Kritis

1.1K 106 8
                                    


*********Happy Reading***********

Fanfic gaje, sumpah gaje banget
Typo everywhere



Gasss...























Setelah menghabisi wanita tadi sosok energi hitam yang merasuki tubuh seorang pria kini semakin besar, seolah energinya semakin bertambah dan semakin kuat. Ia mengendalikan pria itu untuk membunuh wanita yang sekarang terletak mengenaskan bersimbah darah dengan raut wajah masih menampilkan ketakutan.

.
.
.
.
.


Suara alat detak jantung terus berbunyi teratur, sebagai tanda kehidupan seorang insan yang terbaring di atas kasur bersprei putih khas rumah sakit. Paras rupawannya nampak semakin pucat dari hari ke hari, seolah energi kehidupannya kian berkurang. Sudah hampir sebulan ia tertidur atau lebih tepatnya koma, tetapi hingga saat ini tak ada tanda-tanda dirinya akan terbangun.

Wanita paruh baya yang duduk disebelah kasurnya hanya terus menatap anak semata wayangnya dengan sendu, hingga akhirnya ia terlelap dengan tangan menggenggam jemari putranya.

.
.
.
.
.
.




#JeonJungkook


Jungkook melompat kebelakang dengan indah, menghindari berbagai serangan yang ditujukan kearahnya. Ia nampak menari di udara dengan jubah hitam yang berkibar. Matanya menatap tajam kearah Ji Yu dan perlahan berganti warna menjadi merah darah, rambut hitamnya memanjang dengan energi yang semakin meningkat menyelimuti sekelilingnya.

Jungkook melesat selang beberapa detik dari serangan Ji Yu dengan energi besar yang terkumpul di tangannya. Ji Yu memasang perisainya menahan serangan Jungkook. Decakan tak senang keluar dari mulut Jungkook, ia kemudian bergerak kebelakang mengambil jarak sebelum kembali menyerang dengan bertubi-tubi.

Ji Yu bertahan dengan sangat baik, meski serangan dahsyat Jungkook mampu menggores perisai kokohnya, Ji Yu menghilangkan wujudnya saat serangan Jungkook datang dan menembus tubuhnya yang telah hilang sempurna. Mengeluarkan energi putih kehijauan disekeliling mereka menyerupai sangkar burung yang mengurung Jungkook saat ini. Beberapa anak panah dari energinya melesat berusaha mengenai Jungkook yang meliuk menghindar.

"Sial.."

Umpatan tak senang keluar dari mulut Jungkook, ia belum terbiasa menghadapi Ji Yu dengan mode seperti ini dan dia belum menemukan celah dari kurungan Ji Yu. Ia tak bisa terbang keatas karena sangkar Ji Yu mengelilingi segala arahnya. Jungkook berusaha mencari tubuh Ji Yu yang menghilang sambil terus menghindar.

"Aku tak bisa menemukannya dimanapun, energinya tersebar kesegala arah".

Jungkook meningkatkan energinya dan berusaha menyerang sangkar yang mengurungnya namun nihil, ia tidak bisa merusak atau bahkan membuatnya lecet sedikitpun. Ekspresi wajah Jungkook jelas kesal, tetapi dari jauh Nyonya Jeon nampak menikmati usaha cucunya tersebut. Nyonya Jeon mengamati Jungkook dari jauh dengan secangkir teh herbal di tangannya. Bibirnya tersenyum melihat Jungkook yang terus berusaha keluar dari kurungan Ji Yu.

"Oh.. Sepertinya dia sudah menemukan jalan keluarnya".

Jungkook menutup mata berkonsentrasi memusatkan energinya sementara panah-panah Ji Yu terus berusaha melukainya. Beberapa menit kemudian tubuh Jungkook semakin diselimuti aura hitam, bukan hanya tubuh Jungkook tetapi sekelilingnya termasuk sangkar kurungan Ji Yu juga terselimuti aura hitam lalu kemudian menghilang. Nyonya Jeon yang menyaksikan sedikit terkejut, tangannya tergantung diudara sambil memegang cangkir tehnya dengan mata menatap kearah halaman yang kini kosong.



Curiosity//kthXjjkGS [Proses]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang