Instagram: iyepepratiwi
Pernikahan adalah sebuah persekutuan, dimana dua hati menjadi satu. Pernikahan adalah sebuah kebersamaan dan persahabatan. Hidup bersama, bekerjasama, melakukan banyak hal bersama dan tidak menginginkan yang lain.
Benar kata mas Deddy Dismas, seperti itu lah yang kini tengah dirasakan oleh pasangan yang baru saja menikah kemarin. Di usianya yang dibilang masih sangat muda itu keduanya ternyata sudah membuat komitmen satu sama lain demi menjaga keharmonisan dikeluarga ini.
Cahaya matahari pagi yang masuk lewat celah-celah tirai jendela berhasil membuat Momo terbangun dari tidurnya. Ia mengerjapkan matanya perlahan, melihat tak ada seseorang yang tidur disampingnya. Kemudian matanya mengarah ke langit-langit kamar yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Dahinya mengernyit, Momo mencoba mengingat tentang sesuatu matanya melirik kearah jari-jari tangannya, terlihat satu cincin yang sangat indah melingkar di salah satu jarinya. Ia tersenyum manis, lalu beranjak dari ranjang kasurnya.
Momo berjalan ke arah dapur yang terletak dilantai bawah dari kamarnya. Terlihat dari arah bawah sana sosok pria yang sekarang sudah menjadi seorang suami baginya. Syaren. Kelihatannya pria itu tengah kesusahan dengan alat penggorengan yang ada di tangannya. Momo segera menghampiri Syaren.
"Good morning my husband" bisik Momo.
Syaren sedikit kaget dengan pergerakan Momo yang tiba-tiba saja memeluk tubuhnya dari belakang.
"Lagi masak apa si?"
"Sini biar istri bantu hehe"
"Gak usah sayang!" Tolak Syaren.
"Biar aku aja! Mending kamu duduk di sana, tunggu aku selesain ini semua!" Pinta Syaren menyuruh Momo untuk duduk di meja makan.
Tanpa basa-basi Momo pun mengikuti apa yang dikatakan oleh Syaren. Mungkin karena ia pernah dengar kalau seorang istri tidak nurut kepada sang suami, maka berdosalah ia. Jadi tak mau dosa dengan suami Momo pun ikut perintah Syaren saja.
Momo tertawa sendiri melihat Syaren yang terlihat seperti orang kebingungan dengan sayur-sayuran yang ada di hadapannya. Pria itu terlalu memaksakan diri, tidak bisa masak malah sok-sokan mau memasak.
"Masih lama ya?" Tanya Momo seperti sedang meledek.
Syaren menoleh kearah Momo kemudian ia menggelengkan kepalanya dengan ragu.
"Oh oke" balas Momo singkat.
Beberapa menit kemudian...
Syaren membawa satu piring makanan. Diletakkannya piring berisi makanan tersebut. Momo bingung, makanan apa yang sudah dimasak oleh Syaren.
"Itu apa?" Tanya Momo bingung.
"Entah"
"Loh kok gak tau!"
Ragu gue buat makanya -batin Momo.
"Ayo buruan makan! Nanti dingin"
Momo meneguk saliva nya.
"Sini aku suapin!" Tawar Syaren.
"Nggak!"
"Eh maksudnya iyaudahh!"
Syaren mengambil sesendok dari piring tersebut, kemudian ia menyuapi Momo dengan sangat telaten.
Momo mulai mengunyah makanan tersebut. Matanya membelalak, ia merasakan sesuatu dari makanan tersebut.
Gewla!! Sumpah demi apapun ini enak banget -jerit Momo.
"Enak ngga?" Tanya Syaren
Momo mengangguk mantap sambil terus mengunyah makanan dari Syaren.
KAMU SEDANG MEMBACA
Syaren
Random"Jodoh itu cerminan diri. Gue juga gak tau sebenarnya kisah cerita cinta gue ini termasuk kedalam genre apa? Dibilang fiksi remaja, iya karena kita masih anak SMA. Dibilang dewasa, iya juga, karena pada akhirnya nanti disini gue bakalan 'nikah muda'...