46. &

2K 94 44
                                    

Dalam kondisi tengah berbadan dua, Momo memilih untuk berhenti dari sekolahnya. Ia disuruh Syaren untuk mengikuti home schooling. Syaren tak mau membuat Momo susah dengan kondisi tubuhnya yang seperti sekarang ini.

Bukannya keduanya malu. Tidak. Bahkan semua teman-teman di sekolahnya sampai ke guru-guru bidang study nya pun sudah mengetahui tentang pernikahannya itu.

Awalnya banyak sekali omongan yang tidak mengenakkan hati jika didengar oleh telinga Momo. Namun Momo mencoba untuk merasa bodo amat tentang itu semua, toh memang yang mereka katakan pun fakta dengan apa yang sedang terjadi di kehidupan Momo saat ini.

Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka semua berhenti untuk menjadikan Momo buah bibir saat itu. Momo senang, terkadang teman-teman yang dulu pernah mengucilkan tentang kehamilannya pun sempat datang kerumah mereka untuk melihat perkembangan kondisi kandungan Momo. Entah itu Ressa, Naura bahkan Kinar pun juga ikut datang untuk melihatnya.

Kondisi kandungan Momo saat ini sudah memasuki usianya untuk melahirkan. Segala keperluan pun sudah ia siapkan. Momo kembali membersihkan jendela kamarnya sembari menunggu kedatangan Syaren.

"Bodo amat Ren, gue lagi ngidam nih. Lo gak kasian emang sama gue?" Momo melihat kearah pintu masuk rumahnya sudah ada dua cowok disana yang masih menggunakan seragam sekolah.

"Lo juga harus traktir gue,"

"Sama-sama lulus ngapa gue doang yang di palak su," Gege menyeringai lebar mendengar ucapan Syaren.

"Ya tapikan lo dapet nilai lebih tinggi dari gue Ren," Sungut Gege. Syaren tak mendengarkan apa yang dikatakan oleh Gege, ia melewati pria tersebut dan berniat menghampiri Momo. Syaren langsung memeluk tubuh Momo dari belakang.

"Lepas tas nya dulu, ganti baju, habis itu mandi!" tukas Momo sembari menghindar dari pelukan Syaren. Gege melihat keduanya kesal sendiri. Ia memilih pulang dari pada harus kayak gini.

"Tuh kan om Gege pulang,"

"Biarin, gak guna juga dia datang ke sini." Balas Syaren enteng. Syaren masih tetap dengan posisinya. Ia tak mau melepaskan Momo dari pelukannya.

"Lepasin!"

"Nggak."

"Aku mau buatin kamu makan."

"Nanti," Syaren berpindah posisi menjadi didepan Momo. Syaren menatap lekat wajah Momo dengan sangat intens. Kemudian Syaren berjongkok dan langsung mencium perut Momo dengan sangat lama.

Momo tersenyum. Malu walaupun Syaren sudah sering melakukan seperti itu setelah mereka pulang dari rumah sakit beberapa bulan yang lalu.

"Hey. Cepet-cepet keluar ya sayang, papah sudah gak sabar buat gendong kamu." Syaren mengelus perut Momo dengan sangat lembut penuh dengan perasaan.

***

Malam ini keluarga Syaren dan Ina tengah berkumpul di rumah milik Syaren dan Momo. Disana pun juga ada sahabat-sahabatnya ikut berkumpul sekaligus merayakan hari kelulusannya untuk anak kelas XII. Semuanya tengah sibuk dengan pasangannya masing-masing.

Gege sibuk merayu Ina si cewek tomboy yang saat ini sepertinya tengah marah dengannya. Riko dan Caca, keduanya sedang sibuk membicarakan universitas mana yang cocok untuk Riko nanti sembari melakukan video call dengan Sellin, siapa tau di Bandung ada universitas yang cocok untuknya. Sedangkan keluarga Syaren, ia tengah berkumpul di ruang makan dengan keluarga Ina.

Momo sendiri, gadis itu tengah menikmati keindahan langit malam ini bersama dengan sang suami tercintanya di balkon kamar.

Momo sama sekali tak menyangka kalau sebentar lagi ia dan Syaren akan menjadi orang tua dari anak yang ada didalam kandungannya saat ini.

"Kak?" Panggil Momo kepada Syaren.

"Iya sayang," jawab Syaren. Tangan pria itu tak lepas dari puncak kepala Momo.

"Aku mau ke makam Mamah sama Ayah,"

"Besok aku antar ya." Momo mengangguk lalu tersenyum manis kearah Syaren.

"Aku minta maaf," ucap Momo lagi, kali ini dengan nada serius. Gadis itu mempertegak tubuhnya kemudian menatap wajah Syaren. Sedetik kemudian air matanya meluncur begitu saja.

"Aku yang harusnya minta maaf ke kamu Reen," Syaren mengelus singkat pipi Momo yang saat ini sudah basah karena air matanya.

Momo menggeleng pelan "Kamu harus janji kak, apapun yang terjadi setelah aku melahirkan bayi ini kamu rawat bayi ini, sayangi anak kita."

Syaren tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Momo. Kenapa gadis ini tiba-tiba berbicara seperti itu, aneh sekali.

"Promise, kita akan rawat dia sama-sama." Kata Syaren penuh penekanan sembari menggenggam kedua tangan Momo.

"Tuhan, jika engkau berkehendak lain. Ambil saja nyawaku, tidak dengan anak yang ada di kandungan ini."

"Kamu sakit?" Tanya Syaren setelah melihat bibir Momo yang rupanya pucat sekali.

Momo hanya menggeleng, "Aku cuma kecapekan aja kok,"

"Kita ke rumah sakit sekarang,"

"Aku cuma kecapekan aja kok kak! namanya juga orang hamil, jadi gini."

"Kamu kenapa?" Tanya Syaren tiba-tiba, dia bisa merasakan apa yang dirasakan oleh gadis ini. Momo terlihat sangat khawatir.

"Reen kamu kenapa?" Tanya Syaren lagi.

Momo langsung memeluk tubuh Syaren dari samping dengan sangat erat. Ia takut, ia benar-benar sangat takut. Ia takut setelah melahirkan terjadi apa-apa dengannya. Belum lagi dengan kondisinya yang tiba-tiba drop seperti ini.

"Aku takut," lirih Momo. Gadis itu berusaha menahan isak tangisnya.

Mendengar itu, dada Syaren tiba-tiba saja sesak. Ia bisa merasakan ketakutan yang dirasakan oleh istrinya ini. Syaren mengecup lama kepala Momo.

"Ada aku disini, kamu gak perlu takut." Syaren mencoba menenangkan hati dan pikiran Momo. Ia membiarkan Momo menangis didalam pelukannya. Sampai akhirnya gadis ini pun tertidur pulas.

"Maafin aku Reen atas semua yang sudah aku lakuin ke kamu, aku janji aku akan berusaha menjadi seorang suami dan ayah yang baik untuk kamu dan anak kita. Kamu yang kuat ya sayang! Demi aku dan anak ini." Syaren membopong tubuh Momo untuk dipindahkan kedalam kamarnya. Ia merebahkan tubuh Momo lalu dibaluti dengan selimut. Kemudian Syaren mencium kening Momo.

"I love you Maureen Moller!"

End

***
👇BACA!!!!👇

A/n: Huaaaaaaaaa akhirnya ending juga 😭😭. Ada kah salah satu dari kalian yang masih belum percaya cerita ini sudah tamat? Coba coment dong hihi 😂.

Sumpah sejujurnya aku juga masih belum percaya kalau Syaren tamat, Oalah bakalan kangen banget nih sama Syaren dan Momo hadeuhh.

Ohiya disini siapa yang setuju kalau cerita Syaren di adain extra part? Comment disini yaa, POKOKNYA KALI INI HARUS BANGET COMMENT, SUPAYA AKU SEMANGAT BUAT ADAIN EXTRA PART NYA HEHE. Sekaligus absen, siapa aja sih yang masih setia baca cerita Syaren.
Ditunggu comment nya readers bias kuh❤️❤️

Vote lebih dari 100, aku langsung up extra part nyaa.
Yang belum vote cerita ini dari part awal, FIKS KALIAN TEGA SAMA INDRI😭😭

SyarenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang