***
Hari ini adalah hari senin. Dimana hari besar untuk SMA Unggul Mulya 11 telah tiba. Hari ulang tahun sekolah yang ke 12. Dengan panggung besar yang berada di aula itu.
Di hari besar sekolah ini, SMA Unggul Mulya 11 pun mengadakan lomba kreasi musik dan vokal dari 5 kota, yaitu kota Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, serta kota Bandung itu sendiri. Akan dimeriahkan oleh ekskul tari tradisional dan modern, beserta ekskul musik dan vokal.
Seluruh pengisi acara memasuki sekolah melalui gerbang belakang sekolah, karena gerbang depan hanya untuk murid dan beberapa tamu undangan. Seluruh pengisi acara dan peserta lomba diharapkan datang sejak pukul 6 pagi.
Saat ini sudah pukul 6 lewat 10 menit, Kenan pun registrasi terlebih dahulu kepada anak osis yang sudah ada di depan gerbang yang didampingi oleh pak Ashwar.Saat Kenan sedang menulis namanya beserta lomba yang diikuti. Pak Ashwar memandangi Kenan.
Kenan pun tersenyum lalu salim, "Subuh pak.."
"Hm." Ketus pak Ashwar, berdehem.
"Masih pagi banget ya pak. Liat deh awannya aja masih gelap, dingin.." Ucap Kenan, menggidik-an bahunya.
"Nanti tidak ada pentas menyalakan petasan kan?"
Kenan pun seketika tersenyum lebar, "Oh, tenang aja pak. Ga ada kok."
"Kirain ada, soalnya kan kemarin kamu gladi bersih."
"Hehehe.. Bisa aja nyindirnya bapak ini.." Jawab Kenan.
"Menyalakan petasan di sekolah, memang kamu fikir sekolah ini lagi ada palang pintu nikahan."
"Jangan galak-galak terus pak sama saya. Nanti kalau saya udah lulus, bapak kangen loh."
"Daripada saya kangen sama kamu, mending saya kangen sama tukang cilok."
Kenan pun terkekeh, "Siap pak, nanti saya salamin sama tukang cilok."
Pak Ashwar pun menatap tajam Kenan.
"Iya iya pak. Saya masuk dulu." Kikuk Kenan, yang lalu bergegas masuk.
Bibir pak Ashwar pun tertarik untuk tersenyum. Namun berusaha ia alihkan.
***
Saat ini seluruh anggota musik dan ekskul SMA Unggul Mulya 11 mendapatkan ruangan di kelas 11 IPA 2. Karena panggung berada di lapangan depan IPA, maka seluruh kelas IPA dijadikan sebagai tempat pengisi acara dari setiap sekolah, dengan setiap depan kelas tertutup kain.
Saat sampai ruangan, Kenan pun meletakkan peralatannya di salah satu meja yang masih ada di tengah.
Kenan memutar pandangannya. Kini seluruh anggota sedang sibuk sendiri dengan keperluannya masing-masing. Ada yang sedang memainkan gitar, memakai kostum, memainkan angklung, membaca teks, dan juga ada yang melakukan pemanasan mulut. Seluruhnya terlihat berlalu lalang begitu saja. Kenan sebenarnya sudah melihat Ibam, tapi Ibam terlihat sedang fokus membaca pula, membuat Kenan mengurungkan niat untuk mengganggunya.
"La, kostumnya Kenan." Ucap salah seorang perempuan begitu saja terdengar di telinga Kenan.
Kenan pun menoleh. Terlihat Zhilla yang sedang sibuk membantu membenarkan baju yang dikenakan salah satu temannya.Setelah selesai, Zhilla segera mengambil sebuah kaos yang digantung dengan beberapa kostum lainnya. Zhilla pun berjalan ke arah Kenan.
"Ganti ini ya. Nanti luarnya di double-in jaket." Ucap Zhilla, yang mencocoki baju ini di badan Kenan, "Iya udah pas. Tuh tempat ganti baju disitu." Tunjuk Zhilla, pada gorden yang berada di sudut ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me a Di? [COMPLETED]
Teen Fiction{Sebuah gabungan antara kisah percintaan, kekeluargaan dan pertemanan yang terlihat sangat kental} Kenan Elvano Pradikta, dimana di hari kelahirannya, bersamaan dengan Abian Pradikta yaitu sang papah meninggalkan dunia ini. Menjadikan Kenan selalu b...