Instagram: iyepe25
Kicauan burung-burung hutan telah menusuk ke telinga gadis yang sedang tertidur pulas diatas ranjang.
Secercah cahaya matahari mulai menyorotkan sinar nya lewat celah-celah ranting kecil.
Gadis itu kini tengah mengerjapkan kedua matanya. Mata cokelat miliknya mulai melihat lihat kearah sekelilingnya.
Namun ia tidak mengenali tempat yang berada di sekitarnya. Tidak seperti kamarnya yang penuh dengan poster-poster cast aplikasi lucu Zepeto. Bahkan ruangan ini terlihat hanya tersusun oleh potong-potongan kayu.
Momo mulai mengingat sesuatu. Seketika matanya melotot, kedua tangannya membentuk silang di dada.
ARGHHHH
Dilirik tubuhnya yang masih dibalut dengan selimut. Syukurlah kalau baju-bajunya masih persis apa yang ia pakai semalam.
Namun, mengingat kata semalam Momo berpikir bagaimana kalau cowok itu cepat-cepat langsung memakaikan nya kembali setelah melakukan itu supaya tidak ketahuan dirinya. Itulah yang saat ini sedang dalam pikiran Momo.
Ia mengira kalau semalam Syaren sudah melakukan hal yang tidak senonoh terhadapnya.
Momo pun langsung turun dari ranjang tidurnya dan pergi mencari Syaren. Tapi tunggu, sebelum ia pergi mencari Syaren, ia malah pergi ke dapur yang ada dirumah pohon ini untuk mengambil gayung. Entah buat apa.
Gadis bodoh! Ngapain juga ia berjalan mengendap-endap seperti maling dengan gayung yang sudah siap digenggamnya.
Diliriknya ke sekeliling arah, kini terlihat Syaren yang tidak menggunakan kaos, membiarkan punggungnya yang kekar terlihat dari belakang, dan cowok itu hanya menggunakan celana boxer. Momo panik, apa jangan-jangan benar kalau semalem pria itu telah..
Ah karena kesal, Momo langsung menghampiri Syaren yang sedang melihat-lihat pemandangan dari atas rumah pohon.
Plak plak plak
Tanpa rasa kasihan Momo langsung memukuli tubuh Syaren berkali-kali.
"AWHHH" rintih Syaren "kamu kenapa ashh" tanya Syaren disertai desahan yang masih terus dipukuli oleh Momo. Ia bingung kenapa Momo memukulinya.
"YEHH PAKE NANYA LAGI! DASAR COWOK IDUNG BELANG! KENTUT HOKAGE! PITAK AVATAR! RAMBUT DORAEMON! AWAS AJA! POKOKNYA KALO SAMPE AKU HAMIL TERUS BADAN AKU KELIATAN KAYA SUMO, TERUS GAK CANTIK LAGI, POKOKNYA KAKAK HARUS TANGGUNG JAWAB TIIIIIIITIIIIKK!!!!" cibir Momo tanpa jeda dan masih tetap memukuli tubuh Syaren.
Syaren semakin bingung dengan perkataan pacarnya. Dikira semalam dia melakukan sesuatu kali. "Awhh"
"Rahasin tuh! Eh Harasin tuh iya Harasin!" Cibir Momo asal masih terus memukuli Syaren.
"Rasain Maureen awhh" kata Syaren membenarkan ucapan Momo sambil mengaduh "ASHH"
Sebenarnya saat ini Syaren ingin tertawa melihat tingkah laku gadis kesayangannya ini. Bukannya kesakitan, tapi memang pukulan dari Momo ini super duper sakit lebihnya lagi ia menggunakan gayung untuk memukulinya, karena wajah Momo yang sangat lucu ini kalau sedang mengamuk membuat Syaren yang melihatnya terasa gemas.
Masih terus dipukuli gadis itu, Syaren tak segan-segan langsung mengambil celah untuk melakukan sesuatu.
Pukulan dari Momo pun terhenti karena saat ini Syaren telah memeluknya dari belakang. Momo pun tak terima, menurutnya memangnya semalam pria itu tidak kenyang dengan perbuatannya, dan sekarang make peluk peluk segala. Dasar laki-laki.
Karena tak terima Momo pun berontak namun nihil aksinya tak berhasil karena pelukan Syaren yang sangat erat sekali hingga membuat dirinya tidak bisa bergerak sama sekali.
"Kakak tau kan kita tuh masih sekolah! Aku gak siap jadi ibu rumah tangga, lag--"
"Wahahah" tawa Syaren, sepertinya gadisnya ini sudah salah paham. Momo yang melihat Syaren tertawa semakin kesal dengannya.
"Kamu tau gak! Aku tuh semalam gak tidur!" Aku Syaren. Ya, memang semalam pria ini tidak tidur, tidak tau kenapa pikiran nya kacau mengingat kejadian dimana awal kehancurannya dengan keluarganya dimulai. Tapi untung saja ada gadis ini, berkat Momo lah Syaren bisa menahan segala amarahnya.
Momo yang mendengar pengakuan dari Syaren hanya bisa menunduk malu karena ulahnya yang sudah salah paham dan memukuli Syaren. Pasti sangat sakit itulah yang saat ini ada di pikiran Momo.
"Maaf" kata Momo pelan ralat sangat pelan, namun masih bisa didengar oleh telinga Syaren karena jaraknya yang sangat dekat.
"Hmm maafin aku" rengek Momo masih terus menundukkan kepalanya.
Syaren benar-benar sangat gemas dengan kekasihnya ini "sini" ajak Syaren lalu memeluk tubuh Momo.
Tanpa sadar kalau hari ini mereka masuk sekolah. Mungkin Lina dan Ina saat ini sedang panik mencari keberadaan Momo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Syaren
Random"Jodoh itu cerminan diri. Gue juga gak tau sebenarnya kisah cerita cinta gue ini termasuk kedalam genre apa? Dibilang fiksi remaja, iya karena kita masih anak SMA. Dibilang dewasa, iya juga, karena pada akhirnya nanti disini gue bakalan 'nikah muda'...