Instagram: iyepepratiwi
Pagi ini, hari dimana Syaren akan mendapatkan kewajiban baru.
Ya, hari ini adalah hari pernikahannya. Cukup sederhana. Sengaja, karena sang gadis meminta kalau pernikahannya ini tidak diketahui oleh teman-teman sekolahnya kecuali sahabat terdekatnya saja. Syaren tengah menatap jalanan dibawah dari balik jendela kamar tamu nya. Syaren senang namun ia gelisah, jika tangan ini bersentuhan dengan penghulu dan ada kesalahan dalam pengucapan ijab qobul yang ia katakan nanti. Semoga saja tidak."Bro!" Ucap Riko sambil menepuk pundak milik Syaren. Syaren menoleh.
"Selamat ya!" Ucapnya.
"Selamat selamat! Ijab qobul aja belum, gimana sih lo Ko!" Cibir Gege dengan sepiring kue nastar dan segelas air soda di tangannya.
"Ya gue kan pengen jadi pengucap selamat yang pertama buat sahabat gue!" Tegas Riko tak terima dengan protesan dari temannya itu "Ya nggak Ren?!" Tanyanya sambil menaik turunkan alisnya.
"Gigi lo empuk!" Kata Gege.
"Ohiya Ren! Geladi bersih yok sama gue! Anggap aja nih gue penghulunya!" Ucap Gege yang langsung meletakkan makanannya.
"Lo kira mau lomba Pramuka apa! Pake segala geladi bersih!" Protes Riko tak mengerti dengan akal pikiran cowok yang satu ini. Syaren yang mendengarnya ingin sekali tertawa melihat kedua temannya ini namun ia tahan, hari ini ia harus terlihat lebih berwibawa didepan semua orang yang akan menyaksikan pernikahannya.
"Yeuh gak kenapa-kenapa kali Ko supaya dia gak gerogi!"
"Tenang Ren! Nanti gue nyusul sama Nana! Tapi... Semalam kan gue ajak Nana ke kamar gue buat gituan kayak lo sama Momo, eh masa dia langsung pukul perut gue kan jahat ya Ko!" Jelas Gege dengan semangat 45.
Keduanya terdiam tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh temannya yang satu ini. Mereka berdua bingung sahabatnya ini memang polos atau bodoh si?..
***
"Ca ayo!!" Ajak Ina kesal dengan sahabatnya itu.
"Bentar na! Ini makanan nya enak banget!"
"Lo mau cobain gak? Nanti keburu abis sama tamu undangan yang lain!" Tawar Caca. Ina berdecak kesal.
"Kita ke kamar Syaren! Temenin Momo!" Ajak Ina namun tak didengar oleh gadis yang ada dihadapannya ini.
"Ah nanti dulu! Ini masih enak!"
Ina berkacak pinggang melihat temannya itu yang menurutnya sangat memalukan.
"INA CACA!!!!!!!" teriak seorang gadis yang baru saja datang.
Karena merasa ada yang memanggil namanya, keduanya pun menoleh kearah suara itu. Dan....
"YAAMPUN SELLIN!!! SAHABAT BODOH GUE!! TEMEN ALAY GUE! GADIS POLOS GUE!" ucap Caca antusias melihat satu sahabatnya yang sudah lama ia rindukan. Karena senang ia pun langsung menarik Sellin kedalam pelukannya.
Ina melihat celotehan sahabatnya itu pun bergidik, pasalnya jika keduanya bertemu pasti selalu saja seperti itu. Ramai sendiri."Yaampun sahabat terblo'on gue" sambung Ina sambil terkekeh.
"Momo dimana? Ellin mau ketemu sama dia! Ellin juga mau peluk Momo" tanya Sellin.
"Ayo Lin ikut gue! Biarin si Caca mah disini!"
"Gue ikut elah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Syaren
Random"Jodoh itu cerminan diri. Gue juga gak tau sebenarnya kisah cerita cinta gue ini termasuk kedalam genre apa? Dibilang fiksi remaja, iya karena kita masih anak SMA. Dibilang dewasa, iya juga, karena pada akhirnya nanti disini gue bakalan 'nikah muda'...