34. Gelar baru

1.1K 75 3
                                    

Satu tahun kemudian..

Semua murid SMA Lurish pun tengah melaksanakan hari kelulusan. Bagi anak kelas XII ia pasti sangat senang akhirnya setelah tiga tahun berada disekolah ini,mereka bisa keluar dari incaran guru botak yang selama ini sudah membuat sekolah ini menjadi sangat ketat dan menyeramkan.

Bagi keempat gadis, yang tengah berdiri menatap gedung yang sudah menjadi tempat mereka menuntut ilmu selama setahun ini. Baginya hari ini adalah hari yang sudah lama ia nantikan dengan gelar menjadi seorang kakak kelas yang pastinya akan disegani oleh adik-adik kelas baru.

"Hai!" Sapa seseorang dari arah belakang mereka.

Dilihatnya kini keempat laki-laki yang selama ini telah menemani mereka dari awal mereka masuk di sekolah ini hingga sekarang.

"Cie yang udah jadi bagian kakak kelas!" Kata Gege dengan senyumnya.

"Cie yang bentar lagi mau lulus!" Ucap Momo, membuat ketiga pria itu tersenyum.

"Sedih si, kalo kalian nanti bakalan lulus dari sekolah ini, nanti siapa yang bakalan jagain kita dari para cowok-cowok berandal sekolah ini" kata Caca dengan memajukan bibirnya bak anak kecil yang sedang merengek.

"Tenang aja, kan ada dia sama siapa tuh temen lo yang suka ngejar-ngejar si Ressa"

"Aldo"

Dari keempat gadis itu ada yang terlihat diam saja sedari tadi dengan tampang muka yang tidak begitu bahagia.

"Adik ku Sellin yang paling gemes, kenapa lo diem aja?" Tanya Gege

"Cepirit kali" balas Riko asal.

"Pantes dari tadi gue nyium bau asem-asem kecut gimana gitu" kata Gege percaya dengan omongan Riko. Sellin yang mendengarnya pun langsung menatap tajam keduanya.

"semuanya" ucap Sellin tak tahan untuk memberi tahu kabar ini.

"Maafin Ellin ya kalau Ellin ada salah sama kalian!" Lanjutnya dengan mata berkaca-kaca. Semua yang mendengarnya pun bingung kenapa anak ini tiba-tiba berbicara seperti itu.

Karena penasaran Caca pun menempelkan tangannya ke dahi Sellin "gak panas kok" ucapnya setelah itu.

"Sekali lagi Ellin mau minta maaf ke kalian semua! Terutama buat Adan!" Sellin tak kuasa menahan air matanya setelah mengucapkan kalimat akhirnya. Sebenarnya ia tak mau pergi meninggalkan ketiga sahabatnya, pergi meninggalkan pangeran paginya, pergi meninggalkan kota dimana awal mula ia menemukan jati diri yang sebenarnya.

Syahdan yang mendengar Sellin meminta maaf kepadanya pun bingung, ada apa dengan gadis ini.

"Setelah ini, mungkin Adan tenang buat dateng ke sekolah tanpa ada ocehan dari Ellin, ini kan yang Adan mau kalau Ellin berhenti buat dapetin cintanya Adan, mulai besok Adan juga gak akan diganggu sama sosok cewek gila kayak Ellin kok tenang aja" dengan air mata yang mengalir di pipinya Sellin berusaha untuk bisa berbicara dengan jelas tentang isi hatinya kepada pria itu. "Tapi, asal Adan tau! Ellin tuh suka banget sama Adan Ellin juga sayang kok sama Adan, banget malah! Boleh kan kalau misalnya Ellin tetep suka dan cinta sama Adan? Toh besok kan Ellin udah gak muncul lagi didepan Adan didepan kalian semua juga, jadi boleh ya kalau misalnya Ellin tetep simpen perasaan Ellin ke Adan hiks..." pinta Sellin.

Melihat sahabat bodohnya menangis seperti ini, ketiga gadis itupun ikut menangis, pasalnya ia tak mengerti apa yang dimaksud dengan Sellin.

"Lo ngomong apa sih Lin?!" Tanya Caca yang mulai berkaca-kaca.

"Tau nih, kaya mau pergi jauh aja!" Tukas Ina yang berusaha menahan isakannya.

"Hehe Ellin gak akan pergi jauh kok Caca, paling besok Ellin bakalan pindah sekolah ke Bandung ikut papah Ellin kerja, jadi sekarang kalian bertiga sama Ellin LDR-an!" Ujar Sellin "sebenarnya Ellin juga gak mau pergi ninggalin kalian bertiga, tapi mau gimana lagi kalian kan tau orang tua Ellin over protective banget ke Ellin sangking takut princess-nya kenapa-kenapa" jelas Sellin sok kuat.

SyarenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang