Pagi ini, seluruh siswa SMA Lurish dikejutkan oleh kedatangan Syaren bersama seorang gadis cantik dengan rambut sedikit orange. Naura. Dari dalam mobil.
Hari ini Syaren diantar oleh Naura, Momo yang sedang berada dilapangan tengah bersiap-siap untuk jam pelajaran pertama yaitu olahraga pun melihat itu semua.
Sakit sudah pasti terjadi di dalam hatinya, mengingat kejadian semalam ia tak tidur terus-terusan menangis karena kejadian di bandara.
Syaren melihat Momo yang sudah memalingkan wajahnya pun sedikit kecewa, ia menyesal karena sudah marah dan menyueki gadis itu dua Minggu yang lalu.
Syaren tak mempedulikan perkataan Naura, ia masih tetap menatap Momo dari arah gerbang sekolah.
Sebenarnya tanpa sepengetahuan Syaren, Naura ini telah menaruh hati padanya, tetapi karena Syaren sejak dulu sampai sekarang hanya tertuju pada satu gadis yaitu Maureen Moller, jadi ia tak terlalu memikirkan yang lainnya.
"Kak Syaren telat tuh" tunjuk Sellin dengan menggunakan dagu nya.
"Bodo amat ya!" Balasnya cuek.
"Lah lo kenapa? Biasanya nempel bangat sama tuh anak! Nah tuh mata kenapa sembap?" Cibir Ina.
"Dua minggu loh gue gak liat kalian bareng!"
"Kenapa sih" tanya Ina mulai serius.
"Iya, lo semalem nangis ya?" Timpal Caca yang menyetujui perkataan Ina.
"Lo putus?!" Tebak Ina.
"Siapa yang putus?" Tanya Sellin antusias.
"Bodo amat ah!" Pasrah Momo, karena takut kena omel guru botak yang sepuluh menit lagi akan datang.
-----
"Syaren! Kamu telat?" Tanya guru fisika sekaligus guru BK disekolah nya. Bu Susi Ratna atau kerap disapa dengan panggilan Bu Surat oleh para murid yang menjadi haters-nya di SMA itu.
"Saya gak telat Bu!" Jawab Syaren asal.
"Terus?"
"Cuma kesiangan aja!"
"Sama aja! Aduh kamu itu!" Kesal Bu Surat.
"Beda bu! Kalo telat itu depannya T, kalo kesiangan kan depannya K!" Ucap Syaren tanpa beban.
"Yasudah kamu mau pilih bersihin gudang sekolah atau hormat ditengah lapangan sampai jam pertama selesai!" Tanya guru itu dengan tatapan yang tak biasa.
"Saya lebih baik pilih Maureen aja Bu! Lebih enak dipandang" jawab Syaren cuek, Membuat guru itupun harus menenggelamkan emosinya.
"Saya serius Syaren!" Tegas Bu Surat, dengan sorot mata yang tajam.
"Ibu yakin mau diseriusin sama saya? Saya masih sekolah loh Bu!" Jawabnya asal.
Guru itu pun hanya mengatur nafasnya sedari tadi, pasalnya sejak kapan muridnya ini yang dikenal sangat cuek dan angkuh menjadi anak brandal seperti ini.
"Sekarang kamu bersihkan gudang sekolah!" Pasrah Bu surat karena tak mau berlama-lama dengan muridnya yang satu ini setelah Geea Gerry.
"Saya hormat aja deh Bu di tengah lapangan!" Tolak Syaren hitung-hitung supaya bisa melihat Momo yang sedang berolahraga, lalu iapun pergi menuju lapangan dekat dengan tiang bendera. Bu Surat yang melihatnya pun hanya menggelengkan kepalanya.
***
Malam ini keempat gadis itu tengah sibuk dengan make up nya masing-masing. Ina yang menjadi make over ketiga gadis itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/169132272-288-k321236.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Syaren
Random"Jodoh itu cerminan diri. Gue juga gak tau sebenarnya kisah cerita cinta gue ini termasuk kedalam genre apa? Dibilang fiksi remaja, iya karena kita masih anak SMA. Dibilang dewasa, iya juga, karena pada akhirnya nanti disini gue bakalan 'nikah muda'...