Bab 31 : Memposisikan Diri

8.8K 441 44
                                    

Elias dan Sheinna dalam perjalan pulang ke resort. Sheinna terlelap tidur karena lelah menangis. Elias sama sekali tidak ingin membayangkan bagaimana terlukanya Sheinna kecil saat itu. Hanya mendengar tangisan Sheinna yang sulit berhenti saja sudah membuat hatinya sakit. Elias bahkan tidak sanggup bertanya lebih banyak lagi, karena ia tau itu akan membuat Sheinna semakin terluka.

Mereka tiba di resort, Elias melepas seatbeltnya namun tak langsung turun dari mobil. Ia menatap ke arah Sheinna, wajahnya masih basah dengan air mata, hidung dan pipinya juga memerah.
Elias mengusap pipi Sheinna dengan perasaan iba. Ia masih sedikit tak percaya, bahwa wanita yang selalu ia anggap kuat, galak dan penuh percaya diri ini menyimpan luka begitu lama.

Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang muncul di kepalanya, yang ingin ia tanyakan kepada Sheinna. Namun ia harus menunggu hingga Sheinna siap bercerita sendiri kepadanya.

Sheinna terbangun, kemudian meregangkan tangannya lalu menoleh ke arah Elias. Sheinna tersenyum kepada Elias, dan Elias merasa terenyuh.

Sheinna akhirnya sadar kalau mereka sudah tiba di resort Elias lalu menatap ke arah Elias dengan tatapan penuh pertanyaan.

"Jangan bilang, kamu gak langsung bangunin aku pas kita sampai soalnya kamu mau liat pemandangan indah"  Sheinna menangkup tangannya di pipi sembari mengedipkan matanya.
Kini Sheinnanya terlihat lebih baik, lebih tepatnya berpura-pura terlihat baik.

Elias kemudian tersenyum, seraya mengacak rambut Sheinna. Ia lalu turun dari mobil tanpa menanggapi pertanyaan Sheinna.

Sheinna kemudian menyusul turun dari mobil dan mengekori Elias yang sedang mengeluarkan koper milik Sheinna di dalam bagasi.

Sheinna menarik satu koper miliknya dan Elias membawa dua, sisanya. Saat mereka masuk ke dalam rumah, nampak Jeremy dan Jayden yang sedang menonton televisi menatap ke arah mereka dengan raut terkejutnya.

"Hallo?" Ucap Sheinna seraya tersenyum.

"Lo gak jadi balik?" tanya Jeremy sedikit tak percaya kalau Sheinna kembali bersama Elias.

Belum sempat di jawab Sheinna, karena ia di kejutkan dengan aksi Jayden yang berjalan pergi begitu saja, masuk ke dalam kamarnya dan membanting pintunya dengan kencang.

Elias menoleh ke arah Sheinna, lalu ia mengusap bahunya dan memberi tahu Sheinna, bahwa Jayden sedang marah kepadanya.

"Why?"

"Nanti aku ceritain, kamu sekarang masuk kamar dulu, terus mandi." titah Elias, kemudian ia menoleh ke arah Jeremy. "Pesan makanan, buat makan malam kita."

Elias meninggalkan mereka berdua tanpa menunggu persetujuan mereka, kemudian berjalan ke kamar Jayden dan untungnya kamar itu tidak di kunci,  sehingga ia bisa masuk.

"Jay, i'm so sorry." Ucap Elias penuh penyesalan.

"Kenapa Om lakuin itu?!" teriak Jayden.

"Iya, Om tau, Om salah, dan kamu pasti kecewa." Elias berjalan mendekat ke arah Jayden yang menatapnya penuh amarah.

" Aku cuma gak bisa terima kalau selama ini aku selalu di marahi karena selalu berkelahi sama anak-anak yang maksa aku buat lakuin apa yang aku gak mau, anak-anak yang selalu membahas backround keluarga, aku selalu marah sama orang-orang yang ganggu privasi aku. Dan hari ini, dengan mata kepala aku sendiri, aku ngeliat apa yang selalu orang lakuin ke aku, Om lakuin ke Sheinna." Jayden duduk di atas meja dengan perasaan kesal dan kecewa.

"Om tau, cara yang Om lakuin ke Sheinna itu salah. Om lepas kontrol Jay, Om juga gak ngerti kenapa jadi kaya gini." Elias menyugar rambutnya, ia frustasi, ia merasa bersalah, ia tidak bisa memberi contoh yang baik untuk Jayden.

Kiss Me More! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang