37. First Kiss

1.5K 86 2
                                    

Instagram: iyepe25

"Syaren! Momo!"

"Kalian telat lagi!" Ucap Bu Surat tajam.

Mereka berdua hanya menunduk. Bukannya takut, mereka hanya tak mau terkena air liur yang keluar dari mulut guru itu. Selalu saja memarahinya seperti itu tidak pernah ganti topik.

"Syaren! Kamu tuh sudah kelas XII! Bentar lagi kamu lulus, harusnya kamu lebih serius lagi dalam belajar dan kamu Momo! Kamu harus mempersiapkan mental kamu! Jangan taunya cuma main, pacaran, makan minum!"

"Yasudah, sekarang kamu ibu hukum bersihkan lab IPA setelah itu rapihkan buku-buku yang ada di perpustakaan"

Syaren dan Momo pun mendongak mantap, kaget dengan hukuman itu semua. Momo tak terima dengan hukumannya.

"Bu hukumannya gak bisa di tawar apa?" Tanya Momo dengan watadosnya.

"Tawar tawar! Kamu kira saya ini sedang menawarkan kolor apa!" Cibir Bu Surat.

"Ciahh bader sih! Masi SMA aja belagu!" Kata satu guru laki-laki yang baru saja datang.

Merasa tak terima dengan perkataan pak Tasan, Momo tersenyum licik.
"Nikah dong! Inget tuh rambut bapak yang tengah mulai rontok!" Sindir Momo.
Pak Tasan yang merasa tersindir pun tangannya langsung memegang kepalanya.

"Kamu tuh ya! Dasar otak cetek!"

Baru saja ingin membalas perkataan dari guru itu, tangan Momo sudah di tarik duluan oleh Syaren. Momo terus mengekori Syaren dari belakang.

Kini keduanya telah sampai di lab IPA. Momo siap dengan sapu nya dan Syaren siap dengan kemoceng.

Sudah hampir 30 menit mereka membersihkan lab IPA yang menurutnya ruangan itu kalau ditata terlihat sangat luas sekali.

Syaren melihat Momo yang kerap tengah menahan rasa sakitnya. Ia tak tega dengan pacarnya itu.

"Istirahat aja!" Suruh Syaren.

Momo menggeleng.

"Kamu tunggu disini. Duduk" ucap Syaren lalu berlari keluar.

Tak lama pria itu pun kembali dengan membawa dua botol air mineral, dan kedua temannya.

"Gue kerjain yang mana nih?" Tanya Riko.

"Giliran susah aja lo ke kita! Dasar teman" cibir Gege.

***

Jari jemari tangan Momo sangat sakit akibat hukuman dari Bu Surat. Ia tak biasa melakukan ini setelah pindah ke rumah Ina. Di jam istirahat Momo memilih untuk pergi ke perpustakaan. Bukan untuk membaca tetapi hanya menumpang istirahat. Karena selain masjid disekolanya, perpus ini juga tempat yang menurutnya sangat adem.

"Mlehoy ngapah lagi lo?" Tanya pengurus perpus. Bang betram.

"Capek bang! Gue numpang istirahat ya!" Ucap Momo. Karena tak tega melihat gadis itu tengah kecapean, bang betram pun langsung mengangguk mengiyakan.

Momo segera masuk kedalam perpustakaan, memilih untuk beristirahat di pojok supaya tidak ketahuan siapa-siapa.

Beberapa menit kemudian, Syaren yang merasa tadi Momo tak ada di kantin bersama dengan Caca dan Ina pun mencari keberadaan Momo. Ia pun ke perpustakaan untuk melihatnya.

SyarenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang