Assalamu'alaikum sahabat2 tersayang 😘 ane minta maap dgn sangat tersangat yaa cause telat updatenya hikzz #merasagakbertanggungjwb
Tapi ane usahain tetep kok minggu ini jadi double update entar wkwk insya Allah jg kalo banyak yg setuju ane bakal tambahi update minggu ini jadi triple daah. So, jgn lupa selalu tinggalkan jejak udah baca 😍😚😚
Happy reading!
----------------------------~~~~~~~~
Hitung-hitung bagiku untuk mengobati hati bukan? Aku perlu sedikit ruang agar dapat berpikir sehat.
***Aku butuh berotasi agar bumiku kelak segera pulih. Bumiku setengah baik, namun akan lekas membaik. Satu jam merupakan waktu yang kami habiskan untuk menunggu transit lagi di Kuala Lumpur International Airport. Bumiku akan terbang lagi. Kalian ingin tahu, kemana bumiku akan terbang kembali? Yang pastinya bukan ke bumi dia lagi. Yap! Penang International Airport, kota destinasi pertama dimana kami berpijak. Tak diherankan lagi, mengapa Pulau Penang kami pilih? Pulau Penang diibaratkan Bali di Indonesia dengan sentuhan keelokan alam, sejarah, dan keramah-tamahan serta kreatifitas masyarakat lokal.
Sejenak aku berhasil melangkah keluar dari buminya. Aku mencoba memasuki pintu bumi lainnya. Nahasnya, tetap pada pikiran yang salah! Langit yang dipandangpun tidak sama lagi, namun tetap saja melekat. Lagi-lagi rindu itu datang tanpa diminta, bak hujan sekarang datang tanpa diminta juga. Ibarat hujan sebagai pengantar rindu.
'Aah mengertilah Narisa, kau sudah dikecewakan karena terlalu percaya.' Aku membenci diriku ketika berada di fase kerinduan mendalam. Rindu yang berdiam pada hatiku hanyalah sebuah dosa.
Hamburan manusia tidak mampu mematikan kerinduanku. Aku masih terdiam di tempat ketika semua temanku memiliki kesibukan masing-masing. Nina, Fina, dan Tika sibuk mengupdate status atau apalah itu namanya. Rahma dan Yuli menghampiri pusat informasi lalu mengambil semua peta Pulau Penang yang berbeda-beda. Pak Deki terlihat sangat lelah dan duduk bersama Afif, Andi, dan Anna.
George Town, sebagai kota separuh pemulihan hatiku. Semoga aku berhasil! Berbicara mengenai George Town tentu saja akan memikat para traveler untuk singgah. Kota ini menyimpan sejuta pesona untuk memanjakan pengunjungnya. Dari Penang International Airport untuk menuju kesana, kami harus menaiki Bus Rapid Penang dengan nomor 401 dalam waktu tempuh sekitar satu jam karena sering berhenti di beberapa halte. Nah, Rapid Penang sama seperti busway.
Untuk starting pointnya sendiri di KOMTAR, singkatan dari Kompleks Tun Abdul Razak (nama seorang mantan Perdana Menteri Malaysia), berupa sebuah gedung yang menjulang tinggi dan memiliki area pertokoan, restoran, tempat hiburan, dan kantor pemerintahan. Lalu, bagian bawah atau dasar dari gedung inilah yang ternyata adalah sebuah terminal Bus tempat lalu lalangnya Bus Rapid Penang. Di sinilah, kami sekarang berada! Semulanya kami mengira turun di sini, tetapi Pak Sopirnya langsung mencegat kami karena hotel yang akan kami datangi masih cukup jauh. Luar biasa baiknya!
![](https://img.wattpad.com/cover/152622956-288-k489709.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Night Earth
General Fiction#1 in fiksiumum 27 Juli 2019 Cinta bertepuk sebelah tangan Narisa kepada Redo bak deburan ombak yang senantiasa tiap saat menampar pipi merahnya. Narisa dengan sabar menitipkan hatinya kepada Redo. Ketika dia tengah berharap pada nikmat yang dicipta...