Extra Part.2

5.1K 186 25
                                    

Seminggu setelah meninggalnya Ayah Sheinna...

Sheinna sudah mengemasi barang-barangnya ke dalam koper, dia memutuskan untuk tetap tinggal di Jakarta meski keluarga besar Ibunya menyuruhnya untuk tinggal di Singapura.

"Na, terus Ibu gimana disini gak ada temennya?" tanya Ibunya dengan wajah melas, sembari duduk memperhatikan anaknya yang sedang mengemasi barang.

"Kan Sean setuju tinggal sama Ibu." jawabnya tanpa menoleh ke arah Ibunya.

"Iya, tapi sama aja bohong. Sean kan sibuk pergi terus." suaranya lebih memelas.

Sheinna menghela nafasnya lalu berdiri menghadap Ibunya.

"Kalau aku tinggal disini, aku mau ngapain Bu? Lagi pula aku sudah punya kerjaan disana." Jelasnya dengan sedikit pengertian.

"Kamu bisa lakuin apapun disini. kalaupun butuh uang, uang Ibu kurang banyak apa buat biayain kebutuhan kamu." katanya mencoba membujuk Sheinna.

"Bukan masalah uang Bu, tapi aku mau nyari pengalaman buat kerja. Dan aku udah dapet kerja disana. Aku gak bisa tinggalin gitu aja, aku gak bisa lepas dari tanggung jawab." suarnya lembut, berharap Ibunya mengerti.

"Terus Ibu disini sendiri." kini Ibunya menangis. Lalu Sheinna berjalan menghampiri dan memeluk Ibunya.

"Ibu, mau ikut aku pulang ke Jakarta?" Ibunya menggelengkan kepalanya.

"Tuh Ibu saja tidak mau kesana sama aku. Yaudah Ibu disini aja, disini ada Aunty Mel dan Aunty Linda yang nemenin Ibu. Ibu gak sendirian disini."

Ibunya langsung bangkit berdiri, "Kamu tuh gak ngertiin Ibu, Ibu maunya kumpul sama anak-anak Ibu. Bukan pisah-pisah gini." Ibunya berjalan pergi meninggalkan kamar Sheinna. Sheinna hanya bisa menghela nafas pasrah dengan sikap Ibunya.

Tak lama kemudian, Sheila masuk ke dalam kamarnya dengan wajah cemberut.

"Kenapa?" tanya Sheinna.

"Ibu minta aku pindah Sekolah, katanya dia gak punya temen disini."

"Terus gimana? Kamu mau?" tanya Sheinna.

"Ya enggak lah. Aku kan mau ujian, masa iya pindah."

"Yaudah, berarti kamu ikut pulang kan sama Mbak?"

"Iya, Jayden juga. Dia bilang, mau langsung ke Jakarta gak balik dulu ke Seatle."

"Oh, oke." Sheinna bangkit berdiri, lalu mengambil baju ganti.

"Mbak?" panggil Sheila.

"Hmmm."

"Sebenernya, Mbak sama Om nya Jayden itu, balik lagi pacaran atau....."

Sheinna langusng berbalik dan melotot ke arah Sheila.

"Cuma mau mastiin aja. Besok kan dia kesini tuh, nah buat mastiin aja, besok aku manggil dia apa? Om nya Jayden apa kakak Ipar?" Ucapa Sheila menggodanya.

"Yak!" Sheinna langsung melemparkan bajunya ke arah Sheila, dan Sheila langsung berlari keluar kamar.

🌹

Besoknyaa...

Mereka sekeluarga berkumpul di ruang makan sedang sarapan, termasuk juga Jayden.

Ibunya nampak sama, murung dan tak banyak bicara. Karena ia tahu bahwa hari ini, kedua anaknya akan pulang.

"Bu, semalam Sheryl telfon aku, dia sudah sampai selamat di rumahnya." Ucap Sean, yang membuat Ibunya merasa lega, namun juga sedih. Menyadari hal itu, Sheinna dan Sheila saling bertatapan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kiss Me More! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang