Instagram: iyepe25
Rambut seorang gadis yang sedang duduk berdua dengan satu cowok tergerai karena terpaan angin. Saat ini keduanya merasa dunia ini hanya milik mereka berdua.
Dengan suasana malam hari kota yang terlihat dari atas rumah pohon memberi kesan bahwa mereka semua tengah menyaksikan sepasang kekasih sejati. Dan lampu-lampu malam kota terlihat sangat indah apabila dilihat dari atas balkon rumah pohon ini.
Tidak ada satu orang pun yang menggangu aktivitas keduanya. Ditengah hutan seperti ini lah Syaren membawa Momo. Baginya tempat ini adalah rumah keduanya pada saat ia merindukan sosok papahnya.
"Kak!" Panggil Momo kepada Syaren yang sedang bersandar di bahunya dengan mata yang tertutup.
Syaren pun mendongakkan kepalanya "hmm, gak usah panggil kakak bisa gak? Nama aja" balasnya masih dengan posisi bersandar.
"Nggak biasa"
"Biasain! Kamu kan sekarang pacar aku"
Pipi Momo pun mulai memanas "Aku bagi kakak itu apa?" Tanyanya tiba-tiba "eh gak pake kakak deh hehe" ceplos Momo.
Syaren yang mendengar pertanyaan Momo barusan langsung merubah posisinya menjadi duduk. Ia pun mulai merangkul pundak Momo.
Saat ini Momo tengah menahan rasa gugupnya dan degupan jantung nya yang terus-terusan berdegup kencang.
"Tali sepatu" jawabnya, Momo pun menolehkan kepalanya dan mengkerutkan keningnya karena jawaban dari sosok kekasihnya itu.
Syaren pun tersenyum "Dan aku sepatunya! Sepatu tanpa tali gak akan kuat menopang kaki untuk menapaki jalan ini" jelas Syaren sambil mengelus puncak rambut Momo.
"Dan?" Lanjutnya tersenyum hangat lalu mulai memeluk pinggang Syaren dari samping. Sejujurnya Momo sangat nyaman dengan perlakuan Syaren yang seperti ini. Syaren yang sekarang memang sangat berbeda dengan Syaren yang dulu. Ia menjadi sosok cowok yang nyebelin dan tertutup, mungkin yang membuat sifatnya seperti ini karena sekarang ia merasa jauh dari orang tuanya.
"Dan seperti aku! Aku tanpa kamu mungkin saat ini masih dalam keadaan yang tidak begitu jauh berbeda dari yang sebelumnya" Syaren berhenti sejenak untuk mengambil nafas "semenjak kamu datang kembali untuk nemuin aku, aku percaya bahwa Tuhan itu memang adil. Dan aku ngerasa masih ada satu perempuan yang harus aku katakan bahwa ia adalah segalanya buatku, yaitu kamu! Kamu adalah perempuan kedua setelah mamah yang harus aku jaga" Momo tidak bisa menahan air mata bahagia nya. Ya baginya juga, tuhan memang adil karena telah mengirim sosok malaikat tak bersayap seperti Syaren ini.
Dulu gadis ini pernah mengira, kalau Syaren ini adalah kiriman dari tuhan yang dititipkan oleh almarhum ayahnya.
"Kamu tau gak hiks..." Ucap Momo, Syaren yang tersadar kalau gadis ini tengah menangis pun kaget, pasalnya apa ada yang salah dari kata-katanya barusan?.
"Kok nangis" kata Syaren langsung mengusap pipi chubby Momo yang bekas aliran air matanya.
"Habisnya aku baper sama ucapan kamu!" Rengek Momo sambil mengulum senyumnya "tau gak?!" Tanya Momo sekali lagi.
"Enggak!"
"Ish kan aku belum bilang!" Momo pun mencubit pinggang Syaren membuat Syaren meringis kesakitan.
"Cubit lagi aku cium nih!" Ujar Syaren lalu tersenyum melihat Momo yang langsung menutupi kedua pipinya.
"Apaan sih" balas Momo.
Mereka pun larut dalam candaan yang dilakukan oleh keduanya. Sepertinya Syaren lebih banyak bicara hanya kepada Momo. Bagi Syaren, gadis ini adalah candu. Ia sangat bersyukur karena sampai saat ini Momo kecilnya masih bersamanya. Bedanya dulu hanya sebatas adik dan kakak dan sekarang mereka telah menjadi sepasang kekasih.
Dan malam ini mungkin sangat berarti untuk Momo. Di malam ini juga Momo merasa bahwa dirinya telah membuat sosok laki-laki yang selama ini telah mengosongkan dirinya menjadi lebih dari sebelumnya. Setelah melihat senyuman seorang Syaren, hati Momo terasa hangat.
Momo benar-benar sangat takut kalau Syaren nya ini pergi meninggalkan dirinya. Yang ia inginkan sebelum pria itu pergi ia yang harus pergi lebih dahulu. Karena Momo tahu, ia tidak akan kuat apabila ia ditinggal oleh Syaren. Cukup sekali saja ia merasakan kehilangan, tidak untuk yang kedua kalinya.
Karena itu Momo pun sampai tidak sadar kalau saat ini dirinya sedang memeluk erat tubuh kekar Syaren dari samping. Bahkan sentuhan tangan Syaren saat ini mampu membuat ia tidak bisa menahan betapa bahagianya dia.
Keduanya pun tertidur didalam satu atap yang jauh dari pijakan bumi. Ditemani ranting-ranting kayu dan angin malam yang dingin ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Syaren
Random"Jodoh itu cerminan diri. Gue juga gak tau sebenarnya kisah cerita cinta gue ini termasuk kedalam genre apa? Dibilang fiksi remaja, iya karena kita masih anak SMA. Dibilang dewasa, iya juga, karena pada akhirnya nanti disini gue bakalan 'nikah muda'...