38. Bingung

1.4K 88 1
                                    

Instagram: iyepe25

Momo terbangun dari tidurnya, ia merasakan hawa dingin yang begitu menusuk kedalam pori-pori kulit nya. Ia menyibakkan selimutnya, matanya terbelalak melihat keadaannya yang sekarang. Ia mulai mengingat sesuatu. Pipinya mendadak memerah mengingat kejadian itu.

"ARGHJ BRENGSEK!"

Momo segera bangun, untuk membersihkan dirinya namun ia merasakan tubuhnya pegal-pegal, ia nekat ia tahan rasa sakit itu dan kemudian ia akan berniat kabur dari rumah ini.

Ya Tuhan maafkan Momo~batin Momo.

Selesai memakai pakaiannya kembali, Momo menatap dirinya sejenak di cermin. Ia memegang perutnya dalam-dalam.

Apa yang harus gue lakuin~batinnya. Sedetik kemudian air matanya meluncur begitu saja di pipinya.

Ceklek.

Seseorang telah datang ke kamar ini, buru-buru Momo menghapus air matanya.

Syaren melihat gadis kesayangannya sudah terbangun. Sejujurnya sebenarnya Syaren malu untuk bertemu dengan Momo, ia ragu takut gadis itu tambah marah kepadanya. Ia benar-benar tak mau kehilangan sosok gadis ini. Bahkan Syaren berani menentang kedua orangtuanya dengan melakukan perbuatan itu supaya mereka bisa bersatu.

Syaren menghampiri Momo, terlihat Momo tengah menundukkan kepalanya setelah mengetahui kedatangan Syaren.

Syaren memeluk leher milik Momo, kemudian ia membisikkan sesuatu.
"Kita secepatnya akan menikah Reen" ucapnya pelan lalu mencium pipi Momo. Momo hanya diam. Syaren tersenyum malu melihat leher Momo yang penuh tanda merah akibat perbuatannya. Kemudian ia mengambil syal miliknya dan dililitkan nya ke leher Momo.

"Sekarang kita temui papah ku" ajak Syaren.

Momo menatap lekat wajah Syaren.

"Tapi.. bagaimana dengan Naura?" Tanyanya, lagi-lagi air matanya menetes mengingat pembicaraan mereka semua di ruang tamu itu.

"Tidak apa sayang!" Syaren paham dengan keadaan Momo sekarang. Pasti gadis ini tengah merasakan sakit dan nyeri di sekujur tubuhnya. Ia pun dengan sigap menggendong Momo ala bridal style.

Momo malu untuk bertemu dengan kedua orangtuanya Syaren. Ia sangat malu, bagaimana bisa di usianya yang masih cukup belia ini ia akan menikah, benarkah itu? Bagaimana cara mengatakan ini semua kepada Lina dan sahabatnya nanti?.

Kini Momo dan Syaren sudah berada di depan kedua orangtuanya Syaren. Terlihat Miko sudah memberikan tatapan tajam kepada keduanya.

"Kalian memalukan!" Ucap Miko tajam.

"Sudahlah mas! Biarkan mereka berdua bersama! Mereka saling mencintai, apa mas tega melihatnya?" Kata Rasti dengan mata berkaca-kaca.

"Kalian harus menikah!" Ucap Miko. Syaren pun langsung menatap Papahnya mantap.

"Tapi om,,, hiks,, bagaimana dengan Naura?" Tanya Momo terisak.

"Om sudah urus itu semua! Papah Naura sudah kecewa dengan apa yang kalian lakukan!"

Momo merasa sangat malu, apa Syaren telah memberi tahu kedua orangtuanya?

"Kamu Reen! Nanti om akan mendatangi tempat tinggal kamu"

"Ren! Jaga Maureen"

Kini kedua orang tuanya telah pergi meninggalkan Syaren dan Momo. Momo takut jika Bunda Ina akan marah kepadanya. Syaren yang melihat Momo seperti sedang gelisah ia langsung menenangkan gadis itu. Syaren menggenggam tangan Momo, namun segera di tepis oleh gadis itu.

SyarenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang