12 - DIHUKUM BERSAMA

176 7 0
                                    

***


TING NUNG!

"Mohon perhatian.. Seluruh siswa dan siswi segera berkumpul ke lapangan upacara sekarang. Terimakasih."

Beberapa murid berlarian dari parkiran memasuki sekolah, karena gerbang perlahan akan ditutup oleh sang security itu.

BRAK!

Kenan menutup pintu mobilnya, dan segera berlari keluar parkiran.

CEKLEK

"Yah yah pak!" Pekik salah seorang perempuan saat selangkah lagi masuk ke dalam sekolah, namun gerbang telah ditutup. Ia tertinggal oleh teman-temannya di depannya.

"Yah, Lala!"

"Sudah kalian bersiap upacara sana." Tekan seorang guru, yang berada di sebelah security tersebut, kepada dua orang perempuan yang masih terdiam melihat temannya di luar.

Perempuan itu pun meringis, "Pak Alam, tolong saya pak. Ya ampun pak, cuma tinggal saya aja, masukin satu orang lagi aja pak, saya mohon.." Rengek perempuan itu, sambil menggoyang-goyangkan gerbang.

Guru yang ternyata bernama Alam itu melipat kedua tangannya di atas perut, "Sudah peraturannya seperti itu. Siapa suruh kamu terlambat."

"Pak, tapi-"

"Kamu lagi, telat juga?!" Bentak pak Alam tiba-tiba, saat melihat seseorang yang baru saja datang.

Perempuan itu mengernyitkan dahinya dan menoleh. Seketika ia menyipitkan matanya melihat laki-laki ini yang ternyata, Kenan.

"Maaf pak. Saya udah lari, tapi kok masih aja telat ya. Apa kurang kenceng kali ya lari saya.." Ucap Kenan, yang sambil setengah ngos-ngosan itu.

Mendengar ucapan Kenan tersebut, membuat perempuan ini menggedikan bahunya dan membuang pandangannya, "Apa sih, ga jelas." Gumamnya pelan.

"Memang kamu nya saja, yang datang selalu mepet jam masuk sekolah!"

"Iya pak, maaf."

Pak Alam pun membuka pintu gerbang sekolah ini.

"Makasih ya pak..!" Pekik perempuan itu dan akan berlari.

"Eh eh!" Tahan pak Alam, "Tunggu dulu. Siapa nama kamu?" Pak Alam membuka buku absennya.

"Lala."

"Kelas?"

"XI IPA 3."

Pak Alam pun diam sejenak membaca pada buku absennya, "Tidak ada kelas XI IPA 3 yang bernama Lala."

"Oh, Zhilla pak maksudnya, maaf. Lala nama panggilan."

Pak Alam pun mengangguk, "Kalau kamu?" Tunjuk pak Alam pada Kenan, "Kenan ya?"

Seketika Kenan menutup mulutnya lagi yang sudah ingin berbicara, dan mengangguk.

"Kelas?"

"XI IPS 3."

"Kalian berdua baris di luar barisan. Sini ikut." Ucap pak Alam setelah menandai kedua nama tersebut dalam buku absen.

Zhilla pun berjalan, mengikuti pak Alam. Begitupun Kenan.

Namun, karena Kenan berjalan di belakang Zhilla, seketika Kenan tidak sengaja menginjak belakang sepatu Zhilla. Membuatnya akan tersungkur jatuh kedepan, dan sepatu bagian belakangnya terbuka.

"Aduh!" Pekik Zhilla.

"Eh maaf maaf, ga sengaja."

Zhilla pun menoleh.

Me a Di? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang