Rasa

1.9K 223 0
                                    

**********Happy Reading**********

Typo everywhere
Fanfic abal-abal
Author labil











#KimTaehyung

Taehyung duduk bersandar didepan pintu apartemen Jungkook, matanya menatap kosong ke depan. Ia tak tahu setelah semua yang terjadi kepadanya ia tetap kembali ke tempat ini. Bukankah seharusnya dia marah kepada Jungkook. Terlepas dari semua kesialannya, setidaknya sekian persen dari kejadian yang dia alami adalah kesalahan Jungkook. Tapi dia tak bisa melakukannya, walau takdir sedang menertawakannya sekarang, walau sekian persen yang terjadi adalah kesalahan Jungkook, walau sekarang ia tidak tau harus bagaimana lagi setelah mencoba untuk kembali ketubuhnya namun tetap saja ia tak bisa, seolah-olah raganya telah menolak jiwanya. Ia hanya punya Jungkook sebagai tempat ia kembali.

Seperti saat ini, melihat Jungkook yang berdiri beberapa meter menatapnya terkejut dan penuh lega, entah mengapa membuat senyum kecil terulas di bibir Taehyung. Semua kata-kata protes dan keluhan yang seharusnya keluar saat ia pertama kali melihat Jungkook lagi, semuanya lenyap seiring langkah Jungkook yang mendekatinya.

"Bisakah aku tetap percaya padamu..." Batin Taehyung
















#JeonJungkook

Jungkook terkejut melihat Taehyung yang duduk di depan pintu apartemennya. Dia sudah berkeliling tempat yang mungkin di tuju Taehyung untuk mencarinya karena rasa cemas terus menerus ia rasakan mulai dari rumah sakit tadi. Tapi setelah melihat Taehyung beberapa meter didepannya sedang menatap dan tersenyum kecil yang terlihat sedih di mata Jungkook, rasanya semua perasaan menyesakkan tadi hilang. Jungkook langsung mendekati Taehyung dengan sedikit berlari.

"Tae.. Kenapa kau ada disini? Bukankah seharusnya kau ke rumah sakit". Ujar Jungkook cepat

"Aku sudah ke rumah sakit". Jawab Taehyung pelan

"Tapi kenapa kau ada disini dan.. Tunggu, jangan katakan kau tetap tak bisa kembali ke tubuhmu".

Taehyung tak menjawab perkataan Jungkook, ia menegakkan badannya menatap Jungkook yang masih kebingungan sama bingungnya dengan Taehyung.

"Akan ku ceritakan di dalam. Ayo masuk"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jungkook merasa bersalah, ia benar.. rasa bersalah yang tak pernah ia rasakan sebelumnya karena ketidakpeduliannya. Jungkook itu hanya peduli pada dirinya, yahh setidaknya itu sebelum ia benar-benar mengalami masalah karena perbuatannya. Tapi Jungkook tak merasa bersalah karena telah menukar kematiannya, ia merasa bersalah karena tak mampu menolong Taehyung. Padahal ia sudah dengan percaya diri berkata akan membantunya, tapi sekarang ia tak tahu harus melakukan apa.

"Maafkan aku.. Seharusnya aku membantumu tapi aku juga tidak tau harus melakukan apa". Ujar Jungkook pelan seraya menunduk

Taehyung menatap Jungkook, sejujurnya ia sedikit terkejut. Ini pertama kalinya Taehyung mendengar suara dan ekspresi Jungkook seperti itu. Jungkook tipe wanita dingin yang tak banyak berekspresi, dia nampak kuat dan jangan lupa sikap acuh tak acuhnya. Ia tidak pernah membayangkan Jungkook dengan rasa bersalahnya, mengingat betapa keras kepalanya wanita itu.

"Be-besok aku akan memberitahu bibi, dia pasti tau penyebabnya. Ja-jangan khawatir". Ujar Jungkook gugup karena Taehyung tak membalas perkataannya

Jungkook menggigit bibir bawahnya, ia semakin merasa bersalah. Jungkook merasa Taehyung sangat marah ataupun kecewa karenanya. Jungkook merutuki bibinya yang tiba-tiba pergi,  meninggalkannya dengan masalah yang ternyata belum selesai.

Curiosity//kthXjjkGS [Proses]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang