Instagram: iyepe25
Pagi ini kedua gadis yang tengah menikmati pemandangan kota dari balkon kamar Ina sedang sibuk berkutat dengan benda pipih yang digenggam nya masing-masing.
"NAAAAA!" teriak Momo. Ina yang mendengarnya pun langsung terlonjak kaget.
Ina yang mendengar suara cempreng Momo pun langsung menoleh kesal kearahnya "Yaampun masih pagi! Udah bikin kuping gue diskoan aja lo!" Cibir Ina.
"Ya maaf hehe" ucap Momo cengengesan.
"Kenapa sih? Syaren?" Tebak Ina berhasil membuat mata Momo melotot.
"Kok lo tau!" Ucap Momo tak percaya.
"Ya tau lah! Yaudah cepet! Kenapa emang si Syaren?" Tanya Ina.
"gini loh na, dia mau kerumah lo buat jemput gue! Yaampun bener-bener emang ya tuh anak, gak ada rasa bersalah nya pisan, kemarin dia bikin malu gue dengan cara narik rok gue! Ya emang sih disitu gue ada rasa senengnya hehe, tapi kan harusnya setelah itu dia minta maaf kek, apa kek! Untung pacar!" Jelas Momo panjang lebar.
"Ya bagus dong!" Balas Ina singkat.
Mata Momo terbelalak mendengar jawaban dari ina seperti itu "Bagus pale lu!" Tukasnya.
"Nih ya na, sampe Spongebob berubah warna jadi hijau pun--"
"Kolor Spongebob dong"
"Ihhh dengerin dulu kenapa!" Tukas Momo tak terima perkataannya dipotong.
"Iya iya"
"Nih ya sampe Nobita gak berjodoh sama adiknya Giant pun yang namanya dilecehkan itu rasanya sakit na sakit! Nih sakitnya disini nih disini" rengek Momo dengan menunjuk-nunjuk dadanya.
"Noh orang yang lo maksud udah dibawah!" Ucap Ina lalu pergi ke dalam kamarnya.
Momo yang melihatnya dari atas balkon pun langsung benar-benar gugup "Biasa mo biasa aja" batinnya.
"AKU DIATAS!" teriak Momo, Syaren yang berada dibawah pun mendengarnya. Pria itu langsung mendongakkan kepalanya kearah balkon.
Syaren tersenyum melihat Momo yang masih mengenakan piyama tidurnya yang bergambar salah satu kartun favoritnya yaitu Spongebob. Gadis itu terlihat sangat menggemaskan dimata Syaren. Ia benar-benar rindu sekali dengan Momo kecilnya.
"Ngapain senyum-senyum? Aku tau aku cantik!" Ucap Momo dengan percaya dirinya. Gadis ini sedang berpura-pura marah kepada Syaren karena masalah kemarin dikantin.
Syaren hanya menatap dirinya dari bawah balkon.
"Gausah liatin gitu!" Suruh Momo, Syaren masih saja menatap dirinya. Momo heran, ada apa dengan pria ini. Oh kenapa harus bingung! Pria ini kan memang sering sekali nge-read omongan orang yang sedang berbicara dengannya. Jadi jangan heran.
"Dirumah ini gak menerima tamu yang sok kegantengan!" Cibir Momo, dan Syaren masih saja tetap diam dan terus menatap dirinya dan sesekali tersenyum.
Kali ini Momo balik menatap Syaren yang ada dibawah dari balkon. Bukannya ngomong, pria itu malah menaik turunkan alisnya sambil terus-terusan tersenyum.
Momo salting. Baru ditatap dari jauh seperti itu saja hatinya sudah tidak karuan. Dasar perempuan.
"Oke oke kali ini aku luluh lagi sama senyuman menye-menye kakak!" Frustasinya sambil menahan rona merah di pipinya.
Syaren yang mendengarnya pun ingin sekali menahan tawa nya "Main yu! Tapi...." Ajak Syaren dengan menggantung kan kata-katanya.
"TAPI APA?" Tanyanya sok sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Syaren
Aléatoire"Jodoh itu cerminan diri. Gue juga gak tau sebenarnya kisah cerita cinta gue ini termasuk kedalam genre apa? Dibilang fiksi remaja, iya karena kita masih anak SMA. Dibilang dewasa, iya juga, karena pada akhirnya nanti disini gue bakalan 'nikah muda'...