21. Rumah pohon

1.2K 92 7
                                    


***

"Aku bau loh!" Kata Momo.

"Biarin! Peluk dong" suruh Syaren kepada Momo, dan langsung mendapatkan cubitan panas dari gadis itu.

"Apaansi kak!" Ujar Momo sambil menahan tawanya.

-----

Kini kedua sepasang kekasih sedang menikmati alunan musik lagu You shirt dari Chelsea Cutler yang sedang berputar didalam mobil sport milik Syaren. Untuk yang kedua kalinya ia duduk di mobil ini.

"Kak!" Panggil Momo, Syaren yang sedang menyetir pun menoleh sekilas.

"Hmm?" Balas Syaren dengan deheman.

"Enggak! Aku cuma mau tanya, boleh?" Kata Momo.

"Apa" tanya Syaren yang tidak begitu penasaran.

"Mmmm" pikir Momo.

"Apa!" Tanya Syaren sekali lagi.

"Kenapa sih semut kalo berpapasan dengan semut yang lainnya mereka pasti berhenti?" Tanya Momo dengan watados-nya.

"Gue kira mau nanya apa! Gapenting banget! Untung pacar" cibir Syaren dalam hati. Tak habis pikir dengan pertanyaan yang tidak penting ini keluar dari mulut kekasihnya.

Momo yang melihat Syaren hanya diam saja greget.

"Kok malah bengong sih!" Ujar Momo "jawab"

"Bentar!" Jawab Syaren singkat lalu mengambil benda pipih yang berada di dashboard mobil nya.

Momo yang melihat Syaren tiba-tiba menelpon salah satu kontak dengan nama Gege yang tertera dilayar handphone-nya mulai mengerutkan keningnya.

"Mau ngapain?" Tanya Momo penasaran.

"Nanya" jawab Syaren masih sibuk dengan pandangan nya dan benda yang ada di telinganya.

"Nanya?" Tanya Momo bingung.

"Iya. Nanya pertanyaan dari kamu ke Gege! Biasanya dia tau" jelas Syaren. Telepon nya pun tersambung, terdengar suara dari arah seberang sana.

"Hallo bro!"

"Ngapa? Tumben nelpon gue!"

"Gue mau nanya ke lo!" Jawab Syaren lalu melirik sekilas ke arah Momo.

"Apaan?"

"Kenapa semut kalo berpapasan dengan semut yang lainnya mereka pasti berhenti?" Tanya Syaren persis dengan kata Momo.

"Apaan? Kan lo yang ngomong ngapah jadi gue yang disuruh berhenti sih?" Jawab Gege yang tak nyambung dengan pertanyaan Syaren.

"Hallo! Kok kresek-kresek ya!"

"Bentar Ren! Sinyal nya ngajak gelud nih"

"Ck."

One minute ago😅

"Hallo Ren! Coba ulang!"

"Kenapa semut kalo berpapasan dengan semut yang lainnya mereka pasti berhenti?" Tanya Syaren sekali lagi.

Syaren langsung memencet tombol dengan gambar speaker.

"Oh itu!"

"Hm, apa"

"Itu tuh sebenernya si semut bilang gini nih Lah mirip,, lah mirip,, dih mirip,, mirip semua njer,, gitu Ren"

Seketika Momo pun tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban dari Gege. Mungkin ini salah satunya yang membuat Ina merasa tak suka dengan pria ini, tetapi menurut Momo, Gege ini tipikal orang yang humoris dan gak bosenin.

"Kok ada suara cewek sih Ren?" Tanya Gege dari seberang sana. "Wah Ren! APA! Jangan Bilang lo lagi nganu?! Astagfirullah Syaren! LO TAU KAN PARA LELAKI ITU DITUGASKAN UNTUK MENJAGA DAN MELINDUNGI SEORANG WANITA! BUKAN MALAH NGAMBIL DAN MERUSAK KEBAHAGIAANNYA. DAN LO JUGA TAU KAN LAKI-LAKI YANG KAYA GITU TUH GAK JAUH BEDA DARI BANCI YANG ADA DI WARTEG-WARTEG PINGGIR JALAN!"

Syaren yang mendengarnya tak habis pikir dengan jalan pikiran sahabatnya yang satu ini, bisa-bisanya dia berpikiran seperti itu yang jelas-jelas jauh dari sifat Syaren.

"Gue lagi sama Maureen!" Jawabnya, karena tak mau memperpanjang ocehan Gege, toh itu semua jauh dari pikiran Syaren.

"Oh" balas pria itu "percaya dah yang udah jadian mah"

"Hm" tanpa mengucapkan terimakasih Syaren pun langsung mematikan telepon nya. Memang seperti itulah sifat Syaren kepada kedua sahabatnya.

***


Saat ini Syaren membawa Momo ke tempat favoritnya dulu. Yaitu rumah pohon yang pernah dibuat oleh papahnya.

Syaren bersyukur karena tempat ini tidak terkena gusuran pembangunan pabrik. Baginya walaupun kini papahnya sudah tidak memperdulikan dirinya, tetapi Syaren harus tetap menyayangi nya seperti dulu.Dari tempat ini ia bisa meluapkan kerinduan nya kepada sang papah.

Ia harus meyakinkan papahnya dari fitnahan itu. Kalau dalam pikiran Syaren selagi kita benar kenapa harus takut.
Itulah yang selalu ada dibenak nya.

SyarenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang