44. Dream

1.1K 75 10
                                    

Instagram: iyepepratiwi

"Mo bangun," ucap Ina, setelah melihat kondisi Momo yang sepertinya sedang gelisah.

"Ca cepet panggil dokter!" Suruh Ina kepada Caca. Ina panik dengan keadaan Momo seperti ini. Ia takut terjadi apa-apa dengan Momo.

"Mo bangun!"

Mata Momo memburam, kepalanya sangat sakit. Ia mulai mengerjapkan matanya, ia bingung melihat ruangan yang sangat asing baginya.

"Gue dimana?"

"Lo dirumah sakit. Udah dua minggu lebih lo gak sadarkan diri," jelas Ina.

Momo sangat kaget mendengar apa yang dikatakan oleh Ina. Dua minggu. Itu lama sekali untuk orang yang dikatakan sedang pingsan. Momo memegang kepalanya yang tiba-tiba saja terasa sakit. Kemudian ia mengingat sesuatu. Ia mengingat tentang mimpi itu. Mimpi dimana Syaren pergi meninggalkannya untuk selamanya. Dan dia juga pada akhirnya bunuh diri. Oh God, benarkah itu?

"Kak Syaren gak ninggalin gue kan?" Tanya Momo. Tanpa sadar air matanya pun sudah membasahi pipinya. Hatinya terasa sakit mengatakan nama itu.

Mendengar nama Syaren, Ina mematung. Jawaban apa yang harus ia katakan oleh gadis ini. Jujur? Ia tak tega dengan gadis ini. Ia takut kalau sahabatnya ini sedih dan menjadi kepikiran. Apalagi kondisinya ini yang masih seperti ini.

"Na jawab gue! Kok lo diem aja sih,"

"Suami lo baik-baik aja kok!" Terpaksa Ina berbohong. Mau gimana lagi.

Jadi selama ini. Tentang Syaren yang pergi meninggalkannya itu hanya mimpi. Oh syukurlah kalau itu semua benar-benar tidak terjadi dan hanya mimpi.

"Terus sekarang kak Syaren dimana?" Tanya Momo kepada Ina. Momo ingin cepat-cepat bertemu dengan Syaren kemudian memeluk tubuh cowok itu dan mencium aroma parfum khas milik Syaren.

Lagi-lagi pertanyaan yang membuat dirinya bingung harus menjawab apa keluar lagi dari mulut Momo. Sekarang Ina haru jawab apa?.

"Di.. dia --" Ina gugup.

"Loh Ina, kan kak Syaren koma gimana sih lo!" Ceplos Caca yang baru saja datang.

Sirna sudah usaha Ina untuk menyembunyikan tentang itu semua dari Momo.

"Apa? Ko.. koma?" Momo kaget dengan jawaban Caca yang baru saja datang. Apa ini? Tadi Ina bilang bahwa Syaren baik-baik saja. Dan sekarang Caca bilang kalau Syaren sedang koma.

"Na lo bohong sama gue!" Ucap Momo tak menyangka dengan kondisi Syaren.

"Mo sebaiknya lo tenangin dulu pikiran lo! Lo masih sakit mo," pinta Ina mencoba menenangkan Momo.

"Cepet kasih tau gue dimana sekarang kak Syaren?" Tegas Momo, dan setetes air mata pun berhasil meluncur di pipi Momo.

"Dok tidak apa-apa kan?" Tanya Ina kepada dokter.

"Tidak apa-apa, lagi pula sekarang kondisi Momo sudah mulai membaik dan besok juga Momo diperbolehkan untuk pulang." jelas dokter.

Momo dengan segala kekhawatiran nya ia langsung melepaskan infus yang kini mengeluarkan darah bekas jarum yang menancap ditangannya.

***

Momo mulai memasuki ruangan tersebut. Momo berjalan perlahan menuju pria yang tengah terbaring lemas dengan beberapa alat-alat yang memenuhi seluruh tubuhnya. Momo mengecup kening Syaren, kemudian ia mengusap rambut pria tersebut dengan sangat lembut.

"Good morning my husband" sapa Momo dengan senyuman namun tetap saja cairan bening yang keluar dari matanya itu terus mengalir membasahi pipinya.

SyarenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang