35. Surat misterius

1.1K 79 5
                                    

di mulmed cast Aldo yaa gaess•

Momo berjalan menuju pintu kelasnya dengan perasaan yang sangat bahagia. Tidak tau kenapa hari ini memberi kesan seolah-olah kebahagiaan tengah menuju kepadanya.

"Eh na gue liat pr dong"

"Gue juga" tukas Caca.

"Gue aja belum ngerjain sama sekali"

"Yah"

"Gue minta di ajarin sama kak Syaren deh!"

"Gue duluan ya!"

Ucap Momo berdiri dari duduknya, lalu pergi meninggalkan kedua sahabatnya.

Momo berjalan menuju kelas Syaren yang berada di lantai dua. Dengan buku ditangannya, ia melihat ada sepuluh soal matematika yang menurutnya tidak terlalu susah. Sebenarnya ia bisa saja mengerjakan itu semua, tapi karena ia ingin sekali bertemu Syaren sang pacarnya, ia pun memanfaatkan pr ini supaya bisa bertemu dengan Syaren.

Brukk

Terlalu fokus dengan bukunya sambil berjalan. Sampai-sampai ia telah menabrak tubuh seseorang yang ada dihadapannya.
Bukunya terlempar ke lantai, rambutnya berantakan terkena punggung orang yang ditabraknya.

"Eh sorry! Lo gak kenapa-kenapa kan?"
Ucap pria yang ada dihadapannya.
Terlihat mantan ketua OSIS sekaligus mantan kakak kelasnya yang baru saja lulus itu yang barusan ditabrak olehnya.

"Ehh gak kenapa-kenapa kok!"

"Ohiya kak Ar kok ada disini?" Tanya Momo penasaran.

"Lo lupa hari ini kan gue pengambilan ijazah!" Kata Arrangga.

"Oh iya aku lupa" balas Momo sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Jujur ia sangat gerogi berada di dekat mantan kakak kelasnya ini. Pasalnya cowok ini tuh dikenal dengan ketampanannya, wibawanya selaku mantan ketua OSIS juga satu tahun yang lalu.

"Kak Ar kuliah dimana?" Tanya Momo, tiba-tiba saja dirinya sangat kepo tentang Arrangga.

"Gue kuliah di universitas Gunadarma" balas Arrangga tak lupa dengan senyuman yang terselip disudut bibirnya. Sangat tampan memang.

"Ohiya Mo,, gue boleh minta nomer lo?" Izin Rangga sambil menyodorkan handphonenya ke hadapan Momo.

"Gak boleh ya?"

"Boleh kok kak.. boleh" jawab Momo kikuk. Ia pun segera mengambil handphone itu lalu mulai mengetikan satu persatu nomor ponselnya.

"Sudah"

"Thanks Mo, nanti gue kirim chatt ke lo"

"Sip kak"

"Yaudah gue duluan ya" pamit Rangga lalu pergi meninggalkan Momo.

Keasikan mengobrol dengan mantan kakak kelasnya, ia sampai lupa dengan tujuannya ke lantai dua ini untuk bertemu Syaren.
Baru sadar, ia pun buru-buru melanjutkan perjalanan nya menuju kelas Syaren.

Sampai didepan pintu masuk kelas Syaren, terlihat pria itu tengah duduk sambil membaca buku tebal yang ada dihadapannya, namun yang membuat Momo kesal, Syaren duduk tidak sendiri melainkan ia di temani oleh kakak kelasnya yang centil itu. Kinar.

SyarenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang