"Udah, sekarang kamu yang tenang ya Pop. Semua ada jalannya.."

Popy pun mengangguk, dan menghusap air matanya.

"Terus, tadi kamu ditampar sama dia?"

"Iya Dis.."

"Ada apa Pop? Kenapa dia sampai semarah itu sama kamu, dan mutusin hubungan kalian? Emang kamu ngelakuin apa?"

"Dis! Kamu kok ga belain aku sih. Malah nanya aku ngelakuin apa?" Popy melepaskan pelukannya.

"Pop, udah setahun kalian pacaran. Aku tau banget perjalanan kalian berdua. Dia emang sering bentak-bentak kamu dan marah-marah, tapi baru kali ini loh Juna sampai main fisik sama kamu. Dan dia juga udah berkali-kali kamu putusin, tapi tetap dia pertahanin. Tapi sekarang, justru dia yang mutusin kamu. Pasti ada penyebabnya kan Pop.."

"Dis, sumpah kamu tuh ya. Dis, aku ditampar dan diputusin loh sama Juna, di depan orang banyak. Ga seharusnya dia ngelakuin itu. Kamu itu sahabat aku bukan sih?!"

"Pop, bukan gitu maksud aku."

"Terus maksud kamu nanya aku ngelakuin apa tuh ya apa? Kamu mau nuduh aku apa? Hah? Selingkuh? Iya??"

Adissa mengernyitkan dahinya, "Pop, apa sih.. Aku ga mikir kayak gitu sama sekali."

"Udah deh Dis. Aku ga habis fikir sama kamu. Selalu aja ga pernah bela aku."

"Bukannya ga pernah bela Pop, tapi aku kan nanya-"

"Ya ampun Popy!" Sergah beberapa perempuan yang datang dan menghampiri Popy.

"Pop, yang sabar ya.. Juna ternyata emang cowok brengsek ya.."

"Udah Pop. Lupain dia.. Dia tuh emang bajingan. Asal tampar dan mutusin perempuan seenaknya aja." Tambah seorang perempuan yang lain.

"Udah ya Pop.. Yang sabar.."

"Iya makasih ya.. Aku juga ga nyangka Juna bisa ngelakuin itu tadi." Ucap Popy, menangis.

"Pop, ya ampun jangan nangis.. Aku juga jadi sedih nih.."

"Kalian tuh peduli banget ya.." Ucap Popy, dengan penekanan yang jelas.

"Iya lah Pop. Kan kamu temen kita juga. Lagian juga cowok kayak Juna ga pantes ditangisin. Biarin aja nanti juga dia dapet karmanya."

"Iya makasih ya.." Ucap Popy.

Me a Di? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang