Kenan, Ibam, Nandi dan Dewa kembali memasuki kelas. Saat tadi ada guru BK datang, dan menyuruh siswa dan siswi memasuki kelasnya, walaupun sedang tidak ada guru.
Alhasil membuat Kenan dkk. yang berada di KBPR itu pun, mau tidak mau juga bubar. Walaupun sedang asyik membicarakan kemenangan Kenan atas Mahesa tadi.
Kenan berjalan ke belakang kelas, dan mendorong meja serta bangku kelas ini ke depan, menumpuk tasnya dan tas Ibam, lalu berbaring begitu saja di lantai, tepat di bawah AC kelas ini. Kenan kemudian memejamkan matanya.
Ibam, Nandi dan Dewa pun duduk di kursi, tetapi tetap di hadapan Kenan.
TOK TOK
"Assalamualaikum.." Pak guru itu terlihat memasuki kelas.
"Waalaikumsalam.."
"Eh, pak Sofyan. Ada apa pak?" Tanya Hamdan sang ketua kelas itu.
"Kenan mana?"
"Hm-" Hamdan memutar pandangannya, "Perasaan tadi ada."
"Lagi tidur pak." Celetuk Ibam, sambil menyolokan headset itu pada handphonenya.
"Tidur?"
Ibam pun mengangguk. Sambil menunjuk belakang kelas, menggunakan pancaran matanya.
Pak Sofyan berjalan ke arah belakang. Saat melewati Ibam, Nandi dan Dewa, mereka pun salim.
"Nak.." Pak Sofyan membungkuk untuk membangunkan Kenan.
Kenan pun membuka jaketnya yang ada di wajahnya itu.
"Besok siang, habis jam istirahat kedua, bapak tunggu di rungan ekskul basket ya, di atas."Kenan pun mengernyitkan dahinya, "Ada apa pak?"
"Datang saja."
Kenan pun mengangguk. Bersamaan pak Sofyan kembali berdiri.
"Yasudah bapak ingin kembali mengajar lagi.."
"Iya pak." Kenan pun duduk dan salim kepada pak Sofyan.
Bersamaan pak Sofyan itu pergi meninggalkan kelas.
Nandi berbalik ke belakang, "Pak Sofyan itu juga pembina ekskul basket, Ken. Kayaknya maneh mau disuruh masuk ekskul basket deh.."
Kenan pun hanya menggedikan bahunya dan kembali tidur.
Tring Tring!
Attention please. Learning is over. Its time to go home-
Siswa dan siswi sudah berkeliaran keluar kelas. Begitupun Kenan, Nandi dan Ibam.
"Gua langsung balik ya.." Kenan bertos dengan teman-temannya.
"Langsung?" Tanya Ibam.
"Iya.."
"Sini dulu aja lah Ken.. Di luar masih rame.." Sahut Jamil.
"Enggak Mil, soalnya jam 5 gua mau jemput nyokap di kantornya." Ucap Kenan yang lalu melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 16.10
"Oh yaudah, siap. Gih.." Jamil mengangguk.
"Duluan.." Kenan bergegas pergi.
.
.Kenan pun berjalan memasuki parkiran yang sangat ramai ini.
Orang-orang disini cukup terdengar sedang membicarakannya. Sangat heboh. Tidak perempuan, tidak laki-laki, sama saja.
Sepertinya karena ia sudah membuat geger, karena telah mengalahkan sang jagoan basket sekolah, tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me a Di? [COMPLETED]
Teen Fiction{Sebuah gabungan antara kisah percintaan, kekeluargaan dan pertemanan yang terlihat sangat kental} Kenan Elvano Pradikta, dimana di hari kelahirannya, bersamaan dengan Abian Pradikta yaitu sang papah meninggalkan dunia ini. Menjadikan Kenan selalu b...